
Dea Valencia adalah seorang pengusaha muda yang sukses membangun merek Batik Kultur dari nol. Dengan strategi personal branding yang kuat, ia tidak hanya menciptakan produk berkualitas tetapi juga membangun citra dirinya sebagai sosok inspiratif.
Kisahnya bisa menjadi pelajaran berharga bagi siapa pun yang ingin mengembangkan personal branding sebagai pengusaha.
Perjalanan Dea Valencia Membangun Batik Kultur
Dea Valencia memulai perjalanannya di dunia bisnis sejak usia 17 tahun. Awalnya, ia membantu ibunya menjual koleksi batik lawas. Dari sini, kecintaannya terhadap batik tumbuh.
Namun, ia menyadari bahwa batik memiliki citra yang terlalu tradisional, sehingga kurang diminati oleh anak muda.
Dengan visi untuk membuat batik lebih modern dan relevan bagi generasi muda, Dea mulai merancang batik dengan desain yang lebih kreatif.
Karena tidak bisa menggambar sendiri, ia bekerja sama dengan temannya untuk menciptakan desain unik yang tetap menghormati nilai budaya batik asli. Semua produknya dibuat dengan standar kualitas tinggi agar pelanggan puas dan bangga mengenakannya.
Membangun Personal Branding sebagai Pengusaha
1. Menjadi Wajah Bisnisnya Sendiri
Sejak awal, Dea memahami bahwa sebagai pengusaha, ia harus bangga dengan produknya. Prinsipnya sederhana: “Jika saya yang punya saja tidak memakai, kenapa orang lain harus beli?”
Karena itu, ia selalu mengenakan produknya sendiri dan aktif membagikan kisahnya di media sosial.
Saat promo di media sosial seperti Facebook dan Instagram, ia tampil sebagai foto model dari produknya sendiri. Dari sini orang menjadi yakin dan trust dengan personal brandingnya.
Baca juga: Bangun Branding Bisnis atau Personal Branding Dulu, Mana Lebih Penting bagi Bisnis Owner?
2. Memanfaatkan Digital Marketing untuk Meningkatkan Brand Awareness
Dea menggunakan media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk memasarkan produknya. Ia tidak hanya menampilkan produk, tetapi juga menceritakan proses di baliknya, termasuk bagaimana ia memberdayakan penyandang disabilitas dalam produksi Batik Kultur.
Dea kerap membagikan kisah inspiratif tentang timnya di media sosial, yang semakin memperkuat brand image positif bagi Batik Kultur.
Hal ini tentu bikin pelanggan makin respek dan trust dengan Batik Kultur.
3. Menghadirkan Nilai Sosial dalam Bisnis
Salah satu daya tarik kuat dari Batik Kultur adalah komitmen Dea dalam memberdayakan penyandang disabilitas. Dari lebih dari 120 karyawan yang bekerja di bisnisnya, sekitar 50%-nya adalah penyandang tuna rungu, tuna daksa, dan tuna wicara.
Baca juga: 3 Strategi Komunikasi dalam Meningkatkan Penjualan, Rahasia Sales Sukses!
Dampak Personal Branding terhadap Kesuksesan Batik Kultur
Dengan strategi personal branding yang kuat, Dea Valencia berhasil meraih berbagai pencapaian:
- Omzet bisnisnya menembus ratusan juta rupiah per bulan.
- Batik Kultur berhasil menembus pasar internasional melalui ekspor ke luar negeri.
- Dea mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Kick Andy Heroes dan masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30.
- Namanya semakin dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses dengan nilai sosial yang tinggi.
Baca juga: Pentingnya Branding: Bisakah iPhone Tanpa Logo Apple Tetap Laku?
3 Pelajaran Penting dari Dea Valencia tentang Personal Branding
1️⃣ Autentik Itu Kunci 🔑
🚀 Dea tetap teguh dengan visinya: membuat batik yang modern & relevan untuk anak muda, meskipun awalnya banyak mendapat cibiran.
💡 Pelajaran: Jangan takut berbeda! Jadilah diri sendiri dan bangun brand yang mencerminkan nilai serta keunikanmu.
2️⃣ Brand dan Owner Storytelling 📖
🔥 Dea nggak hanya menjual batik, tapi juga cerita di baliknya: batik bisa stylish & memberdayakan penyandang disabilitas. Dia juga menjadi wajah bisnisnya sendiri.
💡 Pelajaran: Jangan hanya jual produk, jual cerita! Orang lebih mudah terhubung dengan brand yang punya makna.
3️⃣ Social Impact sebagai Nilai Kuat dalam Branding 🌍
💖 Dea membangun bisnis dengan misi sosial: memberdayakan penyandang disabilitas dalam produksi batiknya.
💡 Pelajaran: Branding yang kuat bukan hanya soal citra, tetapi juga tentang nilai dan dampak nyata yang kamu berikan.
Baca juga: Bagaimana Menggunakan Storytelling Untuk Promosi Bisnis Anda
Kesimpulan
Dea Valencia adalah contoh nyata bagaimana personal branding yang kuat bisa mendukung kesuksesan bisnis. Dengan tetap autentik, memanfaatkan storytelling, dan menciptakan dampak sosial, ia berhasil membangun brand yang tidak hanya sukses secara bisnis tetapi juga memiliki makna bagi masyarakat.
Bagi kamu yang ingin membangun personal branding sebagai pengusaha, pelajaran dari Dea bisa menjadi inspirasi.
Jadi, sudah siap membangun personal branding yang kuat untuk bisnismu?

Edward Rhidwan adalah seorang trainer dan penulis. Selama 8 tahun terakhir ia banyak dipercaya oleh perusahaan, kementerian, BUMN, hingga universitas untuk melatih team dalam bidang komunikasi, marketing dan branding.