Belakangan ini saya lagi gemar-gemarnya belajar investasi saham. Sebagai Pemula, saya pun berburu berbagai ilmu seputar saham dari youtube, buku, artikel hingga media online.
Berawal dari keresahan dalam mengelola keuangan pribadi, merencanakan masa depan hingga rencana pensiun yang belum matang, akhirnya mulailah saya mencari tahu seputar investasi.
Saya memang masih buta soal investasi. Saham, reksa dana, deposito dan lain sebagainya… ah semua itu bikin pusing!
Tapi karena keinginan untuk memperbaiki kondisi keuangan, apalagi yang berkaitan dengan investasi dan masa depan, saya pun harus melawan rasa malas dan mulai belajar saham dari nol.
Gak jauh-jauh, saya memulai menonton video-video seputar investasi di youtube, membaca artikel dan lain sebagainya. Meski sempat dibikin puyeng dengan berbagai istilah-istilah baru dunia per-saham-an. Akhirnya pelan-pelan bisa mengerti juga.
Sekarang saya sudah mulai investasi melalui Aplikasi Ajaib. Saya pilih aplikasi inipun karena rekomendasi dari youtube.
Daaannn….
Setelah saya coba, ternyata gak serumit yang dibayangin.
Hanya dengan bermodal 100 ribu, saya udah bisa beli saham pertama saya. Saya pilih saham dari SIDO, perusahaan jamu yang jualan produk Tolak Angin dan Kukubima Energi.
Sat-set, sat-set. Bayar. Dan matched!
Seketika jadi berasa jadi bos pemilik perusahaan besar. Seenggaknya saya udah bisa bilang sama orang-orang kalo saya pemilik Sidomuncul. Hahaha…
Baca juga: 8 Tips Membeli Rumah Untuk Pasangan Muda Meski Gaji Terbatas
Cara Belajar Investasi Saham Untuk Pemula
Sampai sekarang, saya masih terus belajar ya. Tapi kali ini, saya mau share sedikit tentang bagaimana cara belajar saham untuk pemula dari nol. Agar teman-teman yang seperti saya juga bisa paham tentang dunia saham dan investasi.
1. Pelajari Ilmu Dasar Soal Saham
Kita gak harus menguasai semua strategi, teori dan istilah-istilah ribet seputar saham untuk bisa mulai main saham. Yang paling penting cukup belajar ilmu basic-nya aja dulu.
- Apa itu Saham?
- Apa yang terjadi ketika kita beli saham?
- Mengapa orang mau beli saham?
- Keuntungan apa yang kita miliki kalo punya saham di perusahaan-perusahaan besar?
- dll
Memahami dasar-dasar ini, setidaknya akan sedikit mengurai benang kusut yang selama ini ada di kepala kita soal saham.
Sebatas yang saya pelajari, saham adalah bukti kepemilikan kita atas sebuah perusahaan. Misalnya, saya beli sahamnya Bank BCA, artinya saya memiliki bukti bahwa saya adalah salah satu pemilik bank swasta terbesar tersebut.
Apa yang terjadi ketika saya jadi pemilik BCA? Ya, saya bisa menikmati keuntungan dari bisnis Bank BCA itu sesuai dengan berapa persen saham yang saya punya ketika ia tutup buku dan bagi-bagi laba.
Kegiatan bagi-bagi laba (keuntungan) itu disebut dividen. Katanya, Bank BCA sendiri bagi-bagi dividen setiap 2 kali dalam setahun, yakni pada bulan april dan november.
Nah, inilah salah satu sumber pendapatan dari investasi saham. Dividen.
Selain itu, ada lagi sumber pendapatan lainnya yang disebut Capital Gain. Yaitu keuntungan yang kita dapat dari menjual saham yang sebelumnya kita beli.
Contoh kita beli saham BRI seharga Rp 5.000 per lembar. Kemudian saham itu kita jual lagi dengan harga Rp 5.200 per lembar. Dari sini, kita dapat keuntungan (capital gain) sebesar Rp 200 per lembar.
Temen-teman yang mau belajar ilmu-ilmu dasar soal saham ini bisa menonton youtube atau membaca blog atau website yang membahas seputar saham.
2. Instal Aplikasi Saham di Smartphone
Sekarang, siapapun bisa ‘main’ saham dengan mudah. Cukup melalui aplikasi di android ataupun IOS.
Untuk memulai pun gak butuh modal besar. Cukup dengan dana Rp 100 ribu, kita udah bisa punya saham di perusahaan besar. Seperti yang saya lakukan.
Ajaib, adalah salah satu aplikasi sekuritas yang bisa digunakan oleh pemula untuk mulai investasi saham. Di Ajaib, bahkan tidak ada minimal deposito.
Kamu tinggal download, daftar, dan cari saham-saham yang mau kamu beli. Selanjutnya, silahkan bayar sesuai dengan harga saham yang ada.
Dengan modal Rp 100 ribu, saya bisa beli 1 lot (100 lembar) saham dari SIDO. Sebagaimana saya ceritakan di atas.
Oiya, untuk membeli saham ini kita beli minimal 1 lot ya, yaitu 100 lembar saham. Jadi kalo harga saham per lembarnya adalah Rp 1.000, maka kita uang yang dibayarkan untuk membeli 1 lot saham adalah Rp 100.000.
Semakin cepat praktek, akan semakin bagus dan semakin mudah untuk kita ngerti tentang saham. Hal itu saya rasakan, begitu membeli 1 lot saham saya jadi lebih jelas dan clear tentang apa yang selama ini saya pelajari.
3. Mulai Menentukan Tujuan Investasi
Setelah praktek membeli saham pertama kamu, selanjutnya adalah mulailah belajar untuk menentukan apa tujuan yang ingin kamu capai di masa depan dengan investasi ini.
Setiap orang tentu punya tujuan yang berbeda-beda. Entah untuk mempersiapkan dana pensiun, pendidikan, tabungan atau membeli rumah, mobil dan lain sebagainya.
Semua itu kembali ke individu masing-masing.
Dengan mengetahui tujuan kita berinvestasi, maka kita bisa mengetahui langkah-langkah apa yang bisa kita lakukan dengan lebih terarah.
Dari sini kita juga bisa mengenali profil risiko dalam berinvestasi. Apakah kita termasuk orang yang berani dengan resiko tinggi, sedang atau rendah dalam berinvestasi.
4. Mempelajari Fundamental Saham-saham yang baik
Selanjutnya kamu bisa mulai mempelajari perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental saham yang baik. Fundamental saham ini adalah istilah yang digunakan untuk melihat kinerja sebuah perusahaan serta trend harga sahamnya.
Kamu bisa mengecek saham-saham yang cocok untuk pemula, dan sesuai dengan profil resiko dan tujuan investasi kamu. Di aplikasi Ajaib sendiri kamu bisa melihat kategori saham perusahaan berdasarkan sektor usahanya, top gainer, penghasilan dividen tinggi, paling populer dan lain sebagainya.
Nah, saya baru sampai pada 4 langkah ini. Menurut saya, 4 hal ini akan sangat membantu pemula dalam belajar investasi saham dari nol.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat. Teman-teman juga bisa mendaftar di Aplikasi ajaib menggunakan kode referal dari saya “edwakbq9“.