
Otak adalah bagian paling penting dalam tubuh kita. Karena itu letaknya di kepala. Paling atas. Sebagai bagian terpenting otak adalah kemudi, CEO tubuh kita. Tugasnya bertanggung jawab terhadap semua bagian-bagian tubuh kita.
Selaku CEO, dialah pengambil keputusan. Penggerak badan. Dan pemikir keadaan.
Karena itu, kualitas kehidupan seseorang jelas bergantung penuh pada kemampuan dan fungsi otaknya. Jika otak menjadi rusak atau tidak bekerja dengan baik, maka dipastikan seluruh tubuh itu menjadi rusak.
Nah, saking pentingnya peran sebuah otak bagi manusia, kali ini kita akan menyuguhkan 6 cara mengoptimalkan fungsi otak.
Sebagaimana yang saya baca dari sebuah buku yang sangat menarik, berjudul “Manajemen Kecerdasan: Memberdayakan IQ, EQ dan SQ untuk Kesuksesan Hidup.” Buku itu ditulis dengan apik oleh seorang penulis, dosen dan pembicara seputar otak dan manajemen diri bernama Taufik Pasiak.
Keenam langkah untuk mengembangkan kemampuan dan fungsi otak tersebut disingkat ALISSA. Berikut pemaparannya,
- A: Amankan
- L: Latihan Fisik
- I: Input
- S: Santai
- S: Sosialisasi
- A: Aku mencintai
Langsung aja kita uraikan satu per satu!
#1. Amankan

Walaupun dijaga oleh berlapis-lapis struktur, termasuk adanya cairan otak yang berfungsi sebagai Shock Absorber, otak sangat rentan terhadap penyakit dan trauma fisik. Penyakit ringan seperti flu memiliki potensi merusak otak jika tidak diantisipasi dengan baik. Banyak penyakit meningitis (radang selaput otak) dimulai dengan infeksi sederhana di telinga dan hidung.
Kecerobohan waktu hamil dan trauma lahir juga menjadi penyebab terbanyak buruknya perkembangan otak. Ibu hamil dan anak-anak yang tidak mendapat gizi yang baik dapat dipastikan memiliki komposisi sinaptik saraf yang lebih sederhana dibanding anak yang cukup gizi. Trauma lahir juga dapat merusak otak dan dapat menghambat perkembangan, termasuk perawatan bayi yang tidak sepantasnya.
Dapatkan informasi terkait farmasi dan pelayanan obat di website resmi https://pafikabgunungkidul.org!
#2. Latihan Fisik
Berbagai studi berhasil mengungkapkan bahwa mereka yang rajin berolahraga cenderung memiliki otak yang lebih tokcer.

Namun bukan hanya sekedar olahraga. Selain olahraga fisik kita juga bisa melatih otak dengan senam otak (brain gym).
Latihan fisik penting tetapi bukan satu-satunya cara untuk membuat otak menjadi kuat sebagaimana sering didengungkan oleh mereka yang tidak belajar tentang otak. Latihan fisik hanya melatih sedikit daerah sensorik otak dan semua daerah motorik.
Latihan fisik paling baik jika melibatkan dua bagian tubuh, kiri dan kanan, secara seimbang, terutama jika jari-jemari dilibatkan secara intens. Ini karena dengan cara ini, dua bagian otak terstimulasi secara tidak langsung. Aktivitas motoric standar, seperti berjalan atau memegang, dan aktivitas terampil seperti menari, dapat merangsang otak dengan kekuatan yang berbeda. Gerakan spontan dan yang dibuat-buat pun diatur oleh bagian yang berbeda. Dari semua bagian motorik tubuh, jari-jemari dan lidah memiliki pengaturan yang paling besar di otak.
#3. Input

Ada dua hal yang merupakan input yang berpengaruh bagi otak. Yakni input gizi dan input informasi. Keduanya sama pentingnya dalam memberikan asupan berguna untuk otak kamu.
Informasi, terutama yang baru dan unik, serta makanan dan zat gizi yang cukup, berperan sangat penting bagi otak. Pengaruhnya terutama pada pembentukan dan pengayaan sinaptik pada sel-sel saraf. Termasuk melapisi sel saraf sehingga menjadi kuat dan menjamin presisi dan akurasi informasi yang dikirim. Zat gizi, seperti omega 3 dan omega 6, dapat menguatkan fungsi self saraf sebagai booster bagi dirinya sendiri. Zat-zat ini menjadi salah satu penyusun dinding sel saraf dan pelapis sel saraf. Perlu diingat, mengonsumsi ikan dalam jumlah yang tepat dapat menyediakan zat-zat penting bagi otak. Yang jauh lebih penting adalah memberikan ASI kepada bayi. Kandungan DHA pada ikan dan ASI jauh lebih baik dan banyak dibandingkan pada susu formula.
Hubungan sel-sel saraf makin banyak jika ada hal-hal baru yang ditemui. Anak-anak yang diberi mainan, kata-kata, bentuk dan warna baru yang sebelumnya tidak mereka kenali memiliki hubungan saraf yang jauh lebih banyak dibanding anak-anak yang tidak diberi hal baru. Hal-hal yang menantang, seperti menemukan bentuk tertentu dalam banyak bentuk, dapat memperbanyak hubungan sel saraf. Origami (seni melipat kertas) adalah salah satu cara untuk memperbanyak hubungan sel saraf.
Attention of details juga merangsang otak. Berikan sebuah batu kerikil atau dedaunan kepada anak-anak. Mintalah mereka mencermati alur, warna, bentuk, dan ciri-ciri lain yang tidak tampak jika hanya dilihat sepintas. Perhatian pada hal-hal kecil, terutama bentuk dan warna, membuat sinap saraf bertambah banyak.
#4. Santai
Tahukah kamu kalau sejatinya otak kita tidak pernah istirahat? Ya! Ia bekerja sepanjang hari. 24/7. Bahkan ketika tubuh kita tidur.
Namun, kita tetap butuh tidur atau jeda untuk memberikan waktu bagi otak untuk meng-konsolidasi berbagai memori. Pada saat tidur atau bersantai, Memori episodik, seperti menghafal nama orang, nomor telepon, atau kata-kata baru, dan memori procedural, seperti belajar naik sepeda, mengikat tali sepatu, atau merangkai bunga (seperti ikebana), dapat diatur secara baik oleh otak.

Santainya otak, kalau direkam dengan alat EEG, menunjukkan gelombang alfa. Keadaan ini timbul ketika ada gerakan listrik otak sekitar 7-14 kali per menit. Keadaan ini dapat diperoleh antara lain dengan mendengarkan musik, duduk di tepian pantai sembari merenung, berimajinasi, melukis, menulis puisi, menghayati kata-kata indah, mencermati lukisan naturalistik yang memesona, atau yang lebih tekhnis dengan meditasi.
Otak yang santai dapat menjadi alat untuk self-therapy. Denyut nadi, irama jantung, dan frekuensi nafas menjadi tertata baik. Pelepasan zat kimia juga tertata dengan baik. Akibatnya, organ-organ tubuh dapat bekerja secara optimal dan menjamin mereka tetap sehat.
#5. Sosialisasi

Bergaul, bercengkrama, berdiskusi, ngobrol juga dapat mengoptimalkan fungsi otak. Sosialisasi membuat semua organ perifer otak, seperti indra-indra, selalu terangsang. Bagian sentral, terutama kulit otak dan sistem limbic, dapat bekerja secara baik.
Dengan mengobrol, rasa dan rasio dapat terangsang. Jadi, berbicara tidak saja menjadi bawaan alamiah (bahwa manusia harus berbicara), tapi juga alat untuk mengembangkan diri. Sosialisasi akan melatih kekuatan emosi (EQ), kemantapan Spiritual (SQ), dan kecerdasan rasio (IQ).
Ketika bergaul, seorang dapat mencegah pembajakan emosi oleh amygdala yang membuatnya menjadi reaktif dan kasar. Amygdala adalah bagian dari sistem limbic yang dapat membajak setiap informasi yang masuk ke otak sebelum kulit otak yang sadar menanggapinya.
Dengan sosialisasi, otak juga terbiasa mengenali facial expression yang sangat beragam itu. EQ akan dapat diatur jika ia terlatih mengenali sekecil mungkin perubahan ekspresi wajah.
#6. Aku Mencintai

Ternyata mencintai sangat baik bagi otak.
Sebab bawaan manusia antara lain adalah need of affection, kebutuhan akan kasih, sayang, dan cinta dalam kehidupan hariannya. Jadi memang ya, kita butuh cinta dari sononya.
Cinta yang paling baik adalah memberi daripada menerima. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Kata sebuah pepatah. Pepatah ini memberi inspirasi kepada kita untuk lebih banyak memberi daripada meminta.
Cinta yang tulus, keramahtamahan dan kejujuran sangat ampuh melawan stress yang merusak otak. Stress dapat merangsang pengeluaran hormon berpotensi dapat merusak tubuh. Banyak penelitian otak membuktikan bahwa pengeluaran zat kimia ini dapat dihambat dengan perasaan yang penuh cinta dan kasih sayang.
Kesimpulan: Cara mengoptimalkan fungsi otak
Melihat begitu besar peranan otak dalam kehidupan, maka memang sudah sepatutnya otak ini kita jaga dengan sebaik mungkin. Kita lindungi, sayangi dari hal-hal yang berbahaya. Pun penting untuk menghindari hal-hal yang berpotensi besar merusak otak, seperti video porno, rokok, narkoba dan lain sebagainya.
Otak yang sehat dan maksimal kinerjanya akan memberikan pengalaman hidup yang jauh lebih indah.
Seorang ilmuwan pernah berkata, “otak adalah senyawa terhebat yang pernah diciptakan Tuhan.” Melalui otak kita bisa berpikir dan memperjuangkan apa yang kita inginkan. Potensi pencapaian otak ini tidaklah terbatas, kecuali apa yang kita batasi dalam pikiran kita sendiri. Ketika yakin dengan sesuatu, maka otak akan bekerja untuk mendukung kita.
Dari sini kita belajar, otak juga membutuhkan perhatian, asupan, serta pelatihan sebagaimana organ tubuh kita yang lain. Dan cara-cara yang dipaparkan pun sangat fundamental serta dapat dilakukan pada keseharian hidup kita.
Sekian. Semoga berguna. Semoga menggugah.