Menjadi pemimpin yang disukai bawahan memang tidak mudah. Tetapi bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Seorang pemimpin yang sukses, bukan hanya terjadi berkat skill kepemimpinannya yang mumpuni, melainkan karena kontribusi banyak pihak. Terutama kerja sama team dan bawahannya.
Menjadi pemimpin yang disukai pun, ibarat kunci agar bawahan bersedia mengikuti arahan kita dengan baik.
Jangan jadi pemimpin yang hanya menuntut bawahan untuk sempurna. Tanpa berusaha untuk memahami kondisi bawahan. Pemimpin yang “bossy” seperti ini adalah tipe pemimpin yang tidak disukai dan tidak akan didengarkan.
Untuk menjadi pemimpin yang sukses, anda harus mampu mempengaruhi bawahan secara sukarela. Dan hal ini hanya bisa dilakukan kalau mereka menyukai anda.
Ketika bawahan menyukai pemimpinnya, maka secara naluriah, ia akan membuka faktor kritis pikiran bawah sadarnya terhadap sang leader. Dengan begitu, apapun yang disampaikan anda sebagai pemimpin akan diterima dan dilaksanakan oleh bawahan.
Mengapa Banyak Pemimpin dan Bawahan Tidak Kompak?
Permasalahan utama yang kerap terjadi di dalam dunia kerja, adalah ketidakcocokan antara pemimpin dan bawahannya.
Sang pemimpin menganggap karyawannya tidak becus bekerja. Sementara karyawan menilai pemimpinnya semena-mena dan tidak memahami kondisi karyawan.
Hal ini terjadi lantaran, tidak adanya hubungan komunikasi yang baik antar keduanya.
Dan sebagai pemimpin yang baik, kita harus berani mengambil tanggung jawab, bahwa kondisi ketidakcocokan ini adalah salah kita sebagai pemimpin.
Kunci Untuk menjadi Pemimpin Yang Berhasil
“Pemimpin terbaik adalah mereka yang bahkan keberadaannya tidak diketahui orang-orang. Ketika pekerjaannya selesai, tujuannya terpenuhi, mereka akan berkata, ‘Kita melakukannya sendiri!'”
Lao Tzu
Untuk menjadi pemimpin yang sukses, pastikan terlebih dahulu bawahan atau team anda suka dan respect dengan anda.
Dan rasa suka dan respect itu harus dilandasi oleh sikap dan karakter anda sebagai pemimpin. Bukan lantaran posisi atau jabatan anda semata. Semoga bisa dipahami perbedaan keduanya.
Jika bawahan sudah suka dan respect, maka mereka akan dengan senang hati mengikuti anda sebagai pemimpinnya.
Nah, pertanyaannya kemudian, bagaimana menjadi pemimpin yang disukai bawahan?
Berikut langkah-langkahnya!
10 Tips Menjadi Pemimpin Yang Disukai Bawahan
Untuk menjadi pemimpin yang sukses dan dicintai bawahan, lakukanlah 10 tips berikut ini:
1. Dengarkan keluhan dan cerita bawahan anda.
Salah satu kualitas utama seorang leader yang sukses adalah mendengarkan. Inilah yang membedakan mereka dengan banyak leader biasa yang dibenci diluar sana. Banyak pemimpin yang menganggap, sebagai pemimpin mereka harus paling banyak ngomong di depan team dan bawahan.
Jelas ini pemahaman yang keliru. (Tapi banyak dilakukan). Pemimpin yang terlalu banyak ngoceh, selain kehilangan wibawanya, juga akan membuat karyawan menjadi muak. Pada akhirnya mereka gagal menjadi pemimpin yang disukai.
Sebaliknya, pemimpin yang baik lebih banyak mendengarkan cerita dan keluhan yang dirasakan bawahannya. Fokus pembicaraan pun bukan tentang kehidupan dan diri sang pemimpin, tetapi justru pada diri bawahan.
Menurut Penulis buku Smarter Faster Better, Charless Duhigg, kunci meningkatkan produktivitas karyawan salah satunya yang paling utama ditentukan oleh apa yang disebut sebagai “psychological safety” di tempat kerja. Itu artinya, setiap anggota team merasa aman dan nyaman untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi masing-masing.
Jadi pemimpin yang banyak mendengarkan, bukan hanya akan dicintai bawahannya, tetapi juga akan memupuk produktivitas dan ide-ide hebat dari setiap anggota team.
2. Sampaikan Aspirasi Bawahan
Jika anda ingin menjadi leader yang dicintai, maka jangan ragu untuk menyampaikan aspirasi bawahan anda kepada jajaran direksi. Tidak perlu khawatir akan dianggap membangkang, sebab itu tidak akan terjadi.
Justru dengan menyampaikan aspirasi bawahan, maka anda akan dipandang sebagai pemimpin yang paham dengan tanggung jawab yang dibebankan kepada anda.
Tetapi tentu dalam hal ini, anda perlu menyampaikan dengan cara yang baik. Dan tidak tendensius. Sampaikanlah seakan-akan itu adalah masalah yang sedang anda hadapi dan cari solusi bersama. Bukan untuk menuntut kepada atasan.
Pada gilirannya, boss akan paham dan mengambil kebijakan tersendiri sesuai wewenangnya.
[su_note]N.b: Cara menyampaikan aspirasi dengan elegan akan kita bahas pada artikel selanjutnya. So, jangan sampai ketinggalan update. Subscribe blog ini sekarang![/su_note]
3. Luangkan waktu untuk sekedar ngobrol santuy dengan bawahan.
Hubungan dengan bawahan, tidak melulu harus formal dan kaku. Justru kunci untuk membangun hubungan yang baik adalah melalui ngobrol santai dan lepas. Sesuaikanlah waktu yang tepat, yang tidak mengganggu waktu pekerjaan.
Hal ini akan membuat bawahan anda paham akan batas-batas yang anda berlakukan pada pekerjaan, tanpa anda harus memberitahunya.
Di luar jam kerja, anda dan team adalah teman. Sempatkan untuk bergabung dengan mereka sekali-kali. Datang ke acara yang mereka adakan. Tapi jangan keseringan. Supaya tetap menjaga wibawa anda sebagai pemimpin.
Poin penting dalam hal ini adalah, karyawan merasa kehadiran anda sebagai pemimpin. Dan dengan begitu anda layak untuk diikuti.
#4. Sampaikan kritik dengan mengutip pihak ketiga.
Menjadi pemimpin yang dicintai bawahan, tak berarti harus kelihatan lemah di depan karyawan. Sebaliknya anda harus tegas terkait aturan yang sudah disepakati bersama.
Jika anda harus menegur team yang berbuat kesalahan, maka lakukanlah dengan gentle. Tetapi jangan sampai anda melukai perasaan mereka.
Kritiklah kesalahan mereka. Bukan pribadinya. Selanjutnya dalam mengkritik, sebaiknya anda mengutip pihak ketiga. Ini untuk menegaskan bahwa aturan ini adalah kepentingan dan kemajuan perusahaan.
Contoh, dengan mengutip isi peraturan tertulis yang ada. Atau mengutip ucapan boss. Sehingga kritikan anda tidak diartikan negatif oleh bawahan.
#5. Kritik bawahan secara empat mata. Puji mereka di depan umum.
Kritik dan pujian, reward dan punishment, adalah hal umum yang kerap diberlakukan dalam sebuah lingkungan pekerjaan.
Tetapi pemimpin yang sukses dan disukai bawahan, adalah pemimpin yang tahu kapan dan dimana harus mengkritik, kapan dan dimana harus memuji.
Sampaikanlah kritik secara empat mata. Jangan permalukan bawahan anda di depan teman-temannya. Ini selain akan meruntuhkan kepercayaan dirinya, juga akan berpotensi menumbuhkan dendam pribadi bawahan kepada anda.
Sebaliknya, pujilah karyawan yang berhasil melakukan pekerjaan dengan baik di depan teman-temannya. Dengan begini anda akan membangun kepercayaan diri bawahan anda, sekaligus membuat team lain belajar apa yang perlu dilakukan untuk berhasil.
#5. Akui kesalahan team sebagai kesalahan anda. Umumkan prestasi anda sebagai prestasi team.
Pemimpin yang baik mengambil tanggung jawab penuh ketika ada kesalahan yang diperbuat oleh bawahannya. Ia akan mengakui itu sebagai kesalahannya sendiri.
Sebaliknya, prestasi dan kesuksesannya diumumkan sebagai prestasi bersama-sama.
Banyak pemimpin yang enggan melakukan ini, karena ingin dianggap sebagai pemipin yang hebat. Percayalah, itu bukan cara yang benar.
Semua orang juga tahu bahwa kesuksesan sebuah team, 90% ditentukan oleh pemimpinnya. Karena itu tidak perlu takut. Meskipun tidak anda sampaikan, orang akan mengerti bahwa kesuksesan team anda lantaran skill kepemimpinan anda yang hebat.
#6. Berikan Kepercayaan Penuh Pada Bawahan. Jangan Setengah-setengah.
Hal umum yang banyak dibenci bawahan terhadap leadernya adalah kepercayaan yang diberikan setengah-setengah.
Dalam buku Do Nothing!, karya J. Keith Murnighan, menyebutkan sebagai pemimpin tugas anda adalah memimpin. Bukan melakukan segalanya. Anda perlu mendelegasikan tugas kepada bawahan dengan total. Begitu tugas itu anda berikan, maka jangan mencampurinya di tengah-tengah pekerjaannya, kecuali bawahan anda meminta.
Kalaupun anda ingin menyampaikan saran, maka sampaikanlah saran itu dalam bentuk pertanyaan. Bukan pernyataan.
Contoh, “Bagaimana jika pekerjaan ini dilakukan seperti ini?“
#7. Tunjukkan Kekompakan Team Di depan Publik
Sebagai pemimpin, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membangun kekompakan team. Dan ini berdampak pada semakin tingginya kepercayaan dan kekaguman bawahan kepada anda.
Salah satunya adalah menunjukkan kekompakan itu di depan publik. Menurut riset ada manfaat komersial dan psikologi di balik menggunakan seragam team, menunjukkan foto bersama di media social, memposting video kegiatan bersama team anda, terbukti bikin bawahan semakin senang berada dalam team anda.
#8. Show Not Tell
Ini adalah salah satu prinsip paling utama menjadi pemimpin yang sukses dan disukai bawahan.
Prinsip show not tell, dikenal dalam kepenulisan sebagai menunjukkan bukannya memberitahukan.
Dalam leadership, hal ini berarti mencontohkan secara langsung bagaimana sebuah tugas harusnya dilakukan. Bukannya sekedar memerintah dan menyuruh bawahan untuk melakukannya sendiri.
#9. Inspirasi Team Anda Dengan Tujuan Besar
Salah satu kualitas mendasar seorang pemipin adalah kemampuannya untuk memotivasi dan menginspirasi bawahannya.
Terkadang, motivasi dan inspirasi yang sifatnya psikologi, berdampak lebih besar daripada sekedar arahan dan cara tekhnik melakukan suatu pekerjaan.
Sebagai pemimpin, tugas anda memastikan bahwa setiap anggota team tahu kemana tujuan yang ingin dicapai oleh team ini. Tunjukkan kepada mereka, tujuan besar yang akan dicapai bersama.
Ilustrasikan dengan jelas, seperti apa kondisinya jika team anda sudah mencapai kesuksesan bersama. Jangan lupa, untuk menjabarkan langkah-langkah yang masuk akal dalam mencapai tujuan itu. Agar team anda tidak mengira anda sedang berkhayal.
Pada kenyataannya, banyak pemimpin yang lupa dengan langkah ini. Dengan melakukan langkah ini, anda akan menjadi pemimpin yang disukai dan diikuti.
#10. Jaga Ketegasan dan Otoritas Anda Sebagai Pemimpin
Pada hakekatnya, karyawan tidak menuntut anda macam-macam. Apalagi menuruti semua kemauan mereka. Sebagai pemimpin, anda perlu untuk tetap menjaga wibawa dan ketegasan anda.
Jika sudah melakukan semua langkah diatas, maka bawahan pun akan mengerti dan menyukai anda. Meskipun anda dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan killer sekalipun. Sebab bawahan paham, ketegasan anda adalah untuk kemajuan bersama.
Pada gilirannya anda harus menegur atau memecat salah satu anggota bawahan anda, maka tidak akan ada sakit hati atau baper yang melanda. Semuanya semata profesionalisme kerja.
Kesimpulan
Menjadi pemimpin yang disukai bawahan bukan tentang seberapa hebat skill kepemipinan anda. Tetapi tentang seberapa hebat anda memberdayakan team dan bawahan anda.
Untuk sukses memberdayakan team dan bawahan, anda perlu memahami dan mengerti mereka. Di lain sisi, anda juga perlu mendidik mereka untuk menjadi pemimpin-pemimpin baru di masa depan, jika tiba saatnya anda harus naik level ke posisi yang lebih tinggi.
Sebagai penutup, ingatlah kata-kata Steve Jobs ini; “Pemimpin yang hebat melahirkan pemimpin baru. Bukan sekedar pengikut.“
Jika anda berhasil menjadi pemimpin yang disukai bawahan, maka mereka akan mengikuti semua langkah-langkah anda dalam menjadi pemimpin baru.
Sekian. Semoga berguna. Semoga menggugah!