Produktivitas menjadi salah satu kunci penting dalam kesuksesan pekerjaan ataupun bisnis. Lantas apa itu produktivitas sebenarnya?
Di artikel ini kita akan membahas secara detail tentang pengertian produktivitas, contoh-contohnya, tujuan, jenis, hingga cara menghitung produktivitas itu sendiri.
Jika anda ingin menjadi lebih produktif, baik di dalam karir atau pun bisnis, simak artikel berikut ini dengan baik ya!
Pengertian Produktivitas
Secara sederhana, produktivitas adalah perbandingan antara hasil produksi (output) dibanding dengan sumber daya yang digunakan (input). Kata “productive” berasal dalam bahasa latin “productivus” yang bermakna “pas untuk produksi”. Kata ini pertama kali digunakan pada tahun 1610, namun belum digunakan dalam konteks ekonomi.
Baru pada tahun 1899, kata produktivitas pun digunakan dalam konteks ekonomi untuk menjelaskan tingkat output per unit.
Sehingga Jika dirumuskan maka gambarannya seperti ini:
Lantas, apa saja hal yang dapat dihitung produktivitasnya?
Di dalam ekonomi, produktivitas diukur dengan perbandingan rasio antara Gross Domestik Product (GDP) dibanding dengan jumlah jam kerja.
Sama halnya di tingkat perusahaan, produktivitas diukur dengan menghitung jumlah unit yang diproduksi terhadap jumlah jam kerja karyawan. Bisa juga dengan mengukur jumlah penjualan bersih perusahaan berbanding dengan jumlah jam kerja karyawan.
Pengertian Produktivitas Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami tentang apa itu produktivitas, kita perlu melihat apa saja pengertian produktivitas menurut para ahli. Pada dasarnya terdapat berbagai definisi produktivitas yang digambarkan para ahli, namun demikian memiliki inti yang serupa.
US. Bureau of Labor Statistics
Menurut laman U.S. BUREAU OF LABOR STATISTICS, produktivitas adalah perbandingan antara jumlah hasil (output) bisa berupa barang atau jasa dibanding dengan jumlah sumber daya (input) yang diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut.
Oxford English Dictionary
Menurut Kamus B. Inggris Oxford, Produktivitas berarti efektivitas usaha produktif, terutama di industri, diukur dalam hal laju produksi (misalnya barang, produk, jasa) per satuan masukan (tenaga kerja, bahan baku, peralatan, dll.).
Peter Drucker, Penulis dan Pakar Management
Menurut Peter Drucker, produktivitas adalah keseimbangan antara semua faktor produksi yang akan memberikan output maksimum dengan upaya yang paling kecil.
James Clear, Penulis Atomic Habit
James Clear berpendapat produktivitas adalah ukuran efisiensi seseorang dalam menyelesaikan tugas. Menurut Clear, produktivitas ini tidak selalu berarti menyelesaikan lebih banyak setiap hari, akan tetapi mampu menyelesaikan hal-hal yang benar-benar penting secara konsisten.
Imre Bernolak, Pakar dan Pengarang Produktivitas
Menurut Imre Bernolak dalam buku Productivity Measurement: An International Review of Concepts, Techniques, Programmes and Current Issues, produktivitas adalah hubuntang antara kuantitas barang dan jasa yang dirpoduksi dan jumlah dari satu atau semua sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan baran dan jasa.
Gharneh Shams Naser, Professor University of Manchaster Institute of Science and Technology UK
Produktivitas merupakan jalan menuju perusahaan yang kompetitif, perkembangan ekonomi suatu negara, dan kesejahteraan bangsa. Dalam pernyataan ini, produktivitas bukanlah sebuah rasio, melainkan sebuah cara, metode, atau teknik untuk mendapatkan lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit.
Baca juga: Mengapa Millenial Tidak Produktif? Ini 3 Tantangan Produktivitas Jaman Now
Mengapa Produktivitas Itu Penting?
Sebagaimana dijelaskan oleh Prof. Gharneh di atas, produktivitas menjadi kunci dalam kemajuan suatu perusahaan, negara dan individu.
Dengan peningkatan produktivitas seseorang atau organisasi dapat menghasilkan lebih banyak, dengan menggunakan sumber daya (input) yang sama atau bahkan lebih sedikit. Dengan kata lain, kita bisa menghasilkan lebih banyak dengan modal yang sekecil-kecilnya.
Peningkatan produktivitas juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, suatu negara, perusahaan atau pekerja. Sebagai contoh rata-rata pekerja di Australia saat ini menghasilkan sebanyak yang dibutuhkan untuk diproduksi dalam satu hari kerja pada masa federasi tahun 1901. Peningkatan produktivitas ini memungkinkan pendapatan meningkat meskipun jam kerja telah berkurang dan rumah tangga Australia dapat menikmati lebih banyak waktu luang.
Dengan menjadi lebih produktif, seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan efisien, menyelesaikan tugas lebih cepat sehingga bisa menikmati lebih banyak waktu luang.
Dikutip dari laman Simplilearn, berikut beberapa manfaat dari produktivitas di tempat kerja:
- Penggunaan energi atau sumber daya yang lebih efektif
- Biaya produksi yang lebih rendah
- Harga barang dan jasa yang lebih rendah
- Kenaikan upah bagi pekerja
- Biaya overhead yang lebih rendah
- Keuntungan yang lebih tinggi bagi bisnis
- Pendapatan per kapita yang lebih tinggi
- Kemakmuran dan pertumbuhan secara keseluruhan
Baca juga: 7 Prinsip KOENTJI Meningkatkan Produktivitas Kerja Anda
4 Jenis Produktivitas
Dikutip dari laman Investopedia, berikut 4 macam produktivitas:
Produktivitas Tenaga Kerja
Produktivitas tenaga kerja mengacu pada produksi per pekerja atau per jam kerja. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja (seperti modal) adalah keterampilan tenaga kerja, perkembangan teknologi, strategi manajerial, dan penyesuaian terhadap input lainnya.
Produktivitas Faktor Total
Banyak faktor yang memengaruhi produktivitas suatu negara. Faktor-faktor tersebut meliputi kemajuan dalam logistik rantai pasok, inovasi, pembelian mesin dan peralatan baru, serta pendidikan, enterpris, dan daya saing.
Residu Solow, yang juga dikenal sebagai produktivitas faktor total, menghitung persentase pertumbuhan output dalam suatu ekonomi yang tidak dapat dijelaskan oleh akumulasi modal dan tenaga kerja.
Produktivitas Modal
Untuk menghitung produktivitas modal, liabilitas dihapus dari modal fisik. Selisihnya kemudian ditambahkan ke total penjualan. Angka produktivitas modal yang lebih tinggi menunjukkan penggunaan modal fisik yang efektif dalam menghasilkan barang dan jasa, sedangkan angka produktivitas modal yang lebih rendah menunjukkan penggunaan modal fisik yang tidak efisien.
Produktivitas Materi
Ketika produktivitas diukur dalam hal materi, output dibandingkan dengan bahan yang digunakan. Bensin, bahan bakar, atau bahan kimia adalah contoh bahan yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. Ini meliputi jumlah output yang dihasilkan untuk setiap unit input.
Baca juga: Meningkatkan Fokus Dan Produktivitas Kerja Dengan Teknik Pomodoro
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas
Dalam analisis manajamen sumber daya manusia, produktivitas kerja ternyata sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut study yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala, Semarang, terdapat 6 faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja seorang karyawan. Yakni:
1. Sikap Kerja
Dari semua hal yang menentukan produktivitas, ternyata sikap menjadi poin yang paling utama. Bagaimana seseorang bertindak dan memperlakukan pekerjaannya akan sangat menentukan hasil yang ia dapatkan.
Sikap dalam bekerja akan menentukan bagaimana ia akan menggunakan tenaga dan pikirannya. Lama-kelamaan, sikap ini akan membentuk pola yang konsisten sehingga akan menentukan hasil yang didapatkan.
2. Tingkat Keterampilan
Skill atau tingkat keterampilan seorang karyawan menjadi faktor penting yang juga menentukan produktivitas. Karyawan yang memiliki pendidikan atau pelatihan tentu berpotensi untuk menghasilkan lebih banyak dalam bekerja.
Selain itu, karyawan yang skillful, tentu dapat menggunakan fasilitas kerja dengna lebih baik.
3. Hubungan antara Karyawan dengan Pemimpinnya
Faktor penting selanjutnya dalah hubungan antara karyawan dengan atasannya. Dengan kata lain, bagaimana atasan memperlakukan bawahannya, sejauh mana karyawan dilibatkan dalam menentukan tujuan, menjadi faktor kunci dalam produktivitas.
4. Manajemen Produktivitas
Manajemen produktivitas yang dimaksudkan adalah adanya sistem kerja berupa SOP yang jelas, kompensasi, tunjangan kesejahteraan, pelatihan dan peningkatan kemampuan karyawan menjadi faktor penting yang menentukan bagaimana hasil dan performa kerja yang didapat.
5. Efisiensi Tenaga Kerja
Secara keseluruhan, hasil dari suatu pekerjaan ditentukan oleh bagaimana pekerja mengatur energi, waktu dan cara-cara kerjanya. Semua itu diatur sedemikian rupa untuk menghasilkan efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja.
6. Kewiraswastaan
Kewiraswastaan tercermin dalam pengambilan resiko dan kreatifitas dalam bekerja. Pada dasarnya linkungan kerja yang kreatif, bebas berpendapat dan berkreasi akan mendorong peningkatan proses produksi.
Kalo dalam bukunya Charless Duhigg, Smarter Faster Better, disebutkan bahwa motivasi dan produktivitas sangat dipicu oleh perasaan bahwa seseorang dapat memegang kendali atau dapat memberikan ide dan pendapatnya tanpa perasaan takut.
Cara Mengukur Produktivitas Kerja
Sebagaimana dijelaskan di atas, produktivitas diukur dengan perbandingan antara output dan input. Rumus sederhananya dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Produktivitas=Output/Input
Contohnya, jika seseorang memproduksi 100 produk dalam sebulan dengan menggunakan 200 jam kerja, maka produktivitas kerjanya adalah 0.5 produk per jam (100 produk dibagi 200 jam kerja). Namun, perlu diingat bahwa metode ini sederhana dan tidak selalu mencerminkan kualitas pekerjaan atau faktor lain yang dapat memengaruhi produktivitas kerja.
Input bisa berupa apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan tugas atau pekerjaan, seperti waktu, tenaga kerja, bahan baku, mesin, dan lain-lain. Input ini dapat diukur dalam berbagai bentuk seperti waktu, jumlah tenaga kerja, biaya, dan sebagainya.
Sementara itu, output adalah hasil yang diperoleh dari penggunaan input, seperti produk, layanan, laporan, atau tugas yang telah diselesaikan. Output ini juga dapat diukur dalam berbagai bentuk, seperti jumlah produk yang dihasilkan, pendapatan yang diperoleh, atau jumlah pelanggan yang dilayani.
Untuk mengukur produktivitas kerja, input dan output harus diukur dengan cara yang konsisten dan akurat. Hal ini penting karena perbedaan dalam pengukuran input dan output dapat mempengaruhi hasil pengukuran produktivitas. Selain itu, faktor-faktor lain seperti kualitas, efisiensi, dan efektivitas juga harus dipertimbangkan dalam mengukur produktivitas kerja yang akurat dan komprehensif.
Kesimpulan: Apa Itu Produktivitas?
Demikianlah penjelasan tentang apa itu produktivitas, lengkap beserta contoh, jenis, faktor dan cara menghitungnya.
Kesimpulannya, produktivitas adalah faktor kunci dalam keberhasilan sebuah pekerjaan ataupun bisnis yang dijalankan. Dengan meningkatkan produktivitas, kita dapat meningkatkan jumlah output yang dihasilkan dengan upaya atau modal yang lebih sedikit.
Bagaimana menurut kamu? Share di kolom komentar ya!