
Di era digital, personal branding bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan bagi bisnis owner yang ingin berkembang. Berikut panduan lengkap tentang cara membangun personal branding untuk bisnis owner.
Menurut penelitian dari Edelman Trust Barometer 2023, 81% konsumen menyatakan bahwa mereka harus bisa mempercayai merek sebelum melakukan pembelian. Salah satu cara paling efektif untuk membangun kepercayaan ini adalah dengan memperkuat personal branding sebagai pemilik bisnis.
Pentingnya Personal Branding untuk Bisnis Owner
Membangun personal branding bukan sekedar gaya-gayaan. Ada banyak sekali benefit yang bisa didapatkan bagi bisnis owner jika konsisten membangun personal branding.
Mari kita lihat beberapa manfaatnya:
- Meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan pelanggan
- Membedakan diri dari kompetitor
- Membuka peluang kolaborasi dan networking
- Meningkatkan loyalitas pelanggan dan mempercepat proses closing
Baca juga: Bangun Branding Bisnis atau Personal Branding Dulu, Mana Lebih Penting bagi Bisnis Owner?
Jadi, bagaimana cara membangun personal branding yang kuat sebagai bisnis owner?
Simak panduan berikut!
1. Temukan DNA Personal Branding Anda
Sebelum mulai membangun personal branding, Anda harus memahami siapa Anda sebagai brand. DNA personal branding itu terdiri dari 3 poin penting:
Coba tanyakan pada diri sendiri:
- Story: Apa cerita personal saya yang bisa bikin orang related?
- Value: Nilai-nilai apa yang saya pegang dan ingin saya komunikasikan?
- Goals: Apa tujuan akhir yang ingin saya capai dari personal branding saya?
Contohnya Elon Musk dikenal dengan personal branding sebagai inovator visioner yang ingin membawa manusia ke Mars. DNA personal branding-nya konsisten dengan bisnisnya seperti Tesla dan SpaceX.
Baca juga: DNA Personal Branding: 3 Fondasi Bangun Personal Branding Yang kokoh
2. Tentukan Niche dan Target Audience
Kesalahan banyak bisnis owner adalah ingin menjangkau semua orang. Padahal, personal branding yang kuat harus fokus pada target yang spesifik.
Data dari HubSpot menunjukkan bahwa bisnis dengan audiens yang tersegmentasi memiliki tingkat engagement 14% lebih tinggi dibandingkan yang menargetkan semua orang.
Tentukan dengan jelas:
- Siapa target audiens utama Anda? (Misalnya, UMKM di bidang fashion, restoran, atau jasa digital)
- Masalah apa yang mereka hadapi?
- Bagaimana Anda bisa membantu mereka?
Baca juga: 4 Langkah Mudah Menentukan Target Audience Untuk Personal Branding
3. Pilih Platform yang Tepat
Setiap platform memiliki karakteristik berbeda. Jangan buang waktu dengan mencoba semua platform sekaligus. Pilih yang paling sesuai dengan audiens Anda:
- Instagram & TikTok → Cocok untuk bisnis berbasis visual (fashion, kuliner, beauty)
- LinkedIn → Ideal untuk bisnis B2B dan profesional
- YouTube & Blog → Bagus untuk membangun otoritas dengan konten edukasi
Studi dari Sprout Social menunjukkan bahwa 86% konsumen lebih suka membeli dari brand yang aktif dan memiliki interaksi yang baik di media sosial.
Baca juga: Gimana Memilih Platform Social Media untuk Personal Branding
4. Mulai Bangun Konten Pertamamu
Setelah menentukan platform, saatnya mulai membangun konten. Jangan terpaku pada kesempurnaan, yang penting adalah mulai dan konsisten.
Jenis konten yang bisa Anda buat:
- Edukasi → Tips dan insight terkait industri Anda
- Storytelling → Cerita perjalanan bisnis Anda
- Behind the Scenes → Proses produksi, tim, atau daily life sebagai bisnis owner
- Testimoni & Hasil → Bukti sosial dari pelanggan
Contoh, Gary Vaynerchuk membangun personal brandingnya lewat konten edukasi dan storytelling di LinkedIn & Instagram, yang akhirnya meningkatkan kepercayaan terhadap bisnisnya.
Baca juga: 3 Langkah Mudah Merancang Konten Yang Mendatangkan Banyak Pengunjung
5. Evaluasi, Belajar, dan Konsisten
Personal branding bukan sesuatu yang bisa dibangun dalam semalam. Butuh waktu dan konsistensi.
Gunakan metode evaluasi berikut:
- Analisis engagement di media sosial (like, comment, share)
- Pantau pertumbuhan audience (followers, subscribers, website traffic)
- Dengar feedback dari audiens dan lakukan perbaikan
Menurut Forbes, bisnis yang secara konsisten membangun personal branding pemiliknya mengalami peningkatan kepercayaan pelanggan hingga 33% lebih tinggi dibandingkan bisnis tanpa kehadiran pemiliknya di media sosial.
Baca juga: 7 Tools Gratis untuk Bikin Konten Lebih Cepat-Mudah
Kesimpulan
Personal branding adalah investasi jangka panjang yang bisa meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan pelanggan. Ada 5 langkah membangun personal branding untuk bisnis owner:
- Menemukan DNA personal branding
- Menentukan niche dan target audience
- Memilih platform yang tepat
- Membangun konten pertama
- Mengevaluasi dan konsisten
Anda bisa membangun branding yang kuat dan berdampak langsung pada pertumbuhan bisnis Anda.
🚀 Siap mulai personal branding?
Share pengalaman dan tantanganmu di kolom komentar!

Edward Rhidwan adalah seorang trainer dan penulis. Selama 8 tahun terakhir ia banyak dipercaya oleh perusahaan, kementerian, BUMN, hingga universitas untuk melatih team dalam bidang komunikasi, marketing dan branding.