Masalah ketidakpercayaan diri masih jadi hal yang umum dialami banyak orang. Penyebabnya pun beragam, nah kali ini saya akan coba uraikan 5 alasan orang tidak percaya diri yang paling umum. Coba pahami dan atasalah masalah kepercayaan diri kamu sesuai penyebabnya.
Pernah gak sih kamu ingin melakukan sesuatu tapi pada akhirnya gak jadi karena kamu merasa ragu, atau takut dinyinyirin orang?
Nah, bisa jadi itu karena kamu tidak percaya sama dirimu sendiri.
Meski kedengerannya klise atau klasik banget, tapi saya benar-benar maksud untuk bilang itu. Ya, Kita gak percaya sama diri kita sendiri.
Dulu sering banget terjadi pada diri saya juga.
Setiap kali mau menulis konten, muncul suara-suara dari dalam diri. “Yakin lo mau nulis ini?” atau “Emang lo siapa?” atau yang lebih parah, “apa kata orang-orang nanti? Gimana kalo mereka mencibir karya lo?“
Saking seringnya hal ini terjadi, sampai-sampai itu benar-benar menghambat produktifitas saya sendiri. Akhirnya saya gak action-action. Gak ada yang jadi juga.
Melihat kejadian ini, akhirnya saya memutuskan untuk mundur sejenak. Ini gak bisa dibiarin terus-terusan. Saya akhirnya mengambil jeda. Sembari memikirkan kenapa kok saya seperti ini?
Lama saya merenung.
Sampai akhirnya ketemu insight itu. Saya tuh gak trust (percaya) sama diri sendiri. Saya gak menaruh kepercayaan sama diri saya sendiri. Saya coba mikir lebih jauh.
Kenapa kok saya gak percaya sama diri sendiri? Kenapa sih orang gak percaya sama diri mereka sendiri? Trus kenapa juga orang gak percaya sama orang lain?
Ternyata proses kita mempercayai diri sendiri, sama dengan proses bagaimana kita mempercayai orang lain.
Maka saya uraikan, kenapa orang gak percaya sama orang lain? Dan inilah jawabannya:
1. Karena kita gak kenal sama orang itu
Ya kan? Apa jadinya kalo ada orang asing tiba-tiba datang menghampiri kamu dan tanpa tedeng aling-aling nyuruh kamu untuk ikut sama dia?
Yups, begitulah juga diri kita. Memang kita punya goals, impian dan cita-cita setinggi langit untuk sukses. Kita bakal bilang, “Gue pasti bisa dan harus bisa jadi orang sukses.”
Tapi secara bawah sadar ada penolakan. Rasa penolakan itu bisa berupa keraguan, atau bisa berupa acuh tak acuh atau bisa juga berupa psikosomatik (gejala fisik karena faktor psikis) seperti mules, mual atau pusing.
Sadar gak sih, itu semua adalah reaksi bawah sadar kita yang gak yakin, gak se-vibration, sama keinginan kita.
Bawah sadar kita menolak karena secara naluri bawah sadar kita gak kenal sama diri kita sendiri. Kita gak tau potensi kita untuk sampai pada titik sukses itu. Bawah sadar akan bilang, emang lo siapa?
Nah, karena itu penting banget untuk kita mengenali diri sendiri. Mengenali potensi diri sendiri. Kamu bisa melakukan tes minat bakat, tes talent mapping, SWOT analisys dan lain sebagainya. (Next post bakal saya bahas)
Ketika kita mengenali diri sendiri, maka dengan sendirinya kita bisa mengukur sampai di mana sih batas kemampuan kita. Jadi kita juga lebih yakin sama diri kita sendiri.
2. Karena orang itu pernah/sering bohongin kita
In other case, kita mungkin sudah kenal lama sama orang ini. Tapi karena dulu dia pernah bohongin kita, misalnya minjem duit dan gak dibalik-balikin, ya jadilah kita juga tidak percaya sama dia.
Nah, itupun yang terjadi pada diri kita.
Kenapa kita gak percaya sama diri kita sendiri, ya karena kita sering bo’ongin diri sendiri. Bilangnya bakal bangun jam 5 pagi, eh malah bangun jam 8 pagi. Bilangnya bakal berusaha sekuat tenaga untuk memperjuangkan dia, eh kita sendiri yang mengingkarinya.
Di dalam ilmu hipnoterapi, kami meyakini bahwa tubuh kita ini terdiri dari 3 bagian. Yakni mind, body & soul. Dan ketiganya terhubung dan saling mempengaruhi satu sama lain.
- Mind, adalah pikiran. Bagian yang bertindak sebagai CEO. Pengambil keputusan. Berpikir dan beraksi.
- Body, adalah bagian fungsional. Seperti para karyawan yang bekerja berdasarkan sistem yang ditetapkan.
- Soul, adalah seperti dewan pengawas. Adalah bagian dari tubuh ini yang jujur, bersih, dan hanya ingin membuat tubuh ini bahagia dan sukses.
Si “mind” biasanya adalah yang licik. Kerap menipu. Membohongi dan mensabotase diri untuk kepentingannya pribadi. Body adalah pekerja yang nurut sama mind. Dan soul akan berontak setiap kali itu terjadi.
Kebiasaan mind untuk berbohong ini, bikin soul lama lama gak percaya. Dan itulah yang bikin kita gak percaya sama diri sendiri.
Sekuat apapun kita berusaha, sekenceng apapun pikiran ini bekerja, belajar dan melakukan perencanaan. Tetap akan muncul penolakan dari dalam. Ada rasa atau suara kecil yang bilang, “kita gak bakalan berhasil.”
Itulah moment ketika soul berontak. Nah uniknya, apa yang terjadi pada body ketika mind dan soul bertolak belakang? Ya, dia akan lemes, gak punya semangat, dan males-malesan.
3. Perasaan tidak memegang kendali
Ini adalah faktor internal, ketika kita merasa tidak memegang kendali terhadap sesuatu hal atau keadaaan maka kita cenderung akan merasa tidak percaya diri.
Seperti ketika hari pertama ospek, atau ketika pengalaman pertama bicara di depan umum, atau ketika kita mau nembak doi.
Kita gak tau apa yang akan terjadi. Kita tidak punya gambaran akan seperti apa prosesnya.
Dan ini membuat kita merasa tidak percaya diri.
Hal ini terjadi karena kita tidak punya gambaran di kepala kita mengenai apa yang sedang kita hadapi. Bagaimana kita akan melakukannya. Dan apa yang akan terjadi jika kita salah mengambil langkah. Hal-hal semacam ini yang tidak kita kenal, membuat kita merasa tidak bisa memegang kendali atas situasi.
Solusinya:
Salah satu solusi yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi situasi semacam ini adalah dengan visualisasi. Yaitu dengan membayangkan kira-kira akan seperti apa kondisinya. Bahkan kemungkinan terburuk sekalipun.
Ini penting, sebab mengetahui kemungkinan terburuknya, akan membuat kita bisa mengukur keadaan, dan memberi kita pilihan yang bisa dilakukan.
Gunakanlah prinsip “jika… maka…” dalam visualisasi kamu.
Misalnya hari pertama ospek, kamu bisa membayangkan kira-kira bagaimana kondisinya nanti. Apa kemungkinan-kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Katakanlah kondisi terburuknya adalah kita dikerjain senior kemudian di suruh menyanyi di depan orang banyak. Padahal kita tidak bisa menyanyi. Maka ini akan membuat kita semakin kehilangan kepercayaan diri. Sebab menyanyi adalah salah satu kegiatan dimana kita tidak memegang kendali. Namun sisi lain, kita tahu bahwa diri kita jago dalam hal baca puisi misalnya.
Untuk mengatasinya kemudian kita gunakan prinsip “jika… maka…” yakni misalnya dengan mengatakan, “Jika Gue dikerjain senior dan disuruh menyanyi, maka Gue akan meminta senior untuk mengganti hukumannya dari bernyanyi menjadi membaca puisi.”
Prinsip “jika… maka…” ini akan sangat membantu kita untuk menghadapi kondisi-kondisi di mana kita tidak memegang kendali.
Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan mendahului kondisi tersebut. Misalnya jika kamu ingin mengikuti tes wawancara kerja di perusahaan baru. Dan ini membuat kamu tidak percaya diri. Maka kamu bisa mengatasinya dengan datang lebih awal untuk bisa melihat-lihat kondisi perusahaan, atau bertanya-tanya kepada karyawan di perusahaan itu.
Atau misalnya kondisinya kamu sedang mempersiapkan untuk menyatakan cinta pada si doi. Dan ini membuat kamu tidak percaya diri. Solusinya adalah kamu datang ke tempat itu lebih awal, persiapkan segala sesuatunya. Dan latihan yang matang.
4. Trauma Kegagalan
Bagi sebagian orang, kegagalan itu memang menyakitkan. Tak jarang, dampaknya bisa membelenggu kita hingga berbulan-bulan.
Perasaan gagal bukan cuma menyebabkan traumatis, tetapi juga mengikis kepercayaan diri kita pelan-pelan.
Kalau ini masalahnya, maka yang harus kamu lakukan adalah melatih diri sendiri untuk menerima kegagalan itu. Kamu juga bisa melakukan terapi psikologi seperti hipnoterapi untuk membantu melepaskan emosi negatif dari dampak kegagalan itu.
5. Tidak ada pengembangan diri
Selain hal-hal di atas, stagnansi kadang juga bikin kita stress dan pada akhirnya meruntuhkan kepercayaan diri kita.
Melihat diri begitu-begitu aja, gak ada kemajuan, gak ada pertumbuhan. Bikin kita gak nyaman loh…
Karena kalo kamu merasa adem-adem aja, itu bahaya juga. Bisa jadi kamu mengalami yang disebut dengan “mati rasa emosional”. Sebuah penyakit menyerupai parkinson, di mana orang secara tiba-tiba kehilangan gairah dan motivasi untuk bergerak dan berpikir. Menurut para ahli hal ini terjadi karena pecahnya pembuluh darah di bagian otak yang disebut dengan striatum ventral.
Nah, itulah 5 hal yang membuat kita tidak percaya pada diri kita sendiri. Pada akhirnya kamu harus menemukan apa penyebab ketidakpercayaan dirimu. Baru kamu bisa mengatasinya.
Sekian semoga berguna. Semoga menggugah.