
Di artikel ini kita akan membahas tentang cara menentukan target audience untuk personal branding dengan 4 langkah mudah.
Menentuka target audience adalah kunci vital dalam kesuksesan setiap upaya personal branding.
So, buat kamu yang sedang berjuang untuk membangun personal branding, entah itu untuk melamar pekerjaan, mendapatkan investor, menjadi influencer/content creator, atau menjadi industri expert, maka artikel ini penting banget untuk kamu baca.
Kita akan membahas tentang:
- Gimana sebenarnya target audience itu
- Mengapa ia penting
- Gimana cara menentukan target audience untuk personal branding kita
Penasaran?
Yuk, kita simak sampai habis ya!
Apa itu Target Audience?
Menurut Marketing Evolution.com, Target audience adalah sekelompok orang yang akan membeli produk dan layanan kita. Karena itu mereka adalah orang yang perlu membaca, melihat, mendengar semua konten dan iklan kita.
Kesalahan terbesar banyak orang dalam membangun bisnis ataupun branding adalah bahwa mereka menganggap semua orang adalah target audiencenya.
Ini tentu kesalahan fatal.
Karena gak semua orang butuh dengan produk/layanan kita. Masing-masing orang punya kebutuhan, masalah dan keinginan yang berbeda-beda.
Baca juga: 6 Kesalahan personal branding yang perlu dihindari
Contoh, kamu punya bisnis salon kecantikan. Kemudian kamu mengatakan bahwa target audience kamu adalah semua wanita.
Tentu ini gak efektif.
Karena gak semua wanita butuh dengan salon kecantikan kamu. Ada wanita yang karakteristiknya tomboy dan gak suka pergi ke salon. Ada wanita yang udah tua dan merasa gak butuh pergi ke salon kecantikan lagi.
Wanita sosialita tentu mau salon kecantikan yang beda dari wanita pada umumnya.
So, agar bisnis kita bisa sukses maka perlu untuk menarget orang-orang secara spesifik. Mereka yang punya karakteristik, kebutuhan dan value yang spesifik.
Dalam membangun personal brand juga seperti itu.
Kita sebagai pribadi perlu menentukan siapa orang-orang yang ingin kita layani. Semisal kamu ingin melamar kerja sebagai akuntan, tentu akan jauh lebih baik kalo kamu punya target perusahaan-perusahaan seperti apa yang cocok dengan karakter personal brand kamu.
Semakin spesifik akan semakin baik.
Baca juga: 4 Pilar Personal Branding di Era Digital
Mengapa penting punya target audience yang jelas dan spesifik?
Seperti yang saya katakan, punya target audience yang jelas dan spesifik adalah elemen vital dari kesuksesan personal branding kamu.
Kenapa?
Dengan mengetahui siapa target audiencemu, maka kamu bisa merancang produk/layanan, iklan, konten, packaging, tampilan, website dan segalanya sesuai dengan target audience tersebut.
Sebagai contoh kita menarget wanita sosialita di atas, dalam hal ini maka agar salon kecantikan kita sukses menarik mereka, maka semua hal terkait salon kita di desain agar sesuai karakter si wanita sosialita.
Mulai dari pemilihan lokasi, tampilan, seragam pegawai, produk/layanan yang ditawarkan, sistem pembayaran, pelayanan dan lain sebagainya.
Begitupun, ketika kita sebagai personal brand ingin melamar kerja di perusahaan. Maka dengan memiliki target perusahaan yang jelas, maka tentu kita bisa menyesuaikan keahlian, sertifikat, CV, dan sebagainya agar matching dengan perusahaan yang kita target. Maka peluang kita diterima akan 100x lipat lebih besar.
Belum lagi kalo kita bicara jadi digital content creator, tentu punya target audience yang spesifik hukumnya wajib. Bagaimana kita mau buat konten, kalo kita gak tau siapa yang akan menikmati konten kita.
Benefit Punya Target Audience Yang Jelas
Ada banyak sekali manfaat ketika kita punya target audience yang jelas.
- Gak akan kehabisan ide konten
- Konten yang dibuat menjadi lebih terarah
- Konten kita akan mendapatkan lebih banyak share
- Mudah menentukan produk/layanan untuk ditawarkan
- Mudah merancang strategi marketing yang efektif
- Membangun relationship dengan audience
- Hemat energi, waktu, biaya dan sumber daya
- Mudah menarik investor, afiliate atau klien
- Mengatasi persaingan pasar yang gila-gilaan
4 Langkah Menentukan Target Audience Untuk Personal Branding
Lantas bagaimana cara menentukan target audience untuk personal branding?
Di sini saya akan share 4 langkah yang saya lakukan dalam menentukan target audience untuk membangun personal branding saya.
Dengan 4 langkah mudah ini, saya bisa mudah mengenali siapa orang-orang yang saya layani, dan gimana saya harus bikin konten untuk mereka.
Apa aja keempat langkah itu?
- Mulai dengan ‘masalah‘ apa yang mampu kita atasi
- Petakan siapa orang-orang yang punya masalah itu dengan rumus 5-Pa
- Kenali lebih dekat dengan rumus 3-Rafi
- Tunjuk 1 ketua kelasnya
Yuk kita bahas satu per satu…
#1. Mulai dengan masalah apa yang mampu kita atasi
Langkah paling awal dalam menentukan target audience untuk personal branding adalah mulai dengan ‘masalah‘.
Ya, masalah!
Masalah apa yang terjadi di luar sana, yang mampu kita atasi dengan mudah dan sangat baik.
Contoh ada orang yang punya masalah berat badan dan sulit sekali mendapatkan BB ideal. Sementara di lain sisi kita punya pengetahuan, pengalaman dan skill untuk bisa bantuin orang menyelesaikan masalah itu.
Maka itulah awal kita membangun personal branding.
Kita juga gak perlu jadi expert untuk bisa mengatasi suatu masalah tertentu. Yang penting kita punya skill dan pengetahuan khusus di bidang itu.
Ini sekaligus jadi jawaban untuk orang-orang yang bingung menentukan bidang niche atau passion mereka. Bisa jadi karena keahlian mereka banyak, jadi bingung harus pilih bidang yang mana.
Kuncinya bukan pada seberapa banyak keahlian kamu, atau seberapa banyak sertifikatmu, atau seberapa tinggi pendidikanmu. Kuncinya adalah masalah apa yang bisa kamu bantu atasi. Titik.
#2. Petakan siapa orang-orang yang punya masalah itu
Setelah menentukan masalah apa yang mampu kita selesaikan. Maka langkah kedua adalah memetakan siapa orang-orang yang punya masalah itu.
Untuk melakukannya, mudah sekali.
Gunakan rumus 5-Pa agar mudah mengenali target audience kamu.
yakni:
- Siapa:
tanyakan siapa kelompok orang-orang yang biasanya punya masalah tersebut.
Apakah anak muda, atau ibu-ibu, bapak-bapak, mahasiswa, pengusaha, pelajar, pekerja kantoran, para freelancer, para pencari kerja, para pemilik butik, pedagang online atau siapa??
Intinya, tentukanlah kelompok orang-orang yang memiliki masalah.
- Kenapa:
tanyakan lagi mereka kondisinya saat ini lagi kenapa?
contoh:- si ibu-ibu itu baru melahirkan trus badannya jadi melar,
- mahasiswa itu sulit menyusun skripsi,
- pengusaha itu usahanya gak berkembang,
- pencari kerja itu sulit bikin CV yang bagus
- Si bapak-bapak lagi bingung karena penghasilan gak menentu
Intinya, deskripsikanlah kondisi mereka saat ini.
- Mau apa:
Selanjutnya tanyakan apa yang mereka inginkan kedepannya? Apa harapan dan cita-cita yang paling mereka impikan? Apa yang paling ingin mereka capai?
Apakah si pengusaha ingin punya website biar bisa go-online? Apakah si ibu-ibu ingin dapat berat badan idealnya lagi? Apakah bapak-bapak ingin punya penghasilan tambahan? Atau apa?
Intinya, jelaskan kondisi apa yang mereka harapkan terjadi dalam hidupnya ke depan.
- Biar apa:
Setelah tahu apa goalsnya, selanjutnya yang perlu kamu tau adalah kenapa dia menginginkan goals itu. Tanyakan mereka mau itu terjadi biar apa?
Contohnya, si ibu-ibu mau berat badan idealnya kembali biar tetap disayang suami. Ataukah si pencari kerja mau dapat kerjaan biar bisa mandiri dan banggain orang tuanya. Atau mungkin si pengusaha ingin go-online biar usahanya makin berkembang dan maju.
Intinya, temukan alasan dibalik keinginan yang mereka ingin capai.
- Hambatannya apa:
Nah, dari kondisi saat ini ke kondisi yang ingin dicapai, apa yang menghambat mereka? Apa masalah yang mereka hadapi untuk bisa bergerak dari titik sekarang ke titik yang mau dituju?
contoh:- ibu-ibu sulit turun BB karena gak punya waktu olahraga
- pencari kerja sulit dapat kerja karena gak tau cara bikin CV yang menarik
- si pengusaha ingin go-online tapi gak tau cara bikin website
- si bapak-bapak mau penghasilan tambahan, tapi bingung mau bisnis atau investasi apa?
#3. Kenali Lebih Dekat dengan rumus 3-rafi
Sampai di sini kita udah tau masalah apa yang mau kita atasi dan siapa orang-orang yang punya masalah itu.
Namun kita gak berhenti di sana.
Agar mampu merancang konten dan iklan yang lebih baik, maka kita perlu mengenali target audience kita lebih dekat.
Dalam hal ini kita lakukan yang namanya Customer Segmentation. Yaitu membagi audience menjadi kelompok-kelompok segmen yang berbeda.
Untuk melakukan customer segmentation, kita menggunakan rumus 3-rafi. Yakni:
- Demografi
- Gegrafi
- Psikografi
Demografi berarti mengenali audience berdasarkan status kependudukannya. Contoh rentang usianya berapa, jenis kelaminnya apa, agama, suku, ras, tingkat pendidikan, strata sosial, pekerjaan, penghasilan dan lain sebagainya.
Geografi berarti lokasi dan wilayah tempat target audience kita berada. Ini penting, sebab beda wilaya tentu beda bahasa dan beda kultur mereka.
Psikografi berarti mengenali audience berdasarkan kondisi psikologis mereka. Meliputi, gaya hidupnya seperti apa, nilai-nilai yang mereka pegang teguh apa, kebiasaan belanja mereka seperti apa, social media yang mereka pakai apa, dan lain sebagainya.
#4. Tunjuk 1 Ketua kelasnya
Tadi kita sudah menentukan kelompok audience kita beserta kondisinya.
Nah, mereka itulah kelompok segmen audience kita.
Langkah terakhir yang kita lakukan adalah menentukan 1 orang perwakilan audience ini. Ini disebut sebagai buyer persona. Kalo saya lebih suka menyebutnya sebagai ketua kelasnya.
Kenapa harus ada ketua kelas?
Sebab ketika menulis konten ataupun iklan, nantinya kita tidak berbicara pada semua orang. Tapi pada satu orang ini saja.
Ini terkait dengan psikologi manusia. Orang suka ketika mereka diperlakukan spesial.
Mereka ingin dikhususkan.
Karena itu kita perlu membuat satu sosok perwakilan yang mewakili semuanya. Sehingga nantinya iklan atau konten kita seolah-olah berbicara kepada satu orang saja.
Berikut contoh buyer persona (ketua kelas) yang dibuat:

Kesimpulan
Nah, itulah 4 langkah cara menentukan target audience untuk personal branding.
Yakni:
- Mulai dengan masalah apa yang kamu mau atasi
- Petakan siapa orang-orang yang punya masalah itu
- Lakukan segmentasi audience dengan demografi, geografi dan psikografi
- Buat buyer persona-nya
Dengan melakukan ini kamu akan memiliki target audience yang jelas, spesifik dan tepat sasaran.
Gimana dengan kamu? Sudahkan menentukan target audiencemu?
Share di kolom komentar ya!
Oiya, kalo kamu mau belajar lebih lanjut tentang kiat dan strategi sukses membangun karir dan personal branding di dunia digital?
Kebetulan saya sudah buatkan ebook panduannya khusus. Ebook ini harganya Rp. 157.000, tapi khusus buat kamu hari ini, kamu bisa dapatkan gratis!
Download ebook DIGITAL BRANDING FORMULA ini sekarang!