
Kamu udah coba semua cara. Ikigai, SWOT, mind mapping, sampai tanya-tanya ke AI. Tapi masih bingung gimana cara pilih niche untuk bangun personal branding?
Gak tau harus ambil niche apa. Gak yakin topik yang kamu pilih itu cocok atau enggak. Dan makin dibaca, makin mumet.
Kalau kamu ngalamin hal ini, kamu gak sendiri. Banyak profesional dan pemilik bisnis juga stuck di fase ini. Bahkan ada yang akhirnya gak mulai-mulai bikin personal branding karena masih sibuk “mencari niche”.
Padahal, masalahnya bukan karena kamu gak bisa. Tapi bisa jadi… kamu cuma salah cara ngelihat niche itu sendiri.
Nah, sebelum kita bahas solusinya, mari kita lihat dulu kenapa banyak orang bingung banget soal urusan niche ini.
Mengapa Banyak Orang Bingung Menentukan Niche?
Salah satu alasan utama kebingungan ini adalah karena fokus yang salah. Banyak orang terlalu terpaku pada mencari niche yang sedang tren, terlihat keren, atau dianggap menguntungkan secara finansial. Akibatnya, mereka kehilangan arah dan tidak menemukan niche yang benar-benar sesuai dengan diri mereka.
Selain itu, metode seperti Ikigai atau SWOT sering kali membuat individu terlalu fokus pada topik atau kategori umum, bukan pada masalah spesifik yang bisa mereka selesaikan. Hal ini menyebabkan kebingungan karena mereka merasa harus menguasai berbagai topik tanpa memahami inti dari niche itu sendiri.
Baca juga: Perbedaan Personal Branding dan Pencitraan, Jangan Salah!
Niche Bukan Topik, Tapi Masalah yang Bisa Kamu Selesaikan
Penting untuk memahami bahwa niche bukanlah sekadar topik atau kategori umum seperti marketing, parenting, atau self-development. Niche adalah masalah spesifik dalam topik tersebut yang bisa kamu bantu selesaikan.
Contohnya:
- Topik: Marketing
Niche: Membantu UMKM meningkatkan penjualan melalui strategi konten edukatif. - Topik: Parenting
Niche: Membantu orang tua baru mengatasi tantangan tidur bayi di malam hari.
Dengan fokus pada masalah spesifik yang pernah kamu alami dan berhasil kamu atasi, kamu dapat menemukan niche yang autentik dan relevan dengan pengalamanmu.
Baca juga: 3 Kunci Membangun Personal Branding yang Kuat dan Autentik
Niche Tidak Dicari, Tapi Dipilih
Banyak orang menghabiskan waktu mencari niche yang sempurna, padahal niche yang tepat sering kali sudah ada di depan mata. Kamu hanya perlu memilihnya berdasarkan pengalaman dan keahlian yang kamu miliki.
Pertimbangkan masalah-masalah yang pernah kamu hadapi dan berhasil kamu atasi. Dari situ, kamu bisa menentukan niche yang sesuai dengan dirimu dan memberikan nilai tambah bagi orang lain.
Langkah-Langkah Menemukan Niche Berdasarkan Masalah yang Pernah Kamu Atasi
- Identifikasi Masalah yang Pernah Kamu Hadapi:
Tuliskan 3–5 masalah besar yang pernah kamu alami dan berhasil kamu atasi. - Pilih Masalah yang Paling Kamu Pahami:
Dari daftar tersebut, pilih satu masalah yang paling kamu pahami dan merasa percaya diri untuk membantu orang lain mengatasinya. - Rumuskan Value Statement:
Buat pernyataan yang menjelaskan siapa yang kamu bantu, masalah apa yang kamu selesaikan, dan bagaimana kamu melakukannya. Contoh:
“Saya membantu para profesional yang merasa tidak percaya diri dalam berbicara di depan umum untuk membangun kepercayaan diri melalui teknik komunikasi efektif.”
Baca juga: 5 Kesalahan Fatal Bangun Personal Branding di Media Sosial
Temukan Winning Niche dengan Template Ini
Jika merasa punya banyak bidang yang bisa kamu atasi masalahnya, maka solusinya adalah menyeleksi niche tersebut menggunakan skill, pengalaman, knowledge, dan passionmu.
Gunakan template berikut ini:
Masalah | Skill | Knowledge | Experience | Passio | Total |
---|---|---|---|---|---|
1. Bikin desain logo | ⭐⭐⭐ | ⭐⭐ | ⭐ | ⭐⭐ | |
2. Bikin website/landing page | ⭐⭐⭐⭐ | ⭐⭐⭐ | ⭐⭐ | ⭐⭐⭐ | |
3. nulis konten seo | ⭐⭐ | ⭐⭐⭐ | ⭐ | ⭐⭐⭐ | |
4. mengatasi kecemasan/anxiety | ⭐⭐ | ⭐⭐⭐⭐ | ⭐⭐⭐⭐ | ⭐ |
- Skill: seberapa baik/terampil kamu mengerjakan itu? Seberapa terlatih muscle mindmu?
- Knowledge: Seberapa luas wawasan/pengetahuanmu di bidang itu? Apakah ada cara unik atau teori-teori pendukung yang kamu tau?
- Experience: Punya pengalaman bekerja di bidang ini? Berapa tahun?
- Passion: Seberapa suka/hobi kamu mengerjakan hal ini?
Jumlahlah semua bintang untuk masing-masing masalah/niche yang kamu bisa atasi. Yang paling tinggi angkanya itulah potensial niche kamu.
Baca juga: 4 Langkah Mudah Menentukan Target Audience Untuk Personal Branding
Kesimpulan: Cara Pilih Niche
Menentukan niche tidak harus rumit. Dengan fokus pada masalah spesifik yang pernah kamu alami dan berhasil kamu atasi, kamu dapat menemukan niche yang autentik dan relevan. Ingat, niche bukan tentang topik yang sedang tren, tetapi tentang masalah yang bisa kamu selesaikan dan nilai yang bisa kamu berikan kepada orang lain.
Jadi, kalau selama ini kamu masih mikir bahwa niche itu harus ditemukan lewat rumus-rumus ajaib, sekarang kamu tahu: niche itu bukan topik, tapi masalah. Niche bukan buat dicari, tapi dipilih. Dan cara paling gampangnya? Lihat aja masalah apa yang pernah kamu atasi.
Itu modal paling jujur dan kuat buat mulai bangun personal branding yang relevan, autentik, dan dipercaya.
Kalau kamu ingat-ingat… masalah apa yang pernah kamu hadapi dan sekarang bisa bantu orang lain atasi juga?
Coba share di kolom komentar. Siapa tahu dari situ, niche-mu mulai kelihatan jelas!
Dan kalau kamu mau belajar cara bangun personal branding yang strategis, powerful, dan bisa bantu kamu jualan produk atau jasa lewat media sosial…

📘 Baca eBook Digital Branding Formula
Yuk, waktunya bangun brand yang benar-benar kuat dari diri sendiri.

Edward Rhidwan adalah seorang trainer dan penulis. Selama 8 tahun terakhir ia banyak dipercaya oleh perusahaan, kementerian, BUMN, hingga universitas untuk melatih team dalam bidang komunikasi, marketing dan branding.