DNA Personal Branding: 3 Fondasi Bangun Personal Branding Yang kokoh

DNA PERSONAL BRANDING

Di artikel ini kita akan membahas tentang DNA personal branding. Elemen penting dalam membangun personal branding yang unik dan kokoh.

Buat kamu yang sedang belajar membangun personal branding baik untuk menunjang karir ataupun bisnis, maka ini hal yang penting banget untuk kamu kuasai.

Di sini kamu akan belajar tentang:

  • Apa itu DNA Personal branding?
  • Apa aja 3 elemen dalam DNA personal branding?
  • Mengapa ini penting untuk menunjang kesuksesan karir, bisnis dan pekerjaan?
  • dan bagaimana menemukan DNA personal branding kamu sendiri?

Penasaran?

Yuk kita simak sampai habis…

Apa itu DNA Personal branding?

Menurut kamu apa hal yang paling penting dalam menentukan kesuksesan seseorang?

Hal yang sama juga sering saya tanyakan di kelas pelatihan baik online maupun offline. Dan rata-rata jawabannya antara lain:

  • Skills
  • Mindset
  • Attitude
  • Pengalaman
  • Pendidikan
  • dan lain sebagainya.

Kamu juga pasti punya jawaban sendiri, kan?

Kalo menurut Anthony Robbins, motivator dan pelatih sukses no.1 di dunia, kesuksesan itu ditentukan oleh 80% faktor psikologis dan 20% faktor teknis.

Dengan kata lain, sukses lebih dipengaruhi oleh hal-hal dari dalam diri kita dibandingkan dengan fasilitas atau tindakan dari luar.

Jadi misalnya kita mau sukses membangun personal branding di Instagram, maka hal-hal seperti algoritma, konten, dan lain sebagainya itu cuma berpengaruh 20% saja. Tapi yang lebih penting dari itu adalah tentang diri kita sendiri.

Tentang siapa kita, seperti apa mindset kita, dan value apa yang kita tawarkan dan lain sebagainya.

Nah, hal inilah yang saya sebut dengan DNA Personal Branding.

Dalam ilmu biologi, DNA adalah materi genetik yang mengandung semua instruksi atau informasi yang dibutuhkan untuk berkembang, hidup dan bereproduksi. Jadi DNA inilah yang sebenarnya menentukan bagaimana hidup kita nantinya.

Sama halnya dalam membangun personal branding, faktor psikologis dalam diri kita menentukan bagaimana personal branding kita akan terbentuk.

3 Elemen dalam DNA Personal Branding

Dalam DNA Personal Branding, ada 3 elemen yang sangat penting yang perlu kamu tahu.

Ketiga elemen inilah yang akan menjadi kekuatan kamu dalam membangun personal branding yang unik, kokoh dan stand out.

Ketiganya adalah;

  • Story (cerita hidup kamu)
  • Value (nilai-nilai positif yang menunjukkan dirimu)
  • Goals (tujuan hidup yang mau kamu capai)
3 Kekuatan psikologis dalam personal branding

Mari kita bahas satu per satu…

#1. Story (Cerita Hidupmu)

Setiap orang punya perjalanan hidupnya masing-masing. Perjalanan itu menjadi cerita yang membentuk kisah hidup orang tersebut.

Ada yang lahir dari keluarga miskin, kemudian berjuang sekuat tenaga dan akhirnya menjadi sukses mulia. Ada yang lahir dari keluarga kaya, dan sukses mempertahankan kekayaannya.

Yang pasti cara dan jalan kita hidup unik dan berbeda satu sama lain.

Dalam personal branding, cerita ini adalah elemen yang sangat penting. Cerita ini berfungsi sebagai jembatan agar orang-orang (audience kita) bisa mengenal dan masuk dalam lingkaran profesional kita.

Orang jadi relate dengan kita, karena cerita hidup kita. Gak ada orang yang langsung jadi orang hebat. Dan orang-orang juga gak bisa menerima kehebatan yang instan.

Sebut saja satu orang sukses. Dan kita pasti kenal dengan mereka karena related dengan cerita mereka.

Motivator wanita Merry Riana misalnya.

Kita kenal beliau karena cerita yang begitu kuat dan inspiratif.

Berawal dari orang biasa yang terkena dampak kerusuhan 98, kemudian ia akhirnya berkuliah di Singapura. Bermodal pinjaman pendidikan, dan berjuang sekuat tenaga akhirnya ia bisa sukses menyelesaikan pendidikan dan membangun bisnis hingga mencapai penghasilan 1 juta dollar dalam usia 26 tahun.

Cerita itu begitu kuat dan inspiratif. Sehingga siapapun yang membaca bukunya atau menonton filmnya akan merasa terhubung dengan cerita itu.

Coba bayangkan apakah kita bisa related dengan Merry Riana sebagai Motivator Wanita no. 1, kalau gak ada cerita itu?

Apa yang terjadi kalo Merry Riana hanya muncul tiba-tiba sebagai tokoh sukses yang menjadi motivator tanpa ada story di belakangnya? Apakah kita akan percaya? Apakah kita akan mendengarkan kata-katanya?

Tentu tidak, bukan?

Orang perlu tahu cerita di balik kehebatan itu. Mengapa ia bisa sukses? Mengapa ia bisa sampai di titik ini? Mengapa ia memilih membangun personal branding seperti sekarang?

Cerita ini penting sekali dalam membangun personal branding yang berhasil. Sebagaimana kata Simon Sinek, penulis buku Start With Why. Ia mengatakan, ‘people don’t buy what you do. They buy why you do it‘.

Orang gak membeli apa yang kamu lakukan. Mereka membeli alasan (cerita) mengapa kamu melakukan itu.

Kenapa orang begitu bangga menggunakan iPhone? Mengapa orang rela bayar 3 kali lipat lebih mahal untuk bisa ngopi di Starbuck? Mengapa orang rela antri untuk membeli celana dalam Victoria Secret?

Orang tidak membeli apa yang kamu jual. Orang membeli cerita dibalik itu.

Nah, apa cerita hidup kamu? Bagaimana kamu membuat orang-orang related dengan brand kamu?

Baca juga: Cara menemukan panggilan jiwa melalui cerita hidupmu.

#2. Value

Menurut kamu, kekuatan apa yang menggerakkan orang-orang pada jaman dahulu untuk mau berjuang membela kemerdekaan bangsa dan tanah air?

Mengapa orang-orang seperti Jenderal Besar Sudirman, berhasil menghimpun kekuatan masyarakat yang begitu besar untuk melawan penjajah? Padahal bukankah Jend. Sudirman adalah orang yang sakit-sakitan? Mengapa orang mau berdiri dibelakangnya untuk berperang?

Kekuatan apa pula yang dimiliki orang-orang seperti Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, Aung Sang Su Kyi, Marthin Luther King Jr. untuk menggerakkan orang dan memperjuangkan orang-orang mereka?

Bukan senjata. Bukan apa-apa. Mereka semua menggunakan cerita. Dan cerita itu mengandung value yang sama. Orang melihat cerita dan merasa related dengan cerita itu. Orang-orang merasa senasib dan sepenanggungan dan pada akhirnya mereka mau berjung bersama.

Dalam personal branding, inti dari story kita, sebenarnya adalah untuk menyampaikan value yang kita pegang teguh dalam hidup kita. Sebuah nilai-nilai positif yang ingin kita tunjukkan dan sebarkan kepada dunia. Nilai yang kita yakini, jika setiap orang memilikinya maka setidaknya ia akan menjadi lebih baik.

Contohnya melalui cerita hidupnya, Merry Riana ingin menyampaikan value tentang kegigihan, kekuatan sebuah mimpi, semangat dan jangan pernah menyerah.

Ketika membaca buku Mimpi Sejuta Dollar-nya, saya menemukan ada 3 value yang sangat kuat dari kisah hidup Merry Riana:

  1. Kegigihan mengejar impian
  2. Selalu melibatkan Tuhan dalam hal apapun
  3. Dukungan dari pasangan

Nah, value apa yang ingin kamu representasikan melalui personal branding kamu?

#3. Goals

Ketika hidup telah menyuguhkan ceritanya. Kitapun sudah meneguhkan nilai-nilai yang kita junjung. Pertanyaan selanjutnya, mau dibawa kemana semua ini? Apa tujuan akhir yang ingin kita capai? Mengapa kita ingin membangun personal branding?

Goals atau tujuan memiliki peran yang amat penting dalam perjalanan kita membangun personal branding. Inilah elemen ketiga dalam DNA personal branding.

Pertama, untuk menunjukkan ke arah mana kita melangkah. Kalo kita punya tujuan yang jelas dan spesifik, maka tentu kita bisa menyusun rencana dan strategi untuk action, apa-apa yang harus kita lakukan. Kita juga menjadi paham apakah jalan yang kita tempuh saat ini masih on the right track.

Kedua, goals juga menjadi pendorong. Kekuatan motivatif yang mendorong kita untuk bertindak. Begitu kita sedang down, kita ingat impian kita, maka kita kembali bersemangat.

Lantas, bagaimana menentukan goals yang baik?

Goals atau tujuan yang baik adalah goals yang SMART. Ini adalah metode yang sudah terbukti yang diajarkan para pakar dalam menentukan sebuah tujuan.

SMART adalah singkatan dari:

  • Spesific: jelas dan rinci
  • Measurable: bisa diukur
  • Attainable: masuk akan dan bisa dilakukan
  • Relevan: sesuai dengan diri kita
  • Time bound: ada jangka waktu

Mau sukses dan kaya. Itu bukan SMART goals. Sebab tidak memenuhi hal-hal diatas.

Contoh SMART goals adalah:

‘‘Sukses menjadi konten kreator dan Mendapatkan 10K followers instagram dalam waktu 6 bulan ke depan dengan membuat konten edukasi seputar kesehatan mental dalam bentuk carousell/reels sebanyak 1 konten sehari.’’

  • Spesifik: Menjadi konten kreator di Instagram
  • Measurable: mendapatkan 10K followers
  • Attainable: membuat konten edukasi dalam 1 konten setiap hari
  • Relevan: sesuai dengan passion diri dalam bidang kesehatan mental
  • Time bound: 6 bulan dari sekarang.

Nah, sekarang apa goals yang mau kamu capai dalam hidupmu?

Kesimpulan

Nah, itulah 3 hal yang menjadi fondasi utama dalam membangun personal branding yang berhasil.

Ketiganya adalah

  • Story (apa cerita hidupmu?)
  • value (nilai apa yang kamu pegang teguh)
  • Goals (apa tujuan yang ingin kamu capai?)

Dari ketiga hal ini mana yang paling menarik buat kamu?

Share pendapatmu di kolom komentar ya!

Tinggalkan komentar