Ini adalah panduan lengkap mengenai content mapping.
Yakni, bagaimana menentukan topik-topik konten apa aja sih yang perlu dibuat agar website kita nantinya banyak pengunjungnya.
Kalau selama ini kamu kesulitan memilih ide dan topik konten apa sih yang perlu dibuat dalam blogpost, social media, youtube, dll, maka artikel inilah solusinya.
Di sini kamu akan belajar tentang:
- Why Content Fail: Kenapa begitu banyak konten gagal mendatangkan pengunjung?
- Apa itu Content Mapping? Apa aja yang termasuk dalam content mapping?
- Kenapa strategi konten mapping itu penting?
- Bagaimana strategi menentukan topik konten yang mendatangkan pengunjung?
- Mengenali target audience untuk konten kamu
- Mengenali perjalanan customer dan kebutuhan kontennya
Strategi inilah yang digunakan oleh para pelaku bisnis dan marketing yang sukses membangun bisnisnya di internet.
So, dengan memahami dan menerapkan strategi ini, dijamin bisnis kamu juga pasti akan dicintai konsumen.
Langsung aja kita bahas yuk!
Why Content Fail: Kenapa Banyak Konten Yang Gagal Mendatangkan Pengunjung?
Banyak orang mencoba memasarkan bisnisnya melalui internet, namun berujung pada kegagalan.
Padahal…
Mereka eksis di semua channel.
Punya website, iya. Social media, aktif. Youtube juga rutin bikin video.
Tapi kok setelah berbulan-bulan promosi sana-sini, rutin bikin konten setiap hari, tapi bisnisnya masih juga sepi.
Trus salahnya di mana?
Begini…
Mereka menganggap bahwa melakukan pemasaran atau digital marketing yang penting harus punya website, punya akun ig, facebook, trus aktif bikin video youtube setiap hari.
Pokoknya harus muncul di semua channel.
Akhirnya, Ini yang mereka lakukan:
- Bikin website
- Bikin sosial media (ig/fb/tiktok, dll)
- Bikin youtube
- mempromosikan bisnis dan produknya di semua channel itu.
- membuat konten yang menjelaskan keunggulan produknya. bahwa bisnisnya udah berdiri sejak taun 1919.
Begitu kan?
Faktanya, cara itu udah gak berlaku.
Jaman dulu, mungkin hal itu masih berhasil. Karena belum banyak orang yang melakukannya.
Sekarang, beda.
Setiap bisnis sekarang muncul di internet. Setiap bisnis punya sosial media. dan mereka semua memproduksi konten.
Artinya orang punya begitu banyak pilihan konten sekarang. Tentu, strategi seperti itu sudah tidak berfungsi lagi.
Untuk sukses, dibutuhkan strategi yang berbeda.
Konten yang diproduksi gak boleh asal-asalan. Konten itu harus dirancang dan disusun sedemikan rupa agar bisa menarik dan disukai pengunjung.
Itu kuncinya!
Buatlah konten yang menarik dan disukai pelanggan. Secara konsisten.
Kalau kamu bikin konten yang berfokus pada keunggulan produkmu, kehebatan bisnismu, ya gak akan ada yang peduli.
Pegang pepatah ini:
“People don’t care how much you know, until they know how much you care.”
Theodore Roosevelt
(Orang gak peduli seberapa banyak yang kamu tau. Sampai mereka tau seberapa peduli kamu sama mereka.)”
Setiap orang hanya peduli pada dirinya sendiri.
Begitupun konsumen.
Mereka butuh konten yang menjawab masalah mereka. Bukan konten tentang keunggulan produk anda.
Ingat, orang gak beli produk. Mereka beli manfaat dari produk itu.
Jadi di dalam Content mapping ini, kuncinya adalah berfokus membuat konten yang bermanfaat, menarik dan disukai oleh audience.
Begitupun ketika kita membuat artikel SEO. Meskipun umumnya ada orang yang mengerjakan ini khusus, tetapi seroang SEO Content Writer juga perlu untuk memahami strategi konten ini.
Apa itu Content Mapping?
Sekarang mari kita bahas tentang, apa sih content mapping itu?
Content Mapping adalah strategi memetakan dan merancang topik-topik konten yang bermanfaat berdasarkan kebutuhan dan tahap perjalanan konsumen kita.
(Nanti kita akan bahas apa dan bagaimana tahap perjalan konsumen itu).
Menurut Jennifer Yesbeck dari Alexa, membuat content mapping membantu kamu untuk:
- Melakukan strategi funneling untuk menggaet pelanggan dan calon pelanggan.
- Menjawab dan menyelesaikan masalah audience di setiap tahap perjalanannya
- Membimbing customer melewati setiap tahap funneling mereka.
Intinya, dengan content mapping ini kita memiliki peta dan panduan dalam menarik sebanyak mungkin pengunjung dan traffik menuju bisnis kita.
Baca juga: [Panduan Lengkap] Strategi Digital Marketing UKM Untuk Mengembangkan Bisnis
Mengapa Content Mapping Itu Penting?
Menurut Erik Devaney dari Hubspot, Content mapping akan membantu anda membuat dan merancang konten yang tepat, dan men-deliver-nya kepada orang yang tepat pada saat yang tepat.
Dengan content mapping, kita memberikan konten yang khusus membahas masalah audience pada suatu tahap marketing.
Beda kalo kita sekedar membuat iklan yang menjangkau semua audience secara umum.
Itulah yang membuat content mapping itu penting. Dengan strategi content mapping, konten-konten yang kita buat akan terstruktur, terukur dan tepat sasaran.
Manfaat Content Mapping
Secara umum berikut manfaat yang didapat dengan menerapkan strategi content mapping:
- Membantu menemukan ide konten yang tepat
Memiliki peta content ini, gak ada lagi ceritanya kamu akan kehabisan ide konten untuk dibuat. Kamu akan memiliki peta dan panduan, mengenai bagaimana kondisi market yang kamu sasar dan konten-konten seperti apa yang perlu kamu buat. - Membantu memahami kondisi pelanggan dengan lebih baik
Dengan content mapping ini, kamu juga akan bisa memahami pelangganmu dengan lebih baik. Kamu akan tahu seperti apa karakter, kebiasaan, gaya hidup, penghasilan dan kebutuhan mereka. Ini semua akan memberikan kamu pedoman untuk membuat konten yang sesuai. - Membantu membuat struktur konten dengan lebih mudah
Dengan pemetaan konten yang baik, kamu akan mudah memahami dan mengaudit setiap konten yang kamu buat di dalam website/blog kamu. Ini akan memberikan kemudahan ketika kamu ingin melakukan perbaikan konten. - Meningkatkan SEO Website kamu
Saat ini posisi rangking SEO semakin sedikit dipengaruhi oleh keyword. Akan tetapi lebih kepada topik-topik konten yang saling berhubungan dan support satu sama lain. Ini disebut dengan topic cluster, yakni bagaimana kita menyusun topik-topik yang saling terkait sehingga memberi kemudahan kepada pembaca dan algoritma google untuk lebih mudah menjelajahi kontenmu. - Membantu membimbing calon pelanggan untuk membeli produk
Ini yang paling penting. Tujuan akhir dari semua ini adalah agar pengunjung bisa dikonversi menjadi pembeli dan advokat untuk bisnis kamu. Dan ini hanya bisa dilakukan dengan content mapping yang rapi. Konten-konten itulah yang nantinya akan mengarahkan customer untuk membeli produk dan menjadi pelanggan setia.
Bagaimana Strategi Content Mapping Untuk Merancang Konten Yang Mendatangkan Pengunjung
Sekarang kita masuk bagian intinya.
Gimana sih cara melakukan content mapping itu?
Ada 3 langkah yang perlu dilakukan dalam content mapping. Yaitu:
- Tentukan Buyer Persona
- Pahami Customer Journey
- Analisa kebutuhan konten
Baik, sekarang mari kita bahas satu per satu.
#1. Tentukan Buyer Persona
Apa itu buyer persona?
Buyer persona adalah perwakilan dari target market kamu yang paling ideal.
Buyer persona ini bisa jadi sosok fiktif yang kamu ciptakan sendiri. Ataupun bisa merupakan seseorang yang asli.
Yang penting, dia adalah representasi dari pelanggan ideal kamu.
Memiliki sosok buyer persona sebagai patokan, akan membantu kamu merancang strategi konten yang tepat sasaran. Dengan mengetahui siapa buyer persona kita, maka kita punya gambaran mengenai apa permasalahan yang mereka hadapi, serta bagaimana kita membuat konten yang khusus untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam membuat buyer persona, catatlah semua deskripsi mengenai data diri mereka. Mulai dari Nama, alamar, usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, penghasilan, gaya hidup hingga goal dan tujuan yang ingin mereka capai.
Berikut contoh buyer persona yang bisa kamu contoh:

Baca juga: Cara Menentukan Target Audience Untuk Bisnis
#2. Memetakan Customer Journey
Setelah membuat dan menentukan buyer persona, maka langkah selanjutnya adalah memetakan tahap perjalanan si persona tersebut dari awal sampai akhirnya ia bisa membeli produk kamu.
Inilah yang disebut dengan Customer Journey.
Setiap pelanggan yang membeli produk kita, pasti melalui tahap perjalanan sebelum ia sampai pada keputusan untuk membeli.
Ilustrasinya begini…
Anggaplah si Juminten di atas, memiliki keinginan memiliki rumah sendiri.
Maka…
- Juminten ingin membeli rumah sendiri tapi gajinya terbatas dan kesulitan mengelola keuangannya.
- Ia mulai mencari info bagaimana mengelola keuangan dengan baik dan menemukan pentingnya financial planning
- Ia mencari informasi mengenai financial planner
- Ia membandingkan berbagai layanan financial planner yang ia dapatkan
- Akhirnya ia memutuskan untuk memilih layanan financial planner anda
Itulah tahap-tahap yang Juminten lalui sampai akhirnya membeli jasa financial planner.
Jika kita telaah ada 3 tahap penting di sini:
- Menyadari adanya masalah dan mencari solusi (Awereness)
- Mencari info dan membandingkan berbagai solusi yang ada (Consideration)
- Memilih dan mengambil keputusan membeli (Decision)
Nah, secara umum inilah 3 tahap dari Customer Journey.
#3. Menganalisa Kebutuhan Konten
Dari tahap perjalanan customer itulah, tugas kamu selanjutnya adalah menganalisa dan merancang konten-konten yang dibutuhkan di setiap tahap (stage).
Kita mesti memastikan bahwa ketika pelanggan mencari informasi, konten kamu yang muncul. Ketika pelanggan punya masalah, konten kamu yang jadi solusinya. Ketika pelanggan punya pertanyaan, konten kita hadir memberi jawaban.
Contohnya…
- Juminten punya masalah (Awereness):
- Ingin membeli rumah tapi gaji terbatas
- Sulit mengelola keuangan
Maka kita buat konten untuk mengatasi masalah itu. Contohnya:
- Konten kita:
- Tips membeli rumah untuk kamu yang gaji pas-pasan
- Solusi mendapatkan penghasilan tambahan untuk kamu yang sibuk
- Cara mengelola keuangan untuk gaji UMR
- Trik agar mudah menabung dan investasi bagi pemula
- Pentingnya Financial Planning bagi karyawan
- Ini kunci agar pengajuan KPR mudah diterima pihak Bank
Nah, itulah konten-konten yang kita siapkan di tahap pertama.
Konten-konten ini tepat sasaran dan sangat dibutuhkan, maka pasti akan menarik orang-orang seperti juminten untuk datang ke website/blog kita.
- Juminten Membandingkan Solusi (Consideration):
Kira-kira seperti ini kegelisahan dalam hati Juminten saat ini- Apakah sudah saatnya saya menggunakan jasa Financial Planning?
- Apa aja yang didapatkan dari layanan financial planning?
- Mana penyedia financial planning terbaik?
- Gimana cara memilih layanan financial planning yang cocok buat saya?
Maka konten-konten yang kita buat antara lain;
- Konten Kita:
- 5 Tanda Kamu Membutuhkan Jasa Financial Planning
- Butuh bantuan Financial Planner? Kenali jenis dan layanan lengkapnya!
- Begini cara seorang Financial Planner membantu kamu mengelola keuanganmu
- Tips memilih layanan Financial Planning yang cocok untuk kamu
- 6 Alasan mengapa memilih jasa Financial Planning dari “XYZ Finance.”
- Testimoni para klien yang sukses.
Inti dari konten Consideration ini adalah bagaimana kita meyakinkan pelanggan untuk memilih produk/layanan kita. Kamu perlu menjawab semua keraguan di dalam hati mereka satu per satu dengan konten kamu.
- Juminten mantap memilih (Decision):
Di tahap ini, pekerjaan belum selesai. Kita perlu membimbing pelanggan agar mudah melakukan transaksi. Kegelisahan/pertanyaan yang ada dalam hati pelanggan kira-kira seperti ini:- Oke, saya mau ini. Trus gimana selanjutnya?
- Gimana cara membeli dan menghubungi mereka?
- Pembayarannya seperti apa?
- Bagaimana sistem layanannnya?
Maka konten yang kita buat kurang lebih seperti berikut ini:
- Konten Kita:
- 3 Langkah Mudah Memesan Layanan Financial Planning di XYZ Finance
- Halaman contact page yang berisi email, social media, dan nomor telepon
Nah, begitulah kita melakukan analisa dan perencanaan konten yang tepat sasaran dan mampu mendatangkan banyak pengunjung.
Dengan pemetaan konten seperti ini, bukan cuma akan mendatangkan ribuan pengunjung, tapi juga berpotensi besar untuk mengkonversi pengunjung tersebut menjadi pembeli.
Pro Tips: Pastikan dalam membuat konten, kamu membuat link yang menghubungkan masing-masing tahap. Sehingga kamu bisa membimbing pelanggan kamu bergerak dari tahap awereness -> consideration -> decision.
Kesimpulan: Tips Sukses Content Mapping
Nah, itulah 3 langkah mudah dalam memetakan konten atau Content Mapping.
Kunci kesuksesan strategi konten dimana pun adalah buatlah konten yang memang dibutuhkan oleh pelanggan kamu. Strategi konten marketing adalah tentang bagaimana kita membuat konten yang bermanfaat untuk pelanggan.
Bukan melulu berbicara tentang bisnis kita, keunggulan produk kita, dan lain sebagainya.
Sekali lagi, 3 Tahap dari content mapping itu adalah:
- Buyer Persona
- Customer Journey
- Konten Analisis
Nah, dari ketiga langkah ini mana yang paling menarik buat kamu?
Share di kolom komentar ya!
Wow. Penjelasannya mudah dipahami.