Banyak blogger, penulis dan content marketer masih kesulitan menulis artikel blog yang baik dan berkualitas. Terkadang untuk sekedar menulis 1 artikel sekitar 1000 kata saja, butuh waktu dan energi yang tak sedikit.
Alhasil, pekerjaan menulis menjadi begitu berat dan menjemukan.
Kamu seperti itu juga?
Sama. Saya juga.
Apalagi sebagai orang yang perfeksionis, kadang menulis 1 artikel butuh waktu sampai 2-3 hari. Bukan karena gak bisa nulis, tapi pengen nulis yang begitu sempurna, gak ada salah sedikit pun. Pokoknya ribet deh!
Tapi itu dulu!
Kini setelah belajar mengelola dan membuat artikel konten dengan hypnotic witing, saya bisa menulis 3 hingga 4 artikel per hari. Dengan panjang artikel rata-rata 1.500+ kata.
Bagaimana tipsnya?
Nah, khusus untuk kamu, kali ini saya akan membagikan 8 tips yang saya gunakan untuk menulis artikel dengan lebih baik, mudah, rapi, terstruktur dan berbobot. Plus, optimal di mata SEO (SEO friendly) dan enak dibaca oleh manusia (Human Friendly).
Apa saja tipsnya? Yuk disimak sampai habis ya…
1. Menentukan Topik Yang Ingin Ditulis
Ini langkah pertama. Dan ini penting.
Persoalannya di sini, banyak orang yang kehilangan ide untuk menulis konten blog.
“Nulis apa lagi ya? bahas apa lagi ya?“
Sayapun begitu. Lantas bagaimana saya mengatasinya?
Pertama, saya biasanya melihat dari kategori artikel blog. Yang mana yang lama belum diupdate. Itu yang saya tulis. Kedua cari inspirasi di blog-blog lain yang saya ikuti.
Setelah itu apa?
Memilih topik bahasan. Umumnya ini akan muncul sendiri. Tapi jika kesulitan juga, tulislah apapun yang bisa kamu tulis.
Jika sudah dapat, maka topik itu saya catat menggunakan Notepad. Saya memang lebih suka pakai aplikasi ini, sebab lebih ringan, enak dan luwes.
Notepad ini pulalah yang saya gunakan untuk mencatat semua kebutuhan konten yang akan ditulis, mulai dari judul yang akan digunakan, keyword, LSI, data dan fakta pendukung, kerangka dan lain sebagainya.
2. Melakukan Riset dan Menyusun Poin Inti
Tergantung topiknya, jika merupakan pengalaman atau pemikiran pribadi maka tidak butuh riset yang mendalam untuk menyusun poin inti ini.
Sebaliknya,Jika memang topik atau nichenya tidak terlalu kita kuasai, maka di sinilah skill riset akan sangat dibutuhkan.
Riset ini sangat penting. Sebab akan menentukan berbobot tidaknya artikel kita nantinya. Bagi saya, presentasi prioritasnya 40% sendiri dari keseluruhan proses menulis itu.
Bukan hanya dari sumber lokal tapi juga dari sumber luar.
Setelah dapat cukup insight, maka point-point itu kemudian saya list tepat di bawah topik yang sudah ditentukan tadi.
Ini penting. Sebab mengetahui materi tulisan, akan mempengaruhi mental/psikologi menulis kita. Kita bisa menulis dengan lebih PD dan lepas. Berbeda jika tidak tahu apa yang akan ditulis, kita seperti meraba-raba, menanti munculnya ide sembari menulis.
3. Riset Keyword Untuk Mencari Angle Penulisan yang Tepat.
Riset keyword itu masih penting. Meski tidak seperti dulu. Bagi saya keyword bukan hanya digunakan untuk mengejar posisi SEO, tetapi juga untuk menentukan Angle penulisan.
Mengapa?
Sebab angle menulis, sama pentingnya dengan keyword itu sendiri.
Jika kita perhatikan di hasil pencarian google atas suatu kata kunci, maka bisa kita pahami bahwa google pun memberikan daftar artikel yang memiliki sudut pandang (angle) berbeda-beda.
Sebagai contoh, berikut hasil pencarian untuk kata kunci “merawat kucing.”
See? Masing-masing artikel yang muncul punya angle penulisan tersendiri.
Ini lantaran google ingin memberikan pilihan yang lengkap kepada pengguna. Ya, kalau semua sama aja, buat apa?
Karena itu, jika ingin muncul di laman pertama google, penting untuk menentukan angle penulisan yang berbeda.
Baca Juga: Panduan Lengkap Riset Kata Kunci Untuk Artikel SEO (+Study Kasus)
4. Mencatat daftar kata LSI
LSI (Latent Semantyc Index) adalah daftar kata-kata yang dianggap berhubungan dengan topik yang sedang di bahas. LSI ini digunakan oleh google untuk mengenali konten artikel kita dengan lebih baik.
Contohnya untuk topik “merawat kucing” LSInya adalah seperti berikut ini:
Ya, untuk melihat LSI ini kamu tingga gulir hingga ke bagian bawah layar hasil pencarian. Catat kata-kata yang ditebalkan, itulah daftar kata-kata yang sebaiknya ada di dalam artikel anda.
Contohnya menulis artikel untuk merawat kucing sebagai berikut:
Merawat kucing kesayangan memang butuh perlakukan dan tips khusus. Gak boleh sembarangan. Salah-salah bisa berakibat buruk bagi si kucingnya. Apalagi untuk pemula yang baru memelihara kucing.
Begitupun kita mesti paham jenis-jenis kucing piaraan kita. Sebab beda kucing beda kebutuhan dan cara perawatannya. Kucing Anggora tidak boleh disamakan dengan kucing persia. Apalagi kucing kampung.
Dalam hal usia, juga sama. Kucing dewasa dan kucing yang masih kecil butuh penanganan berbeda. mulai dari cara memandikan, cara memberi makan, jenis makanan, hingga kebersihan kandang.
Nah karena banyak pertanyaan cara merawat kucing yang masuk di inbox saya, maka kali ini saya akan berbagi tips yang biasa saya gunakan dalam merawat kucing kesayangan.
Jadi bukan lagi menumpuk-numpuk keyword ya… Google udah gak suka itu Bro!
5. Membuat Kerangka Artikel: 3 Rumus Klasik Membuat Tulisan Lebih Tertata Rapi
Artikel yang berkualitas, bukan hanya dilihat dari kontennya. Tetapi juga kemudahan untuk dipahami, dan enak untuk dibaca.
Google sendiri makin ke sini makin menggunakan prilaku manusia dalam me-rangking sebuah situs website. User Experience (UX) istilahnya. Pengalaman pengguna.
Nah, bagaimana kualitas penulisan artikel kamu?
Apakah pembahasannya runut dan mudah dipahami? Atau masih lompat-lompat dari suatu ide ke ide lain? Mempermainkan pikiran pembaca dengan semena-mena?
Tidak Roma! Cuukuuupp!
Untuk menangani hal ini, biasanya saya membuat kerangka artikelnya terlebih dahulu. Kerangka sangat berguna, bukan hanya memandu kita menulis di jalan yang benar tetapi juga menjaga agar pembahasan tidak melenceng ke mana-mana. Pembaca pada akhirnya juga akan mudah mengikuti alur tulisan kita.
Untuk membuat kerangka, umum dipakai orang adalah 3 rumusan dasar berikut:
- Pembuka
- ISI
- Penutup
Wow sebuah terobosan yang sangat biasa aja ya… hehe
But yeah… meski klasik jurus ini masih sangat ampuh membuat kita memetakan konten dengan mudah.
Apa isi masing-masing poin?
Pada pembuka biasanya saya menggambarkan alasan penting mengapa tema itu perlu dibahas, atau latar belakang. Nah, di poin ini juga menjadi tempat yang cocok menaruh data-data pendukung beserta outbond link menuju sumbernya yang kredibel.
Sebagaimana pernah saya bahas dalam SEO On Page 2020, peran outbond link adalah salah satu faktor yang menjadi perhatian google menilai kualitas konten kita.
Baca juga: Cara Menulis Artikel SEO: 3 Kunci Utama Wajib Kamu Pahami!
6. Menulis. Menggunakan Hypnotic Writing
Tibalah kita pada bagian inti. Menulis. Ya pada akhirnya konten itu kudu di tulis. Gak cukup dimotivasi pakai kata-katanya bijaknya Mario teguh.
Terus terang, untuk menulis, saya menggunakan metode Hypnotic Writing.
Apa itu?
Itu adalah teknik menulis menggunakan prinsip-prinsip pikiran bawah sadar. Mengapa bawah sadar? Supaya komunikasinya berhasil. Agar pesan tulisan bisa berhasil, pesan itu harus sampai ke pikiran bawah sadar. Titik.
Bagaimana menulis menggunakan Hypnotic Writing?
Mudah sekali!
Pertama, menulislah seperti anak kecil. Ya! Anak kecil. Maksudnya, menulis tanpa takut aturan. Usah memperhatikan EYD. Jangan risau apakah tulisannya bagus atau ndak. Lupakan urusan typo. Pinggirkan dulu urusan masuk akal atau tidaknya. Pokoknya tulis saja. Bebaskan pikiranmu, lepaskan imajinasimu.
Kesalahan banyak orang, mengapa sulit menulis artikel adalah, lantaran mereka berusaha melakukan 2 pekerjaan pada saat bersamaan. Yakni menulis dan mengedit. Mereka ingin tulisan selesai sempurna dalam satu kali kerja.
Padahal itu tidak bisa Ferguzo. Study Psikologi telah membuktikan, otak manusia hanya bisa melakukan 1 pekerjaan pada sekali waktu.
Menulis dan mengedit adalah 2 pekerjaan yang berbeda. Bahkan berlawanan. Menulis menggunakan otak kanan yang kreatif dan imajinatif. Mengedit membutuhkan otak kiri yang kritis dan analitis.
Maka dalam menulis, gunakan otak kreatif kamu. Bebaskan imajinasimu. Tidak ada aturan main. Kamu bebas menciptakan apa saja. Coba bayangkan film-film kartun yang menggambarkan dunia anak yang penuh fantasi. Mereka bisa bermain di dunia permen, penuh warna, melompat ke sana kemari.
Begitulah seharusnya kita menulis. Bebas. Lepas. Tinggalkan semua beban di hatiku… melayang ku melayang jauh… melayang dan melayang…
7. Mengedit. Agar Artikel SEO Friendly & Human Friendly
Setelah menulis selesai, maka barulah kita mengedit.
Tapi bukan asal ngedit.
Selain memastikan tidak ada typo, menyusun kalimat dengan lebih presisi dan masuk akal, juga memaksimalkan fungsi SEO.
Caranya adalah, mulailah menempatkan keyword dan LSI dengan baik dan bijak. Jangan berlebihan. Jangan juga kekurangan.
Kamu juga bisa menggunakan bantuan plugin SEO seperti Yoast atau Rankmath. Selain keyword, tempatkan outbond & inbound link dengan arif.
Selengkapnya tentang optimasi SEO, silahkan baca artikel SEO On Page 2020.
Jadi menulis artikel SEO friendly itu bukan berarti segala-galanya SEO. Para mastah telah membuktikan, artikel yang berhasil justru adalah artikel yang ditulis tanpa kaidah SEO.
Tapi diedit pakai SEO.
Artikel yang sukses itu; Ditulis pakai hati. Diedit pakai SEO.
Edward Rhidwan
Karena itu, selain untuk SEO, menulis juga untuk membuat artikel lebih enak dibaca. Tertata rapi, dan nyambung dengan pikiran pembaca.
Ingatlah bahwa pembaca tidak membaca kata per kata tulisan kita. Mereka membaca cerita. Mereka membaca ide. Tulisan kita membentuk gambar di pikiran pembaca. Agar bisa diterima dengan baik, gambar itu perlu berkesinambungan.
Pegang selalu tips ini: 1 paragraf, hanya boleh berisi 1 ide pokok. Tak lebih, apalagi kurang.
Itu semua dilakukan pada saat mengedit.
8. Melengkapi Konten Visual Agar Makin Ciamik
Langkah terakhir sebelum publish adalah melengkapi gambar dan konten visual lainnya, agar makin cantik nan ciamik.
Gambar adalah salah satu hal penting dalam hypnotic writing. Sebab 1 gambar senilai dengan 1000 kata.
Selain untuk membuat tulisan lebih ciamik, gambar juga membuat pembahasan kita lebih muda dipahami pembaca.
Tetapi ada beberapa kiat dalam memilih gambar yang baik.
- Pastikan tidak melanggar copyright. Jika anda mengambil gambar dari orang lain, pastikan selalu menyertakan sumbernya. Untuk dapat gambar secara gratis, bisa mencari di unsplash.com, pexel, pixabay atau freepik.
- Kompres ukuran gambar agar tidak memberatkan blog. Biasanya saya menggunakan tinypng.com sebelum diupload, dan plugin kompresi di wordpress sendiri. Crop dan resize juga agar sesuai dengan kebutuhan artikel.
- Pastikan warna dan desain gambar konsisten. Baik dengan gambar sebelumnya, kebutuhan artikel, maupun dengan brand perusahaan anda. Sebaiknya pilih maksimal 2 warna utama dalam setiap desain gambar anda.
***
Itulah 8 tips yang saya gunakan untuk menulis artikel dengan cepat dan mudah. Plus artikelnya tetap berbobot dan enak dibaca.
Setelah ke-8 poin tersebut, selanjutnya tinggal publish artikel anda.
Kesimpulan, Menulis Artikel Blog itu…
Terus terang saja, saya iri dengan mereka yang dikaruniai kecintaan natural dalam hal menulis dan membaca. Saya tidak punya itu.
Saya butuh belajar dan latihan panjang untuk sekadar membiasakan diri menulis dan membaca. Hingga kini saya sudah cinta mati dengan kegiatan ini.
Namun dari sini saya bisa belajar. Dan dapat banyak insight, mengapa banyak orang kesulitan dalam menulis. Apa yang menghambat orang menulis. Dan yang paling penting bagaimana supaya bisa sukses menjadi penulis.
Pada akhirnya saya menyimpulkan siapapun bisa menulis. Termasuk dalam menulis artikel blog. Menulis artikel di blog itu sejatinya mudah. Hanya saja kita terlanjur menggenggam mindset bahwa menulis itu perlu aturan yang ribet dan njelimet.
Semoga dengan 8 tips di atas, bisa membantu kamu menulis dan menjadi penulis yang lebih baik.
Sekian, semoga berguna. Semoga menggugah.
tulisan yang keren sekali, memberikan pandangan baru dan memotivasi saya.. thanks kawan. 🙂
Iya benar kakau terlalu mikir seo
Kadang saya mentok g bisa nulis
Tapi saat santai malah ide di kepala deras