5+ Elemen Penting Untuk Menjadi Seorang Expert

5 Elemen penting untuk menjadi expert

Apakah kamu ingin membangun personal branding sebagai expert di suatu bidang? Ingin dikenal sebagai ahlinya ahli intinya inti core of the core?

Menjadi expert memang gak mudah, bukan cuma pengetahuan saja yang dibutuhkan tapi juga banyak faktor lain agar seseorang bisa dikatakan sebagai expert.

Nah, berikut 5 hal yang perlu kamu miliki biar dapat predikat tersebut.

Cekidot…!

1. Specialization with Broad Knowledge

Hal pertama untuk menjadi seorang expert tentu adalah memiliki pengetahuan dan wawasan. Bukan hanya luas tapi juga mendalam.

Dalam digital marketing misalnya di kenal dengan T-shaped marketer. Seseorang yang memiliki pemahaman marketing yang luas, tapi juga menjadi ahli dalam 1 jenis pemasaran tertentu.

T-Shaped Marketer
T-Shaped Marketer | img: medium (Jecolia Eunice ETAME)

Inilah yang disebut sebagai expert.

Adanya 1 bidang keahlian yang spesifik dan mendalam di bidang tersebut.

Selain, itu ia juga mampu melihat dan membaca trend perkembangan ilmu dan tekhnologi di bidangnya tersebut.

Sebab jangan sampai pengetahuan yang dimiliki sudah usang. Maka perlu selalu mengikuti dan mengetahui trend terbaru di bidang tersebut.

Di era digital saat ini, pengetahuan bisa didapat dari banyak hal. Pendidikan formal, kursus, ecourse, baca buku, dengerin podcast, baca artikel blog dan lain sebagainya.

2. Excellent and Proven Skill

Tahu saja gak cukup, tapi harus bisa melakukan dan mempraktikkan pengetahuannya tersebut.

Skill adalah ketika pengetahuan tersebut bisa dilakukan dengan mode otomatis. Artinya pengetahuannya bukan hanya tersimpan di otak sadarnya, tetapi juga tertanam di pikiran bawah sadar.

Jadi yang diasah bukan saja otak tapi otot (muscle mind) di bidang tersebut.

Tentu satu-satunya hal untuk mendapatkan skill ini adalah melalui latihan dan praktik langsung di lapangan.

Malcolm Gladwell dalam bukunya Outliers menyebutkan butuh waktu 10.000 jam terbang untuk mencapai titik di sebut sebagai expert tersebut.

Baca juga: 7 Kunci Meningkatkan Produktivitas Kerja di Kantor

3. Year of Experience

Pengalaman adalah guru yang terbaik. Begitu kata pepatah.

Demikianlah pengalaman akan memberikan begitu banyak pelajaran bagi seseorang.

Begitu juga untuk menjadi seorang expert di suatu bidang. Tentu dibutuhkan pengalaman selama bertahun-tahun di bidangnya.

Namun, bukan cuma itu.

Pengalaman bertahun-tahun itu harus dibarengi dengan apa yang disebut ‘deliberated process‘.

Maksudnya apa?

Ada orang yang punya pengalaman kerja 10 tahun. Tapi ketika dicrosscek, ternyata bukan pengalamannya yang 10 tahun. Tapi cuma sekedar waktu kerjanya.

Pengalamannya sebenarnya cuma 1 tahun, dan satu tahun itulah yang diulang-ulang selama 10 tahun. Artinya gak ada yang bertambah. Gak ada peningkatan.

Deliberated process adalah pengalaman yang disertai dengan pertumbuhan. Ilmu yang didapatkan selama puluhan tahun memang terus meningkat dan berkembang.

Baca juga: Belajar NLP

4. accreditation/Recognition/Achievement

Pakar expert sejatinya bukan kita yang menentukan. Melainkan adanya pengakuan atau akreditasi dari orang/pihak lain yang kredibel.

Pengakuan ini bisa berupa sertifikasi di dari lembaga otoritas. Misalnya sebagai seorang akuntan, Anda mendapatkan sertifikat dari lembaga akuntansi internasional. Atau sebagai trainer mendapatkan pengakuan dari instansi kredibel seperti BNSP.

Selain itu, pengakuan juga bisa berupa endoresement. Terlebih pihak yang memberikan endoresement tersebut merupakan lembaga kredibel seperti media, perguruan tinggi, ataupun instansi pemerintahan. Contohnya, motivator Ari Ginanjar disebut oleh Majalah SWA sebagai The Most Powerful People and Ideas in Business 2024.

Contoh lain, seseorang yang mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas top.

Pengakuan juga bisa berupa prestasi dan penghargaan khusus di bidang yang digeluti. Contoh jika kita berada di industri public speaking, mendapatkan juara di tingkat public speaking bergengsi adalah sebuah pengakuan yang tak terbantahkan akan expertise seseorang.

Baca juga: DNA Personal Branding: 3 Fondasi Bangun Personal Branding Yang Kokoh

5. Masterpiece

Last but not least, elemen untuk menjadi seorang expert yang terakhir adalah karya. Hasil kerja yang dapat dilihat secara nyata dan berguna bagi orang lain.

Contohnya buku.

Buku menjadi karya terbaik untuk membuat kita dikenal sebagai pakar di suatu bidang. Buku juga menjadi cara cepat dan benar untuk membangun personal branding sebagai pakar.

Jika berat membuat buku, buatlah karya-karya kecil berupa konten-konten yang bermanfaat di media sosial. Rutin bikin konten edukasi di youtube atau instagram, yang bermanfaat untuk orang lain juga sangat ampuh naikin status expert di bidang tersebut.

Nah, itulah 5 elemen penting buat kamu yang ingin membangun personal branding sebagai expert di suatu bidang. Mana yang paling menarik?

Tinggalkan komentar