Spiritual Marketing; Menarik Konsumen dengan Energi Quantum

Spiritual Marketing; Menarik Konsumen dengan Energi Quantum 1

Pernahkah kamu mendengar istilah spiritual marketing?

Ya, saat ini sudah banyak yang mendengungkan istilah itu. Para guru dan pengajar banyak yang mencoba menggabungkan antara kegiatan bisnis (marketing) dengan dunia spiritual.

Sebenarnya, apa sih itu spiritual marketing?

Bagaimana kita bisa menghubungkan dunia bisnis dengan spiritual? Di mana titik temunya?

Nah, pada tulisan ini saya akan coba menjelaskan sedikit tentang spiritual marketing. Tentu dengan pengetahuan dan sudut pandang saya yang terbatas.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat kamu juga…

Perkenalan dengan Dunia Spiritual & Energi Quantum

Buat teman-teman yang mengikuti blog ini, atau kenal dengan saya, tentu mengenal saya sebagai career coach dan praktisi digital marketing.

Di blog ini sendiri saya banyak menulis seputar tips karir, pengembangan diri, bisnis, entrepreneurship, digital marketing, dan sebagainya.

Namun sebenarnya, perkenalan saya dengan dunia quantum sudah cukup lama.

Saya sudah mengenal istilah ini sejak beberapa tahun silam.

Tapi sekedar kenal. Saya gak mendalaminya.

Baru beberapa waktu belakangan ini, tepatnya mungkin sekitar 3 bulan terakhir, saya mulai penasaran dan menggali lebih dalam tentang hal ini.

Kenapa saya belajar hal ini?

Ini dilatarbelakangi oleh sebuah buku yang saya baca berjudul “Magnet Rezeki“.

Buku ini sangat populer dan menjadi best seller di toko buku-toko buku seluruh Indonesia. Ditulis oleh Ust. Nazrullah.

Mungkin Anda sudah kenal buku ini ya..

Nah, yang menarik adalah di salah satu bagiannya, Ust. Naz membahas tentang “Positive Motivation“.

Yang mana, positive motivation ini dilandaskan terhadap “energi spiritual meter” yang merupakan hasil penelitian Danah Zohar & Ian Marshall.

Saya tidak tau hubungannya, tetapi “spiritual meter” ini tak lain dan tak bukan adalah “Energy Level” yang diterangkan oleh David R. Hawkins dalam bukunya Power Vs. Force.

Ini level of Energy by David R. Hawkins…

Apa itu Spiritual Marketing?

Saya jadi teringat beberapa tahun lalu saya pernah mengikuti sebuah event seminar yang di bawahakan oleh Bapak Syahril Syam, ST. CH.t, L.NLP (Director Small Medium Entreprise IMA Chapter Makassar).

Sebagaimana pernah saya posting kegiataannya di sini.

Pada saat itu, Pak Syahril juga membahas tentang hal ini.

Bahwa untuk menjadi seorang marketer yang berhasil, harus dimulai dari karakter si marketer itu sendiri.

Sebab karakter itulah yang mempengaruhi kesuksesan segala sesuatu khususnya ditinjau dari level energi quantum.

Nah, inilah jawaban dari apa itu spiritual marketing?

Saya mendefinisikannya begini…

Spiritual Marketing adalah kegiatan marketing dari level energi quantum.

Edward Rhidwan

Maksudnya gimana?

Jauh sebelum kita membuat produk, memasarkan produk, merancang strategi marketing, hingga menjual, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah membangun karakter positif di dalam diri kita sebagai marketer, yang dengan karakter tersebut, kita menarik orang-orang, prospek, buyer, customer, ke arah kita.

Kegiatan marketing, apapun mestinya memang dimulai dari level quantum ini.

Baca juga: Passion Vs Profit: Mana Lebih Penting Untuk Bisnis?

Memahami Dunia Spiritual, Quantum & Energi Lebih Dalam

Sampai pada titik ini, saya kemudian mikir…

Bahwa setiap orang, pengusaha, sales, marketer dan leader, perlu untuk memahami energi spiritual dan dunia quantum ini.

Saya bukanlah expert di bidang ini, tapi insha Allah saya paham dan bisa menjelaskan dengan versi yang lebih gampang dipahami…

Jadi gini…

Saat kita masih SMP, kita belajar bahwa benda paling kecil itu adalah atom.

Artinya semua benda yang kita lihat di sekeliling kita, kalo di belah terus menerus, maka suatu saat tidak lagi bisa di belah, maka itulah atom.

Artinya semua benda itu, sebenarnya terdiri dari atom-atom.

Betul ya…

Tapi itu dulu. Ketika sains belum secanggih sekarang.

Saat ini, ternyata ditemukan bahwa atom itu masih bisa di belah. Dan ditemukan bahwa di dalam atom itu terdiri dari inti atom dan ion-ion partikel.

Nah, karena adanya ion dan partikel-partikel (+) dan (-) inilah, sebenarnya setiap atom itu ada gelombang elektromagnetiknya. Inilah kemudian mengapa segala sesuatu yang kita lihat itu sebenarnya terhubung satu sama lain. Melalui gelombang elektromagnetik itu.

Contoh, kalo ada pesawat lewat di atas rumah kita, maka suara gemuruhnya membuat jendela ikut bergetar. Karena adanya gelombang elektromagnetik yang menghubungkannya.

Lantas apa hubungannya dengan spiritual marketing?

Nah, Karena segala sesuatu itu terhubung, maka sebenarnya kita pun terhubung dengan segala sesuatu itu. Melalui frekuensi gelombang electromagnetic tadi.

Jadi apa yang kita pikirkan dan rasakan itu sebenarnya juga (dengan cara-cara tersendiri) juga terhubung dengan orang lain.

Siapa yang gak pernah dengar cerita tentang gimana kuatnya firasat seorang ibu, ia bisa merasakan ketika ada apa-apa yang terjadi sama anaknya. Atau misalnya seorang istri yang bisa tau kalo suaminya lagi selingkuh.

Padahal secara jarak mereka mungkin terpisah jauh.

Tapi kenapa bisa begitu?

Ya, karena sebenarnya segala sesuatu di dunia ini terhubung satu sama lain.

Melalui apa? Melalui Energi…

Level energi ini tidak bisa kita lihat, dengar atau sentuh. Tetapi sebenarnya nyata adanya dan pengaruhnya sangat besar.

Itulah yang disebut sebagai dunia quantum.

Nah, inilah yang menjadi dasar dari spiritual marketing.

Baca juga: Hypnoselling: 3 Kunci Sukses Menjual Apapun Dengan Mudah

Spiritual Marketing: Menarik Konsumen Dengan Energi Quantum

Ilmu yang mempelajari tentang dunia quantum, disebut fisika quantum.

Di fisika Quantum segala sesuatu adalah energi.

Energi ini tarik menarik, dan terhubung satu sama lain sesuai dengan frekukensinya masing-masing.

Kita sebagai manusia, adalah energi. Dan level energi kita adalah yang paling tinggi dibanding benda-benda lain di alam semesta ini.

Itulah kenapa kita adalah pemimpin di muka bumi ini.

Nah, apa yang kita pikirkan itulah energi yang akan kita pancarkan ke alam semesta ini. Kemudian energi itulah yang akan ditangkap oleh orang lain, benda, uang, peluang yang juga se-frekuensi sama dengan kita.

Sebagai seorang pebisnis/marketer, kita perlu untuk berada pada frekuensi energi yang benar. Agar yang datang kepada kita adalah orang-orang dan peluang yang tepat.

Konsumen adalah energi. Uang konsumen juga energi.

Karena itu, kita perlu menarik mereka datang kepada kita.

Ketika frekuensi energi kita sudah terhubung, maka alam semesta akan mendatangkan konsumen itu kepada kita.

Energi Apa Yang Dibutuhkan Seorang Marketer Untuk Menarik Konsumen?

Sampai sini muncul pertanyaan…

Trus gimana caranya kita menarik energi konsumen itu? Dengan cara apa? Apa yang harus kita pikirkan? Energi Apa yang kita butuhkan sebagai pebisnis/sales/marketing yang sukses?

Nah balik lagi ke Buku Magnet Rezeki di atas…

Ternyata menurut penelitian Donah Zohar dan Ian Marshall, frekuensi energi kita sangat ditentukan oleh pikiran, perasan dan niat kita.

Dengan kata lain, apa kita pikirkan, rasakan, dan niatkan itulah frekuensi yang kita pancarkan.

So, spiritual marketing mengajarkan untuk “Benarkan dulu niatnya, benarkan dulu pikirannya, benarkan dulu perasaannya.”

Edward Rhidwan

Mari kita coba jawab pertanyaan ini;

  1. Kenapa kamu memilih jadi pengusaha/sales/marketing?
  2. Apa tujuanmu menjual?
  3. Apa yang kamu cita-citakan dari bisnismu ini?

Simon Sinek mengatakan “Start With Why“. Mulai dari pertanyaan “mengapa?

Kalo pertanyaannya benar, insha Allah jawaban yang datang juga benar. Konsumen yang datang juga pasti benar.

Sebaliknya kalo dari awal, niatnya udah gak bener, maka cara-cara yang dilakukan untuk menjual juga gak bener, akhirnya yang datang adalah konsumen-konsumen gak bener.

Dalam spiritual meter, seorang penjual/sales/pengusaha/marketing, semestinya berada pada level energi (+6) yaitu “Cinta & Pengabdian“.

Maka frekuensi energinya berada pada angka 10500. Tinggi sekali. Energi yang sangat tinggi seperti ini, mampu menarik orang, konsumen, peluang, keberuntungan, kejayaan yang sangat kuat.

Kesimpulan

Nah, itulah penjelasan saya tentang spiritual marketing. Semoga berguna untuk teman-teman semua.

Sekali lagi saya tidak bermaksud menggurui. Saya hanya ingin berbagi. Saya telah mempraktekkan ilmu ini, dan alhamdulillah sangat berguna dalam meningkatkan bisnis saya.

Namun, satu hal yang perlu dicatat, bahwa meskipun Spiritual Marketing ini sangat powerful, bukan berarti kita lantas mengabaikan ikhtiar fisik. Silahkan mencari konsumen, silahkan mempraktekkan strategi bisnis anda, silahkan optimasi digital marketing.

Tapi landasi semua itu dengan prinsip Spiritual Marketing, Insha Allah jauh lebih dahsyat dan powerfull.

Gimana pendapat anda? Share ya!

Salam Berjaya,
Edward Rhidwan

Tinggalkan komentar