Kamu mau mulai membangun personal branding? Bingung harus start dari mana?
Nah, di artikel ini saya akan berbagi tentang 3 hal penting yang harus kamu lakukan untuk mulai membangun personal branding.
Kamu akan belajar tentang:
- Gimana menemukan kekuatan personal brandingmu
- Mendesain cerita untuk personal branding
- Menemukan value dalam personal branding
- Menentukan tujuan dari personal branding itu sendiri
Dengan ini semua, kamu akan memiliki peta yang jelas dalam membangun personal branding di era digital seperti saat ini.
So, simak sampai habis ya!
inilah kekuatan personal branding kamu!
Apa maksudnya kekuatan personal branding?
Kekuatan personal branding yang saya maksud adalah energi yang akan memberikan kamu kekuatan dalam berjuang dalam membangun brand kamu.
Membangun personal branding, tentu butuh waktu dan energi yang sangat besar. Karena itu, bakal membutuhkan energi yang juga gak sedikit.
Salah satu energi yang paling penting dalam personal branding adalah Alasan dan motivasi yang kuat untuk terus berjuang tanpa menyerah.
Download Gratis: Ebook Digital Branding Formula
Satu-satunya alasan orang gagal, bukan karena mereka kurang pintar atau kurang baik. Tapi karena mereka memilih menyerah di tengah jalan.
Motivator Anthony Robbins, mengatakan ‘Sukses itu ditentukan oleh 80% faktor psikologis. Dan 20% faktor teknis.‘
Jadi kekuatan personal branding kamu adalah kekuatan psikologis berupa ‘Alasan dan motivasi yang kuat untuk terus berjuang.’
Simon Sinek, menyebut ini sebagai faktor ‘WHY’.
Pentingnya ‘START WITH WHY’ untuk membangun personal branding
Istilah ‘START WITH WHY’ diperkanalkan oleh Simon Sinek melalui buku dan orasinya di TED TALK.
Simon Sinek adalah seorang penulis dan pakar kepemimpinan dan bisnis. Bukunya terjual lebih dari 1 juta copy di seluruh dunia, dan di terjemahkan ke berbagai bahasa. Sementara TED TALK-nya adalah salah satu video TED TALK yang paling banyak ditonton.
Pesan utama dari buku ini adalah bahwa setiap orang mulai dari individu sampai organisasi dan perusahaan besar, harusnya memulai dengan pertanyaan ‘WHY (mengapa)’ sebelum melakukan bisnis, marketing maupun pekerjaan.
Pertanyaan tentang:
- Mengapa saya melakukan pekerjaan ini?
- Mengapa saya harus berjuang dan sukses di sini?
- Mengapa saya perlu capek-capek untuk ini?
- dan seterusnya?
Sementara menurut Sinek, kebanyakan orang justru bertanya tentang WHAT (APA).
- Saya mau kerja apa?
- Bisnis apa yang cocok buat saya?
- Bisnis apa yang lagi laris?
- Apa produk yang mau kita jual?
- dan seterusnya.
Ada sebuah quotes yang sangat populer dari Simon Sinek. Katanya, ‘People don’t buy what you do. They buy why you do it.‘ (Orang gak membeli APA yang kamu lakukan, mereka membeli KENAPA kamu melakukan itu).
Orang gak membeli APA produkmu. Mereka membeli KENAPA kamu membuat/menjual produk itu.
Contohnya gini…
Apple menjual produk komputer. Secara umum, produk apple kurang lebih sama saja dengan produk yang ada di pasaran.
Tapi pertanyaan, kenapa produk-produk Apple begitu digandrungi? Kenapa orang-orang rela antri atau menabung untuk bela-belain punya apple? Padahal harganya jauh lebih mahal.
Ini bukan tentang APA produknya.
Tapi tentang value yang di bawa produk itu.
Dalam program launching produknya, pendiri Apple, Steve Jobs, tidak mengatakan ‘Kami membuat komputer yang keren dan hebat. Anda harus beli!‘
Ini yang dia katakan;
‘Apapun yang kami lakukan, kami ingin melawan status quo. Kami percaya bahwa kita bisa berpikir dengan cara berbeda. Kami melawan status quo dengan produk komputer yang menawan, praktis dan mudah digunakan.‘
Kalimat inilah yang menginspirasi jutaan orang untuk membeli produk Apple. Itulah storytelling dalam bisnis.
Apa yang orang beli?
Mereka tidak membeli komputer. Mereka membeli nilai ‘melawan status quo’ nilai ‘berpikir berbeda’, nilai ‘inovasi dan kreativitas’ dan seterusnya.
Itulah yang di maksud Simon Sinek, orang gak membeli APA yang kamu jual. Mereka membeli KENAPA kamu menjual itu.
Contoh lainnya…
Kenapa orang rela ngantri berbulan-bulan untuk membeli produk LUIS VUITTON terbaru? Mereka bukan beli tasnya. Mereka beli nilai kemewahan, nilai ekslusivitas dari produk itu.
Paham kan?
Gimana dengan personal branding?
Nah, sekarang pertanyaannya…
Itu kan untuk produk mahal seperti apple atau LV, trus kalo mau bangun personal branding apa harus kayak gitu juga?
Jawabannya, ya!
WHY gak harus bicara mahal. Why sebenarnya adalah nilai-nilai apa yang kamu ingin tunjukkan kepada dunia, melalui personal brand kamu.
Sebagai contoh, kamu mau melamar pekerjaan sebagai Marketing Executive.
Menurut kamu, faktor apa yang paling mempengaruhi HRD untuk menerima kamu di perusahaan mereka?
Apakah murni hanya tentang pendidikan kamu? Berapa nilai IPK-mu? Kamu lulusan kampus terkenal atau tidak? Berapa lama pengalaman kerjamu?
Atau justru hal-hal yang sifatnya gak keliatan.
Seperti:
Apa motivasi kamu dalam bekerja? Bagaimana sikap kamu dalam bekerja? Apa tujuan hidup kamu ke depannya? Apakah nilai-nilai kamu sesuai dengan nilai-nilai perusahaan? Bagaimana dengan tingkat kepercayaan diri kamu?
Nah itu semua adalah faktor ‘WHY’ kamu.
Karena itu penting banget kan, buat kamu untuk ‘START WITH WHY’ sebelum membangun personal branding?
Baca juga:
4 Mindset penting bangun personal branding yang berhasil
(Panduan Lengkap) Digital Personal Branding dalam 7 Langkah
Cara menemukan ‘wHY’ dalam personal branding kamu
WHY itulah kekuatan di balik personal branding kamu sebagai manusia.
Ini adalah alasan kenapa kamu hidup. Kenapa kamu bekerja. Kenapa kamu melakukan apa yang kamu lakukan. Dan seterusnya.
Dengan faktor WHY yang jelas, kamu akan memiliki motivasi yang kuat, petunjuk dalam bertindak, pedoman dalam mengambil keputusan, panduan dalam bertindak dan berprilaku sehari-hari.
Singkatnya, WHY IS YOUR POWER.
Nah, sekarang gimana cara menemukan faktor WHY kita??
#1. Dengarkan cerita hidupmu
Jeff Goins, penulis buku ‘The Art of Work’ mengatakan bahwa untuk menemukan panggilan jiwa (calling) dalam diri kita, kita gak butuh hal-hal besar.
Kita hanya perlu mendengarkan bagaimana hidup kita berbicara kepada kita.
Maksudnya gimana?
Coba ulas kembali perjalanan hidup kamu dari kecil sampai sekarang. Catat semua milestone yang kamu alami. Mulai dari lahir dan dibesarkan oleh keluarga yang seperti apa? Kemudian masa sekolah, apa yang terjadi? Lanjut kuliah seperti apa?
Atau mungkin kejadian-kejadian apa yang pernah terjadi dalam hidupmu? Misalnya pernah kecelakaan, atau pernah dapat juara, atau apa?
Pokoknya catat semua perjalanan hidupmu selama ini, kemudian perhatikan setiap moment itu dengan teliti.
Perhatikan pola-pola yang sama yang terus terulang dalam hidupmu. Tanyakan pula di setiap moment, kira-kira apa maknanya moment ini? Moment ini mau mengajarkan apa kepada kita? Apa hikmah yang bisa dipetik?
Setelah itu tanyakan lagi, kalo semisal hal ini gak terjadi, lantas apa bakal yang terjadi dalam hidupmu?
Lama kelamaan kamu akan mulai sadar, dan melihat bagaimana Tuhan mendesain hidup kamu dengan presisi. Kamu juga akan sadar, apa tujuan Tuhan melakukan ini semua..
Itulah yang disebut dengan ‘MENDENGARKAN HIDUPMU’.
Kamu akan sadar, bahwa hidup sebenarnya bercerita kepadamu.
Selanjutnya rangkullah semua cerita itu, menjadi brand storytelling yang jelas. Yaitu kisah di balik personal branding kamu.
inilah elemen pertama dari faktor WHY.
#2. Temukan Value hidupmu.
Sebagaimana Apple mengangkat value tentang, ‘melawan status quo dan berpikir berbeda’.
Kamu juga perlu untuk menemukan value hidupmu.
Nilai-nilai apa yang kamu pegang teguh dalam hidup. Nilai-nilai apa yang kamu percaya sangat penting dalam hidup ini.
Saya gak bicara tentang hal-hal idealis seperti yang kita pelajari di pelajaran PKN dulu. Tapi saya bicara tentang apa yang kamu lakukan sehari-hari.
Semisal, kamu orang yang gak mau bikin temanmu nunggu setiap kali janjian. Ya, itulah nilai positif kamu. Itulah value kamu.
Atau kamu barangkali orang yang gak bisa ngeliat sesuatu berantakan. Apa-apa harus rapi. Ya, itu juga value kamu.
Intinya apapun prinsip positif yang kamu anggap paling penting, dan kamu bawa prinsip itu ke manapun kamu pergi setiap detiknya.
Bagi saya pribadi, value utama dalam hidup saya adalah ‘BELIEVE & NEVER STOP!!!‘ Bagi saya, ini bukan sekedar kata-kata mutiara. Tapi inilah yang saya pake sehari-hari dalam hidup.
#3. Tentukan apa Tujuan hidup kamu
Hidup bukan hanya tentang menemukan diri kita. Tapi juga tentang menciptakan diri apa yang kita mau.
Elemen dari WHY yang ketiga adalah goals of life.
Alias tujuan hidup.
Kemana hidup ini kamu mau bawa? Apa impian terbesar yang mau kamu capai dalam hidup?
Kita gak bisa bilang, hidup yang mengalir saja apa adanya. Tanpa tujuan yang jelas, hidup kita bakal terombang-ambing.
Hal ini mungkin cocok bagi sebagian orang. Tapi kalo kita punya keluarga yang harus kita baggakan, atau kita punya orang-orang yang perlu kita perjuangkan, maka, gak bisa tidak! Kita harus menentukan goals of life kita.
Goals of life bukan sekedar angan-angan.
Tapi tekad dan komitmen untuk menjadi sesuatu. Yakin dan percaya kemudian gak pernah berhenti berjuang untuk itu.
Apa goals of life kamu?
Kesimpulan: Mulai Membangun Personal Branding!
Itulah 3 cara yang harus kamu lakukan untuk mulai membangun personal branding. Beginilah kamu menemukan kekuatan personal branding kamu.
- Bagaimana cerita hidupmu
- Nilai apa yang kamu pegang teguh
- Apa tujuan hidup yang mau kamu capai
Nah, gimana menurut pendapat kamu? Dari ketiga hal ini, mana yang paling menarik buat kamu?
Share di Kolom komentar ya!