Tulisan mengenai cara menemukan passion ini pernah di-publish di blog legendaris StrategiManajemen.net milik mas Yodhia Antariksa sebagai guest post saya…
Sengaja saya re-publish di sini biar gak hilang. Dan rasanya memang masih relevan hingga kini.
Selamat menikmati…
Passion is just bulshit. Begitu sebuah komentar terngiang. Passion is over-rated, komentar yang satunya lagi.
Namun coba perhatikan kalimat-kalimat heroik dari para legenda dibawah ini :
“Nothing great ever achieved without enthusiasm.” –Emerson
“Men is only great when he acts from passion.” –Benjamin Disraeli
“Do what you love and the money will follow!” –Marsha Sinetar
“The only way to do great work, is to love what you do.” –Steve Jobs
“Passion is the genesis of genius.” –Galileo Galilei
Passion is not bulshit. Seperti para legenda itu bilang : passion mungkin adalah pilar dari sebuah perjalanan panjang menemukan kesejatian hidup.
Saya teringat apa yang selalu dikatakan Mas Yodhia: kunci keberhasilan adalah daya resiliensi. Semacam daya tahan atau kegigihan menjalani setiap proses, tantangan bahkan kegagalan.
Sebab memang, langkah menuju nirwana keberhasilan itu tidak main-main. Sekedar perbandingan, kebetulan penulis Malcolm Gladwell pernah melontarkan hukum 10.000 jam.
Itulah waktu yang diperlukan untuk mencapai international stardom. Sebuah tempo yang tidak sedikit yang hanya bisa ditempuh dengan daya resiliensi tinggi.
Tak usah jauh-jauh. Kita ambil contoh Blog Strategi + Manajemen ini. Blog ini mulai online pertama kali pada Juli 2007 silam.
Sampai hari ini sudah tercatat online selama 9 tahun. Dan selama itu belum pernah sekalipun telat meng-update konten berkualitas. Jika dihitung-hitung, Mas Yodhia sudah menghabiskan puluhan ribu jam terbang dalam dunia blogging. Wajar jika sukses seperti sekarang.
Itulah daya resiliensi. Itulah kegigihan menjalani proses terjal menuju kursi kesuksesan.
Pertanyaannya, akankah kita mampu menjalani semua proses itu jika tidak bahagia dengan yang kita lakukan? Silahkan dijawab sendiri. Rasa-rasanya sih mustahil!
Hebatnya, dengan passion, kita seperti sedang tidak bekerja keras. Kita bersenang-senang. Plus dibayar untuk itu.
Konon, Pablo Picasso pernah berujar, “Ketika saya bekerja, saya rileks. Seperti tidak melakukan apa-apa.” Demikianlah karena ia betul-betul enjoy pekerjaannya.
Nah, dalam kesempatan kali ini saya ingin suguhkan sejumput prinsip yang bisa dilakoni untuk menemukan real passion kita. Suatu bidang yang benar-benar kita cintai, jiwai dan semangati. Sehingga dengannya kita bisa menjemput kesuksesan yang diimpikan.
Pasalnya, dari beberapa pembaca blog dan buku saya, tak sedikit yang mengaku belum ketemu real passionnya. Kemudian tak berbuat apa-apa karenanya.
Tapi, benarkah mindset semacam itu? Bolehkah kita malas-malasan hanya lantaran alasan belum ketemu passion? Ah jangan ngawur begitulah!
Nah, berikut 6 prinsip kunci yang bisa dirajut untuk menemukan real passion tersebut.
#1. Be Enthusiastic in Everything you do!
Inilah prinsip pertama dan utamanya. Selalu antuasias dalam apapun yang kita lakukan. Kita tidak pernah tahu, kapan, di mana, dan bagaimana kita menemukan passion itu. Tapi yang pasti, kalau kita sendiri tidak bersemangat, bagaimana mungkin kita bisa tahu mana yang benar-benar membuat kita bersemangat.
Asbab itu, sulutlah gairah dan gelorah membara dalam setiap langkah anda!
“Berikan hati, pikiran dan jiwamu,” Ungkap Swami Sivananda, seorang bijak dari India, “Ke dalam bahkan setiap langkah terkecilmu. Itulah rahasia kesuksesan.”
Hasil riset pun memang membenarkan. Para pekerja yang antusias, jauh lebih produktif, lebih customer-oriented, lebih loyal, dan lebih jarang sakit dibanding yang lain. Mereka tidak masalah melakukan lebih dari tanggung jawabnya. Karena itu peluang dapat promosi pun terbuka lebih lebar.
#2. Enlarge your Wings!
Prinsip KOENTJI yang kedua: bentangkan sayap Anda! Perluas wawasan, pandangan dan jaringan!
Satu hal yang bikin kita tidak menemukan passion, karena memang kita tidak tahu ada hal yang lebih challenging di luar sana. Faktanya, di sanalah passion acap menyeruak.
Mas Yodhia pernah menulis, “Boring job will kill your potential softly.” Pekerjaan yang tidak menantang dan membosankan bisa membuat potensi Anda pelan-pelan terbunuh mati.
Di sinilah dibutuhkan kerelaan untuk keluar, menembus tembok zona nyaman yang selama ini membelenggu. Kelak, satu demi satu hal menggairahkan akan bermunculan.
#3. Remember your childhood excitement
Kenanglah masa kecil anda. Masa-masa di mana anda bebas bermain dan melakukan apapun yang anda senangi. Tak ada beban. Tak ada batasan. Anda bebas berkhayal dan menjadi siapapun yang anda inginkan.
Ingat-ingat pula, apa yang menjadi hobi anda sedari dulu.
Tak jarang, hobi-hobi masa lalu masih mengendap di relung bathin kita dan mencuatkan kerinduan untuk dilakoni kembali. Mungkin saja, some of them are your real passion. Who knows siapa tahu?
#4. Who is Your Idol Figure?
Kalau anda nge-fans sama Tora Sudiro, Vino G. Bastian, dan Abimana Aryasatya, yang ulasan filmnya kemarin sudah direkahkan Mas Yodhia di sini, kemungkinan besar anda punya passion menjadi aktor. Tapi kalau anda pengagum dan pembaca setia tulisan blog ini, bisa jadi passion anda adalah blogging.
Demikianlah, salah satu kunci ketemu passion adalah dengan melihat idol figure yang menginspirasi kita. Di bidang apa mereka berkarya? Apa yang dilakukannya untuk meraih posisi puncak? Bagaimana sikapnya menjalani kehidupan?
Semua itu bisa menjadi clue untuk kian mendekatkan dengan real passion kita.
#5. Do what you wanna do, right now, right here!
Jika AA gym punya 3M – mulai dari diri sendiri, dari hal kecil dan dari sekarang; maka itupun berlaku dalam mencari jejak passion. Tepatnya, lakukan apa yang ingin anda lakukan dari dulu.
Kita semua pasti punya semacam angan-angan yang ingin dilakukan sedari lama, tapi lantaran berbagai hal, tak jua kunjung terlaksana.
Nah, kinilah saatnya. Lakukan saja! Semampu anda. Pada gilirannya, anda akan kian tercerahkan.
Sebab perlu dicacat, terkadang bukan passionnya yang belum ketemu, melainkan kitanya yang belum yakin dengan pilihan yang ada. Kalau sudah begini, urusannya bukan lagi mencari, tapi melakoni. Seiring waktu, kita akan semakin teryakinkan.
Dalam hal ini, turuti saja apa pesan Nike: Just do it!
#6. Destroy Your Mental Block!
Di lain sisi, passion hanya bisa bersemi, jika sang empunya hidup bebas tanpa terkunkung ketakutan. Takut salah, takut gagal, dan takut rugi. Sulit rasanya bisa merangkai antusiasme kalau sehari-hari kita masih terpenjara mental blok tersebut.
Dobraklah tembok mental blok Anda! Kubur ketakutan anda! Jangan hiraukan apa kata komentator! Lepaskan hidupmu! Bebaskan imajinasimu! Lakukan segala sesuatunya dengan keberanian.
Iwa K pernah bersenandung, “Bebas, lepas, kutinggalkan saja semua beban di hatiku…..Melayang ku melayang jauh….Melayang dan melayang….”
Demikianlah 6 prinsip kunci yang layak digelar demi sebuah real passion. Sesuatu yang bikin hidup lebih hidup.
Sebagai penutup, mari kita renungkan ucapan penulis Kristin Hannah ini: “Menemukan passion bukan hanya tentang uang dan karir. Melainkan tentang menemukan diri yang sejati. Diri yang selama ini Anda kubur dalam bayang-bayang keremangan.”
Demikian, semoga berguna. Semogah menggugah.