Banyak orang yang bermimpi untuk mulai membuka usaha sendiri, tapi sampai bertahun-tahun belum juga terealisasikan. Alasannya bermacam-macam, mulai dari modal, dukungan keluarga, tidak dikasi resign oleh atasan, sampai alasan seperti persaingan dan kondisi market yang tidak mendukung.
Padahal bisa jadi semua alasan ini hanyalah sekedar alibi semata. Poin utamanya adalah tidak adanya keberanian untuk melangkah. Padahal untuk membuka usaha, hal pertama yang dibutuhkan bukanlah modal. Melainkan keberanian.
Bob Sadino mengatakan, “Bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan. Bukan yang ditanyakan terus menerus.“
Bagaimana, apakah anda sudah siap membuka usaha sendiri? Jika sudah, pastikan anda baca dulu panduan lengkap membuka usaha berikut ini.
Sekarang Saatnya! Buka Usaha Anda!
Tidak adanya keberanian terjadi karena bayangan kita akan masa depan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ketika ekspektasi gak sesuai dengan realita, apa yang akan terjadi?
Takut gagal, takut gak laku, takut bangkrut, takut diketawain orang, dan lain sebagainya. Ini semua adalah penyakit yang menghambat kita untuk membuka usaha sendiri. Semua mental blok ini harus segera diruntuhkan, kalau tidak sampai kiamat juga usaha kita gak akan pernah berdiri.
Sebagai motivasi yakini bahwa rejeki itu adalah pasti. Dan Tuhan pasti menjamin rejeki kita. Tugas kita adalah berusaha. Ragu, takut gagal, takut gak laku berarti sama saja kita mencederai kekuasaan Tuhan.
Membuka usaha tidak perlu menunggu segalanya sempurna. Kalau dipikir-pikir waktu yang sempurna itu tidak akan pernah ada. Sekaranglah saatnya .
“Jangan menunggu semuanya sempurna untuk bertindak. Bertindaklah, maka semuanya akan menjadi sempurna.“
Merry Riana
Perihal modal dan hal-hal lain itu nanti akan kita pelajari, tetapi keputusan untuk memulai sekarang adalah kuncinya. Bangun keyakinan anda, dobrak segala keraguan. Mulai bangun impian anda hari ini.
Mindset Seorang (Calon) Pengusaha Sukses
Agar berhasil membuka dan menjalankan usaha sendiri, hal yang paling utama anda persiapkan adalah mindset pengusaha itu sendiri. Bukan modal, apalagi alat dan bahan.
Mindset seorang pengusaha dan pekerja itu berbeda. Mindset pengusaha sukses dan pengusaha b-aja juga berbeda. Seberapa sukses kita ke depannya, ditentukan oleh mindset yang ada dalam pikiran kita.
Untuk membangun mindset pengusaha sukses, itu harus dilatih. Ingat, bahwa mindset itu tidak dibawa dari lahir, melainkan dibangun dan diupayakan.
Menurut Jonny Nastor, dari Hack The Entrepreneur.com, setidaknya ada 5 karakteristik atau mindset utama seorang entrepreneur yang sukses. Yakni;
#1. Decisiveness (Berani Mengambil Keputusan)
Sebagai pengusaha, segala sesuatu ke depannya ada di dalam tanggung jawab kita. Karena itu, seorang pengusaha harus punya skill dan kemampuan dalam mengambil keputusan.
Banyak orang yang takut mengambil keputusan yang menyebabkan mereka gagal dan tidak bertumbuh dalam bisnis dan karir. Ketika kita takut mengambil keputusan, maka itu artinya kita menunda action. Sekarang, coba renungkan ada berapa banyak bisnis dan impian yang gagal terwujud hanya karena orang tidak mengambil keputusan dan bertinda.
Seperti yang saya katakan, bahwa skill itu dilatih dan dipelajari. Begitupun dengan decisiveness. Jika anda merasa bukan orang yang dengan mudah mengambil keputusan, terutama disaat genting dan penting, maka tidak usah down.
Sebab kita bisa melatih diri untuk terbiasa mengambil keputusan. Mulai dari hal-hal kecil, seperti misalnya apa yang akan kita makan siang ini. Buku apa yang akan kita baca bulan ini. Seminar apa yang harusnya kita ikuti minggu ini.
Begitu seterusnya sampai kita terbiasa dan berani mengambil keputusan. Terutama yang paling penting, keputusan untuk segera membuka usaha sendiri. Kalau ini saja gagal, gak usah mimpi untuk jadi pengusaha sukses.
#2. Confidence (Percaya Diri)
“Percaya diri adalah hal utama untuk meraih kesuksesan.”
Norman Vincent Peale
Untuk sukses membuka usaha sendiri, modal utamanya adalah percaya diri. Coba bayangkan, bagaimana mungkin costumer, investor atau orang lain percaya pada bisnis kita kalau kita sendiri tidak percaya pada diri sendiri.
Menurut Barbara Markway Ph.D, dari psichologytoday.com, kepercayaan diri begitu penting dalam mencapai kesuksesan, sebab hal itu terkait dengan semua element yang membuat seseorang bahagia dan sukses.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membangun confidence dalam membuka usaha sendiri. Salah satunya adalah melengkapi diri dengan informasi yang lengkap.
#3. Accountability (Bertanggung jawab penuh)
Seorang entrepreneur sukses, paham betul hal ini:
- ~ Segala yang terjadi dalam pekerjaan, adalah tanggung jawab kita.
- ~ Segala yang terjadi dalam bisnis, adalah tanggung jawab kita.
- ~ Entah kita sukses atau gagal, adalah tanggung jawab kita.
Kata lainnya adalah proaktif. Menurut Stephen R. Covey, ini adalah kebiasaan no. 1 orang-orang paling efektif dan berhasil dalam hidup.
#4. Resilience (Daya Tahan)
Sebagaimana kata mas Yodhia Antariksa di blognya, StrategiManajemen.net, kunci untuk meraih keberhasilan adalah ditentukan oleh daya resiliansi. Termasuk dalam membuka usaha.
Ini adalah semacam kemampuan untuk bertahan, konsisten dan persisten sampai benar-benar meraih sukses. Istiqomah, bahasa agamanya.
Banyak orang yang punya ide bagus, kemudian begitu hebat dalam memulai. Tapi baru setahun-dua tahun, menyerah.
Pada akhirnya, bukan tentang siapa yang paling hebat, tapi tentang siapa yang paling bertahan lama.
#5. Humility (Rendah Hati)
“Ilmu itu seperti air. Ia hanya mengalir ke tempat yang rendah.”
Anonim
Semua pengusaha sukses punya satu kesamaan. Kemauan mereka untuk belajar. Bill Gates, misalnya adalah orang yang begitu rajin baca buku.
Dunia usaha penuh dinamika dan tantangan yang kerap berubah mengukuti kemajuan zaman. Kalau seorang pengusaha tinggi hati, dan enggan untuk belajar maka cepat atau lambat ia akan tergilas. Bukan oleh siapa-siapa melainkan oleh kesombongannya sendiri.
Tantangan Membuka Bisnis Di Era Digital
Membuka usaha di jaman old, tentu punya tantangan berbeda dengan bisnis di jaman now. Apalagi saat ini kita sudah memasuki dekade 2020. Di mana dunia teknologi dan Artificial Intelegence (AI) akan lebih banyak digunakan dalam dunia bisnis dan industri.
Menurut Yuswohadi, CEO invent.ure, dekade 2020 ditandai dengan 3 megashift utama dalam dunia bisnis dan marketing. Ketiga megashift menciptakan disrupsi besar-besaran di pasar indonesia.
- #1. Disrupsi Digital: peralihan dari dunia fisik (atom) ke digital (byt). Produk ke platform.
- #2. Disrupsi Millenial: peralihan demografi/psikografi dari konsumen baby boomer ke konsumen millenial. Artinya ada perubahan prilaku belanja konsumen karena orangnya juga berganti.
- #3. Disrupsi Leiser: perubahan pola konsumsi barang ke pengalaman. Seperti travelling, nonton konser, makan-makan, dll.
Nah, ketiga megashift ini tentu memberikan tantangan baru bagi pengusaha yang ingin membuka usaha sendiri.
Pertanyaannya, bagaimana membangun bisnis yang berbasis digital, disukai konsumen millenial sekaligus mampu memberikan pengalaman lebih bagi konsumennya.
Jika anda ingin melihat contoh dari bisnis yang sekarang banyak berhasil menghadapi dan menggunakan tantangan ini adalah munculnya outlet-outlet coffee shop yang unik.
- #1. mereka menggunakan kekuatan digital baik untuk promo di instagram ataupun untuk pemesanan seperti aplikasi sendiri ataupun aplikasi order makanan seperti go-jek ataupun grabfood.
- #2. mereka jelas menyasar konsumen millenial, yang suka praktis (coffee cup) dan murah.
- #3. mereka menawarkan pengalaman ngongkrong dan ngopi yang keren.
Langkah-langkah Membuka Usaha Sendiri dari Nol Sampai Sukses.
Sampai di sini kita sudah mengupas tentang hal-hal krusial yang perlu dipahami sebelum membuka usaha sendiri.
Selanjutnya adalah ACTION-nya.
Tapi bukan sembarang Action, melainkan, ACTION yang terarah dan jelas. Banyak orang yang berprinsip untuk buka usaha tinggal buka saja. Memang benar, tetapi usaha yang baik juga butuh perencanan dan tindakan yang terorganisir.
Jika gagal merencanakan, artinya merencanakan kegagalan.
#1. Bekali Diri Dengan Modal Informasi
Jaman now, mencari informasi tidak sesulit jaman dulu. Dengan internet, kita bisa mengetahui berbagai hal dalam hitungan detik. Termasuk mencari informasi seputar cara membuka usaha sendiri dari nol sampai sukses. (makanya anda di sini kan).
Tapi pertanyaannya, informasi apa yang harus dicari? Ditengah bajir informasi ini, kita dengan mudah bisa tersesat dan gak tahu mesti ngapain.
Setidaknya ada 3 jenis informasi yang paling penting:
- Produk apa yang akan anda jual, dari mana supply-nya dan apakah ada orang yang berhasil menjual produk itu
- Karakteristik konsumen dan pasar tempat anda akan membuka bisnis. Apakah cocok dengan bisnis anda, apakah mereka sanggup membeli, apa produk yang mereka sukai. dan lain sebagainya, Bagaimana kebiasaan konsumen anda belanja produk?
- Kompetitor atau tingkat persaingan usaha ini seperti apa? Apakah anda bersaing dengan pemain besar yang sudah punya nama? Atau anda merintis usaha tersebut sendiri?
#2. Bangun Business Model Anda
Menurut artikel dari Business Lounge Journal, Bisnis model adalah frame yang menggambarkan rencana bisnis dengan memikirkan bagaimana perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau pendapatan dengan memperhitungkan semua komponen bisnis.
Atau kalau anda bingung, sederhananya, bisnis model adalah kerangka bagaimana sebuah bisnis berjalan.
Business Model Canvas (BMS) adalah salah satu alat yang paling populer untuk membangun kerangka bisnis yang baik. Dengan BMC, kita bisa melihat apa yang dibutuhkan untuk membuka dan menjalankan usaha kita nantinya.
Contoh Business Model Canvas (BMC), seperti ini:
Di dalam BMC, ada 9 faktor utama yang perlu diisi. Kesembilan faktor inilah ibarat tiang-tiang yang menopang berdirinya sebuah bisnis.
- #1. Customer Segments: tentang target market yang coba disasar, siapa mereka, seperti apa prilaku mereka dll.
- #2. Customer Relationships: tentang bagaimana kita membangun hubungn baik dengan konsumen.
- #3. Value Proposition: Nilai unik apa yang kita tawarkan kepada konsumen
- #4. Channels: Tentang media yang kita gunakan untuk menjangkau konsumen.
- #5. Revenue Streams: Tentang dari mana pemasukan utama kita dapatkan.
- #6. Key Activities: apa-apa yang harus dilakukan agar bisnis ini berjalan.
- #7. Key Partners: Siapa yang harus diajak kerjasama.
- #8. Cost Structure: Modal dan biaya-biaya yang harus dikeluarkan.
#3. Bagi Tugas & Pengelolaan SDM
Hal ini penting, sebab salah satu prinsip penting seorang pengusaha adalah tentang sinergitas dan mendelegasikan tugas. Tentukanlah siapa yang mengurusi produksi, HR, marketing, operasional dan keuangan.
Setidaknya itu pembagian divisi paling sederhana dalam sebuah bisnis.
Namun jika anda baru memulai dan memutuskan untuk melakukan semuanya sendiri di awal, maka anda harus membagi dengan baik waktu-waktu untuk melakukan tugas-tugas.
Tugas-tugas penting sebelum opening umumnya sebagai berikut:
- #1. Mengurusi tempat dan lokasi
- #2. Membeli peralatan, alat dan bahan (seperti meja, komputer, ataupun bahan-bahan mentah kalau anda berbisnis makanan).
- #3. Merekrut karyawan (jika ada)
- #4. Menyediakan materi promosi dan opening. (Spanduk, akun sosmed, brosur dan lain sebagainya)
- #5. Opening
#4. Buka usaha anda
Langkah inilah yang kita tunggu-tunggu. Jika semuanya sudah siap, sudah saatnya dengan banggan dan lapang dada, membuka usaha anda sendiri.
Tips untuk diawal: sebainya undang rekan dan keluarga anda untuk meramaikan. Agar orang-orang ngeh akan bisnis baru anda.
Atau untuk memancing anda juga bisa mengadakan promo menarik, agar orang-orang tertarik untuk datang ke tempat anda.
Salah satu pengusaha kuliner di bandar lampung, dulu pernah mengadakan promo “Makan Gratis, Bayar Pakai Doa.” Dan terbukti bisnisnya langsung booming begitu hari pertama buka.
Tentu anda perlu menyesuaikan dengan kondisi dan kemampuan anda sendiri dalam membuat promo. Lamanya promo pun tergantung kemampuan anda. Bisa 1 bulan atau 3 bulan.
#5. Gencarkan Promo dan Marketing
Bisa dibilang, satu tahun pertama adalah masa berdarah-darah dalam membuka usaha sendiri. Banyak bisnis yang tumbang, bahkan tidak sampai setahun buka.
Sebagai pengusaha yang cerdas, hal ini harusnya sudah kita pikirkan jauh-jauh hari sebelumnya. Sehingga kita punya strategi yang baik untuk bertahan. Bahkan sukses.
Salah satu hal yang paling penting untuk dilakukan secara persisten adalah promosi. Semakin anda gencarkan promosi dan marketing, maka peluang anda untuk dikenal dan sukses akan semakin besar.
Untuk promosi, dengan murah dan efektif anda bisa menggunakan media social dan website. Berikanlah konten yang kreatif dan unik maka lama kelamaan bisnis anda kan dikenal banyak orang.
Selain itu, anda juga bisa menggunakan kekuatan influencer untuk menarik orang.
Menurut survey yang dilakukan oleh mediakix.com, sebanyak 80% marketer mengaku bahwa influencer marketing sangat efektif untuk mendatangkan traffik.
Selain cara-cara di atas, ada masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan marketing bisnis anda. Karena itu prinsip nomor 6, akan sangat penting.
#6. Miliki Mentor
Mentor adalah orang yang telah terbukti berhasil menjalankan bisnis yang sedang kita rintis. Artinya mereka sudah tahu langkah-langkah efektif untuk dilakukan agar bisa sukses.
Mereka juga telah melalui trial dan error dalam membangun bisnisnya. Sehingga kita sebagai newbie, tidak perlu buang-buang waktu, energi dan biaya untuk itu.
Menurut pengusaha sukses, Dewa Eka Prayoga, salah satu peran penting seorang mentor adalah sebagai “helicopter view“. Untuk melihat langkah-langkah yang kita lakukan dari atas, apakah on the track atau melenceng.
Saat ini, menemukan mentor yang ingin berbagi ilmunya tidak sesulit dulu. Banyak mastah (sebutan orang yang jago di suatu bidang), yang membuka program-program mentoring bisnis dengan murah bahkan gratis.
Yang pasti biaya yang kita keluarkan untuk mendapatkan bantuan mentor, jauh lebih murah dibanding dengan biaya untuk trial dan error sendiri.
#7. Inovasi Tiada Henti
“Inovasi membedakan antara pemimpin dan pengikut.“
Steve Jobs
Tak cukup hanya sekedar membuka usaha sendiri. Kita ingin usaha kita sukses dengan gemilang. Ditengah persaingan yang makin menggila ini, dibutuhkan inovasi tiada henti untuk bertahan. Apalagi untuk mereka yang ingin sukses, inovasi harus jadi strategi utama dalam dapurnya.
Untuk bisa berinovasi, kita harus berani berpikira di luar kotak (out of the box). Mendobrak semua aturan-aturan konvensional yang selama ini menghambat.
Bahkan seorang Ahmad Bambang, Mantan Direktur pertamina, menyebutkan “think like there is no box” berpikir seperti tidak ada kotak sama sekali. Dengan kata lain, kita membebaskan pikiran kita untuk berinovasi.
Dalam bukunya yang berjudul, D’Gill Marketing, beliau pun membongkar rahasianya menciptakan inovasi-inovasi di tubuh pertamina, sehingga pertamina bukan hanya menjadi perusahaan yang bertahan ditengah disrupsi perusahaan minyak dunia, tapi berhasil mencetak rekor penjualan memuaskan. Dan menyabet penghargaan-penghargaan bergengsi.
Ada 5 resep inovasi oleh Pak Ahmad Bambang. Yang disingkat CRAZY.
- Combining: menggabungkan 2 hal atau lebih yang tidak berhubungan menjadi satu produk. Contohnya kulkas + smartphone, menghasilkan inovasi smarthome. Dimana kulkas bisa memberitahu barang apa yang kurang, bahkan bisa pesan sendiri.
- Reducing: mengurangi hal-hal yang tidak penting. Seperti perusahaan maskapai AirAsia menghilangkan snack dan travel agent sehingga mampu menghasilkan penerbangan berbiaya murah (Low Cost Carrier/LCC).
- Adventuring: Yakni berani menjelajah hal-hal baru, bahkan tentang apa yang terjadi diluar industri kita. Misalnya pelaku bisnis pendidikan, bisa belajar dari pelaku bisnis tambang tembaga. Ahmad Bambang mengatakan, akan ada banyak hal yang bisa didapatkan dari pengalaman ini.
- Zooming: berarti mendefinisikan ulang bisnis kita. Melihat dari sudut pandang yang lebih luas. Misalnya kalau bisnis kita “gadget” maka bisa di definisi ulang menjadi “pakar 1001 kebutuhan smartphone anda.“
- Yoyo-ing: Persis seperti main yoyo, kita melihat segala sesuatu dari segala arah. Dari kacamata yang berbeda. Dalam dunia bisnis contohnya, melihat produk kita dari kacamata pelanggan. Apakah kemasan produk kita sudah pas? Apakah makanan yang di-take away, sempurna tatanannya sampai rumah konsumen?
Berbagai teknik inovasi ini perlu terus dilakukan sampai benar-benar berhasil.
Kesimpulan
Bagaimana, anda sudah siap membuka usaha sendiri? Kalau ya, sudah sampai mana fase yang anda lalui?
Jika belum, lantas kapan anda ingin memulainya? Ingat, tidak ada yang namanya waktu yang sempurna, sekarang atau tidak selamanya.
Sekian, semoga berguna. Semoga menggugah.