Yuk Blogging! Ini Manfaat Menulis Blog Untuk Kesehatan Mental

Manfaat menulis blog untuk kesehatan mental ternyata tak bisa dianggap enteng. Jika dikelola dengan baik blogging bisa jadi terapi penyembuhan pendamping yang powerful.

manfaat menulis blog untuk kesehatan mental

Bagi sebagian orang, blogging sudah menjadi kegiatan yang menyenangkan. Bukan hanya sekedar menyalurkan hobi menulis, akan tetapi tak jarang blogging menjadi profesi yang menguntungkan dan keren.

Para profesional blogger juga sudah dianggap sebagai influencer yang baik dan kerap digunakan jasanya oleh perusahaan yang ingin memasarkan produknya.

Namun, ternyata bukan hanya itu. Menurut penelitian terbaru, aktivitas blogging punya banyak manfaat bukan hanya secara finansial, tetapi juga secara mentalitas.

Nge-blog dipandang sebagai terapi yang mampu memulihkan kondisi jiwa dan mengasah kecerdasan emosional.

Lantas, apa saja sih manfaat blogging untuk kesehatan mental? Artikel kali ini saya akan coba mengulas secara lengkap.. so stay tuned!

Perkembangan Dunia Blog Dan Psikologi di Balik Blogging

Perkembangan dunia blogsphere, memang mengalami pasang surut. Pertama kali populer pada dekade tahun 2000an, sampai sempat menurun pamornya sejak negara api menyerang. Itu adalah titik ketika para vlogger dan youtuber tengah membuncah ke permukaan. Banyak blogger yang beralih profesi dadakan. Tanpa tedeng aling-aling. Demi nafkah yang lebih baik.

Namun nampaknya, keputusan tergesa-gesa semacam itu, (atau mentalitas ikut-ikutan seperti itu), kerap menjadi boomerang. Ramai youtuber karbitan, youtube mengumumkan peraturan baru yang lebih ketat. Jumlah view dan subscriber dipertinggi sebagai syarat untuk adsense. Wah… ini ibarat melepas dua senjata di tangan.

Meski sempat menurun, tetapi demografi blog sejatinya cenderung stabil. Selama google masih menganggap artikel adalah konten yang powerful untuk mengisi SERP, sejauh itu dunia blog masih akan terus berkembang. So, gak usah risau ya..

Dilansir Antara, jumlah blogger pada tahun 2016, dalah 3,5% jumlah pengguna internet total di Indonesia.

Pada tahun 2017, mengalami kenaikan menjadi 3,8% atau sekitar 3 juta orang. ujar Jack Huang, President of Overseas Business, UCWeb, Alibaba Mobile Business Group.

Popularitas dan trend blogging, menjadi kian populer terutama di dunia internasional. Bahkan saat ini, muncul sub-disiplin ilmu baru di bidang psikologi, yang disebut Psikologi Blogging. Disiplin ilmu ini fokus mempelajari manfaat psikologis dari aktivitas blogging terhadap kesehatan mental.

Selain itu, cabang keilmuan ini juga berusaha menerapkan prinsip-prinsip psikologi untuk memaksimalkan manfaat yang bisa didapat pembaca dari sebuah blog.

Baca juga: Kunci Membangun Personal Branding Blogger

Blogging Sebagai Terapi Kesehatan Mental

Sebenarnya jauh sebelum platform blog ini muncul, banyak riset dilakukan untuk menguak benefit dari menulis journal terhadap kesehatan mental.

Salah satu yang paling populer adalah riset yang dilakukan oleh ilmuan dari University of Texas, Prof. James Pannabeker, Ph.D. Mereka menemukan bahwa manfaat menuangkan emosi ke dalam tulisan mampu meningkatkan sistem imun tubuh, menurunkan tekanan darah, meningkatkan fungsi jantung, mngurangi asma dan gejala arthritis. Secara psikologi, aktivitas menulis ini mampu menurunkan anxiety (kecemasan) dan depresi.

Ada begitu banyak penelitian yang membuktikan bahwa mengekspresikan diri dan emosi melalui tulisan mampu meningkatkan dan menjaga kesehatan mental.

Kata Psikoterapis New York, Dr. Deborah Serani, PsyD.

Hari ini, aktivitas blogging membuat kegiatan menulis itu menjadi semakin menyenangkan. Sehingga manfaat yang didapat pun kian optimal.

Dilansir dari American Psychological Association (APA), blogging menambah elemen publik dalam proses menulis. Dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis komunikasi komunal semacam itu, memberi manfaat psikologis tambahan.

Sebuah study yang dilakukan terhadap 161 pelajar SMA di Universitas of Haifa pada tahun 2013, mengungkapkan bahwa menulis blog jauh lebih efektif daripada sekedar menulis jurnal private seperti diary, dalam meningkatkan kepercayaan diri pelajar. Juga menurunkan social anxiety (kecemasan sosial) dan stress yang negatif.

Dari sini kita bisa menyimpulkan, bahwa aktivitas blog, seperti menulis dan menuangkan unek-unek pribadi, kemudian berinteraksi dengan pengunjung dalam bentuk komentar adalah alat yang sangat ampuh untuk digunakan sebagai terapi kesehatan mental.

Baca juga: Layanan Hipnoterapi Makassar

Blog Untuk Menyalurkan Emosi Negatif

Tahukah anda, menurut data dari WHO, salah satu penyebab penderita penyakit jiwa seperti bipolar, skizofrenia, dan semacamnya adalah emosi yang tidak memiliki wadah untuk diekspresikan.

Anatomi dari blog oleh Dr. Deborah, dianggap sangat pas dalam membantu mengekspresikan jiwa dan perasaan seseorang. Kita bisa menulis dengan leluasa, tanpa perlu khawatir pandangan orang lain, seperti teman atau keluarga. Sebab blog memang didesain sebagai personal platform.

Seorang warga New York, yang menderita penyakit kelainan kulit (skin-picking disorder/dermatillomania) menulis blog tentang kehidupannya sehari-hari dalam menjalani kehidupan sebagai penderita dermatillomania , proses penyembuhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit tersebut dalam blognya yang berjudul Diary of a Skin Picker.

Ini adalah komunitas yang ketat.” Katanya, “Kita bisa membagi pengalaman, sumber daya, memposting gambar, dan memberikan dukungan dan semangat. — Sesuatu yang tidak saya temukan sebelumnya.”

Dia mengaku, semangat dan dukungan yang didapatkan dan dibagikannya selama nge-blog , mampu membantu meningkatkan kepedulian dirinya, menemukan strategi alternatif dalam menghadapi penyakitnya, bahkan ia bisa menemukan komunitas lokal yang mendukung sesama penderita skin picking disorder.

Saya pribadi, merasakan manfaat begitu besar dalam blogging ini untuk menyalurkan segala perasaan dan unek-unek. Dan saya percaya bahwa jutaan blogger di luar sana juga setuju. Mungkin termasuk anda.

Baca juga: 5 Strategi Mengelola Emosi Negatif di Tahun 2020

Blog Memicu Hormon Kebahagiaan

Beberapa study juga berhasil mengungkapkan bahwa aktivitas menulis dan blogging mampu memicu produksi hormon dopamin.

Dopamin adalah hormon yang bekerja menghasilkan perasaan bahagia dan senang. Karena itu lebih dikenal sebagai hormon kebahagiaan.

Biasanya saat seseorang mendapat pujian atau reward terhadap pekerjaan atau keberhasilannya, hormon inilah yang diproduksi tubuh bersama hormon lainnya.

Dalam blogging, kita kerap kali dituntut atau menuntut diri sendiri menulis post (konten) yang baik dan bermanfaat untuk pembaca. Keberhasilan dalam menulis konten ini, serta komentar positif dari orang-orang yang mengunjungi dan membaca blog kita secara otomatis memicu produksi hormon dopamin ini. Sehingga kita bisa menjadi lebih percaya diri dan bahagia.

Coba bayangkan, ketika kita menjadi blogger profesional yang berhasil. Sebesar apa manfaat yang bisa kita dapatkan.

Baca juga: 8 Tips Agar Menulis Lebih Mudah, Cepat & Berkualitas

Manfaat Lain, Membangun Kesadaran Terhadap Kesehatan Mental dan Para Penderitanya

Sebagai media untuk saling berbagi informasi, blog membawa manfaat berupa mengkampanyekan akan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan mental dan para penggunanya.

Di kehidupan nyata, sangat sulit bagi seorang penderita seperti skizofrenia dan bipolar untuk punya ruang mengutarakan pendapatnya. Dengan blog semua itu menjadi mungkin. Bentuk interaksi yang terjadi, bisa membuat orang lain lebih memahami bagaimana sebenarnya para penderita gangguan jiwa ini perlu diperlakukan.

Plus, membangun kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental sendiri.

Banyak platform blog yang memang dikhususkan sebagai wadah bagi penderita dalam mengekspresikan dirinya. Sekaligus digunakan sebagai terapi penyembuhan pendamping.

Seperti misalnya, website “write to recover”. Sebuah website yang didirikan oleh Scottish Recovery Network di Skotlandia, untuk mengajak orang-orang dengan penderita gangguan jiwa (ODGJ), untuk membagikan cerita mereka dan menjadi “pahlawan” dalam narasi mereka sendiri.

Write to Recover, menyediakan media bagi setiap orang untuk berbagi cerita, skill, pengalaman, dan ide seputar bagaimana menjaga kesehatan mental.

Kesimpulan: Yuk Mulai Nge-Blog Sekarang!

Jika kamu adalah seorang penderita gangguan mental, atau sekedar ingin berbagi dan mengekspresikan diri, yuk sekarang juga mulai membuat dan menulis blog.

Ingat, gangguan jiwa bukan hanya berarti “gila” dan penyakit aneh lainnya. Tetapi apapun masalah yang terkait emosi negatif dan psikologi perlu untuk ditangani lebih lanjut. Seperti kurang PD, minder, stress dan lain sebagainya.

Ada beragam manfaat yang bisa kamu dapat. Bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain disekitar kita.

Gimana pendapatmu?

Satu pemikiran pada “Yuk Blogging! Ini Manfaat Menulis Blog Untuk Kesehatan Mental”

Tinggalkan komentar