6 Kesalahan Saat Membangun Personal Branding Yang Perlu Dihindari

Kesalahan Personal Branding

Membangun personal branding memang sangat penting untuk meniti tangga kesuksesan karir. Namun ternyata, gak semua orang bisa melakukannya dengan benar.

Banyak orang yang melakukan kesalahan-kesalahan fatal saat berusaha membangun personal branding. Entah itu disengaja ataupun tidak.

Kesalahan-kesalahan ini tentu akan berdampak buruk pada brand diri yang tengah dibangun maupun dalam perjalanan karir jangka panjang.

Nah, di artikel ini saya akan share kepada kamu, 6 kesalahan personal branding yang kerap dilakukan orang-orang dan perlu kamu hindari.

Apa aja keenam kesalahan itu?

Markicek!

#1. Gak Jadi Diri Sendiri

Kesalahan personal branding yang pertama dan paling banyak terjadi adalah tidak menjadi diri sendiri.

Barangkali ini terjadi lantaran sebagai pemula kita kerap belum punya Kepercayaan Diri terhadap kemampuan diri kita. Alhasil kita berusaha untuk mencari referensi dari banyak orang, khususnya mereka yang dianggap sudah memiliki brand yang besar.

Sayangnya, kita kerap terjebak dengan konsep ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Alih-alih menjadikan referensi dan memodifikasi, kita cenderung meng-copy plek. Kita melihat mereka sukses dengan cara itu, dan kitapun akhirnya berusaha menjadi seperti mereka.

Padahal ini kesalahan yang sangat fatal.

Bagaimanapun, branding yang terbaik adalah brand yang autentik. Begitu pesan Pakar Marketing, Pak Hermawan Kartajaya kepada saya beberapa waktu lalu.

Hindarilah menjadi orang lain. Jadilah dirimu sendiri. Temukan keunikan dan keunggulan dirimu, dan percayalah kamu bisa menginspirasi orang lain dengan keunikanmu itu.

Baca juga: Cara Menemukan Jati Dirimu!

#2. Gak Punya Strategi yang Jelas

Ini juga adalah kesalahan personal branding yang paling umum. Khususnya bagi para pemula.

Dianggapnya personal branding sekedar muncul dan eksis di semua media social. Yang penting setiap hari posting, dan berharap akan sukses membangun personal branding juga.

Sayangnya tidak seperti itu.

Personal branding perlu dirancang dan disusun sedemikian rupa. Agar kita memiliki peta dalam mengkomunikasikan brand diri kita.

Mulai dari menemukan dan menetapkan identitas personal branding, menemukan target audience yang tepat, memilih platform, hingga merancang konten-konten semua butuh strategi.

Download Buku Digital Branding Formula

#3. Gak Punya Target Audience Yang Jelas

Kesalahan personal branding yang ketiga ini juga fatal. Tapi banyak dilakukan oleh orang-orang.

Sekali lagi, personal branding bukan sekedar eksis dan bikin konten di social media. Kita perlu menentukan terlebih dahulu siapa orang-orang yang kita layani. Kemudian semua strategi personal branding kita, diarahkan untuk membantu orang-orang itu.

Selain menentukan siapa audience, kita juga perlu mengenali mereka dengan jelas. Apa sih masalahnya? apa sih tujuan/harapan yang mereka inginkan ke depannya? Gimana sih karakter dan kebiasaan mereka? Bagaimana dengan pekerjaan dan kemampuan berbelanjanya?

Baca: Cara Menentukan Target Audience Personal Branding

#4. Kesalahan Personal Branding = Gak Konsisten!

Nah, kesalahan berikutnya juga sangat kerap terjadi. Dan sama fatalnya.

Gak konsisten dalam melakukan komunikasi brand (brand communication), seperti gak konsisten posting konten, bikin konten cuma sekali sebulan tidak tidak akan bisa membentuk personal brand kamu.

Begitupun kalo kamu bikin konten yang gak konsisten. Maksudnya topik bahasan kamu berubah-ubah. Hari ini bahas ekonomi, besoknya bahas parenting, tiba-tiba bahas politik.

Ngeliat orang sukses di cripto, kamu juga terjun di sana. Begitu Ghozali jadi milliarder dari NFT, kamu juga ikutan.

Percayalah personal branding itu ditentukan oleh komunikasi yang konsisten. Baik dari segi waktu, maupun dari segi konten. Kamu perlu bersabar dan istiqomah sampai akhirnya kamu meraih puncak.

Baca juga: 4 Mindset Personal Branding yang Berhasil

#5. Janji, Tapi Gak Ditepati

Ini juga sering dilakukan oleh banyak orang. Khususnya mereka yang sedang berusaha membangun personal branding sebagai expert. Dan kesalahan personal branding inipun pernah saya lakukan.

Berusaha terlihat hebat, dengan menjanjikan hal-hal yang berlebihan. Seperti misalnya kamu mengatakan kalo kamu menyediakan program training, padahal materinya aja belum siap. Kemampuan public speaking kamu aja belum terasah.

Ada juga orang yang sebab ingin dianggap yang terbaik, tiba-tiba bikin harga yang mahal banget. Biar kesannya produk atau jasanya berkualitas. Padahal nyatanya B-aja.

Tentu ini akan bikin audience kita kecewa.

Intinya hindari memberi janji, jika memang gak bisa kamu penuhi.

Memang, branding adalah tentang janji. Ketika orang pertama kali berinteraksi dengan kita, tentu mereka punya gambaran dan harapan tersendiri dalam benak mereka. Dan kita gak bisa mengontrol itu secara langsung.

Tapi yang perlu kita lakukan adalah membranding diri sewajarnya, sesuaikan dengan kemampuan kita. Jangan sampai over promise.

#6. Beli Followers/Subscriber Biar Keliatan Keren

Ini juga adalah kesalahan personal branding yang perlu dihindari.

Memanipulasi jumlah follower biar dianggap keren, memang di satu sisi bisa punya keuntungan, Tetapi dampaknya jauh lebih buruk terhadap brand kamu.

Dari segi algoritma, tentu platform tempat kita ngonten akan menandai akun kita negatif jika terjadi kenaikan followers yang gak normal. Sehingga akan berdampak buruk pada akun kita. Akhirnya followers banyak tapi interaksi rendah.

Baca juga: Gimana memilih platform social media untuk personal branding

Kesimpulan

Nah, itulah 6 kesalahan umum saat membangun personal branding yang perlu kamu hindari.

  1. Gak Jadi diri sendiri
  2. Gak punya strategi
  3. Gak jelas audiencenya
  4. Gak Konsisten
  5. Overpromise, Under deliver
  6. Beli Followers

Hindarilah keenam kesalahan ini, jika kamu ingin sukses membangun personal branding di era digital dalam jangka waktu yang panjang.

Nah, gimana menurut kamu? Apakah ada kesalahan yang pernah kamu lakukan?

Share ya!

Download Buku Digital Branding Formula

Tinggalkan komentar