
Deepseek, teknologi AI (Artificial Intelligence) asal China kini tengah menarik perhatian global. Aplikasi ini bahkan telah menyalip ChatGPT sebagai aplikasi teratas di AppStore Amerika Serikat (AS).
Sejak dirilis pada 10 Januari 2025 lalu, jumlah pengguna Deepseek terus melonjak. Hal ini pun bikin pasar keuangan di AS terguncang. Reuters melaporkan, pada Senin (27/1/2025), saham sejumlah perusahaan teknologi seperti Nvidia dan Oracle ambrol.
Deepseek membuat para investor global melepas saham mereka. Perusahan Nvidia bahkan mengalami kerugian hingga US$593 miliar dalam sehari. Ini adalah rekor kerugian terbesar di Wall Street dalam sehari.
Lantas, apa sebenarnya itu DeepSeek? Mengapa ia begitu heboh? Apa saja kelebihannya?
Yuk kita bahas!
Apa Itu DeepSeek?
DeepSeek adalah sebuah chatbot AI asal Tiongkok yang berfungsi serupa dengan ChatGPT. Dengan model kecerdasan yang canggih, AI ini bisa melakukan berbagai tugas seperti menjawab pertanyaan, melakukan pemprograman, hingga membantu analisis data.
Keunggulan utama DeepSeek adalah model bahasanya yang canggih, seperti DeepSeek-R1 dan DeepSeek-V3. Model ini diklaim mampu melampaui GPT-4, namun dengan biaya yang gratis.
DeepSeek sendiri dikembangkan dengan biaya yang super murah. Menurut laporan Reuters, DeepSeek menggunakan chip NVidia H800 dengan total biaya training kurang dari US$ 6 juta. Nilai ini 20 kali lipat lebih murah dibanding dengan model AI lainnya.
Inilah yang bikin DeepSeek begitu menarik. Mereka mampu menciptakan model AI yang inovatif dan berperforma tinggi namun dengan biaya yang relatif rendah.
Siapa di Balik DeepSeek?
DeepSeek dikembangkan oleh perusahaan startup asal China, Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Co., Ltd., Perusahaan ini didirikan pada Mei 2023 oleh Liang Wenfeng.
Liang sendiri memiliki latar belakang di bidang keuangan. Sebelum mendirikan DeepSeek, ia adalah CEO dari High-Flyer, sebuah perusahaan pembiayaan pertama di China yang berhasil mengumpulkan lebih dari 100 miliar yuan (US$ 13 juta) melalui perdagangan kuantitatif berbasis AI.
Liang percaya bahwa China mampu menjadi pemimpin di industri AI global. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan bahwa keberhasilan DeepSeek mengejutkan banyak orang di Silicon Valley, karena untuk pertama kalinya, sebuah perusahaan AI asal China berhasil menjadi inovator, bukan sekadar peniru.
Inovasi dari Keterbatasan
Keberhasilan DeepSeek mengembangkan model AI berbiaya rendah namun dengan performa handal ini sejatinya buah dari kondisi keterbatasan.
Sebelumnya, Amerika melakukan pembatasan ekspor chip ke China. Ini tentu langkah antisipasi Amerika agar tetap menguasai industri AI global dan tak kalah dengan China.
Sayang, hal itu justru jadi bumerang.
Pembatasan tersebut memaksa China untuk berinovasi dan menemukan metode pengembangan yang lebih efisien. Salah satu teknik yang dilakukan adalah “distillation,” yaitu proses melatih model AI agar lebih fokus pada tugas-tugas spesifik.
Menurut Chetan Puttagunta, peneliti dari Benchmark General Partner, metode ini memungkinkan model AI untuk mengerjakan hal-hal kecil dengan lebih pintar dan efisien.
Aravind Srinivas, CEO Perplexity, sebuah perusahaan AI asal AS, mengakui bahwa pembatasan chip justru menjadi “berkah” bagi China.
“Banyak perusahaan China terpaksa memikirkan strategi baru untuk mengatasi pembatasan chip, dan hasilnya, mereka berhasil menciptakan model AI yang jauh lebih efisien,” ujarnya.
DeepSeek juga melakukan efisiensi penggunaan sumber daya. Model AI mereka dirancang untuk menggunakan memori dan daya komputasi yang lebih sedikit, sehingga berfokus pada hasil dan performa yang lebih besar.
Sebagai perbandingan, biaya pengembangan CHatGPT-4 mencapai US$ 63 juta (sekitar Rp 1 Triliun).
Baca juga: Apa Itu Deep Learning? Definisi, Cara Kerja, dan Contoh Nyatanya
2 Model Canggih DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1
DeepSeek mengembangkan dua model kecerdasan buatan (AI) yang mumpuni, yaitu DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1.
Kedua model ini dirancang untuk mengerjakan berbagai kebutuhan dengan performa yang cepat. Inilah yang membuatnya mampu menyaingi dominasi model AI populer lain seperti GPT-4o dan Meta AI.
DeepSeek-V3, yang diluncurkan pada Desember 2024, menggunakan arsitektur Mixture-of-Experts (MoE) dengan total 671 miliar parameter. Meskipun memiliki kapasitas yang besar, model ini hanya mengaktifkan 37 miliar parameter per token saat inferensi, sehingga sangat efisien. DeepSeek-V3 mampu menangani hingga 128.000 token dalam jendela konteks dan menghasilkan output hingga 8.000 token.
Model ini difokuskan untuk menyelesaikan tugas-tugas umum seperti menjawab pertanyaan sehari-hari, memahami bahasa alami, dan menghasilkan konten kreatif. DeepSeek-V3 dirancang untuk memberikan solusi yang cepat dan efektif bagi pengguna dengan berbagai kebutuhan.
DeepSeek-R1, dirilis pada Januari 2025. Ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari DeepSeek-V3. Model ini menggunakan teknik reinforcement learning untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah yang kompleks.
Dengan kapasitas output yang ditingkatkan hingga 32.000 token, DeepSeek-R1 sangat cocok untuk tugas-tugas yang membutuhkan analisis mendalam, seperti matematika tingkat lanjut, logika, dan pemrograman. Model ini tidak hanya memahami konteks yang kompleks, tetapi juga menghasilkan respons yang lebih detail dan terstruktur.
Perbedaan utama antara DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1 terletak pada tujuan dan fokusnya. DeepSeek-V3 lebih unggul dalam efisiensi untuk tugas-tugas umum, sementara DeepSeek-R1 dirancang untuk aplikasi yang memerlukan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang mendalam.
Selain itu, kapasitas output DeepSeek-R1 yang lebih besar memungkinkannya memberikan jawaban yang lebih panjang dan komprehensif, menjadikannya ideal untuk skenario penggunaan yang lebih kompleks.
Baca juga: Apa Itu Machine Learning? Ini Definisi, Cara Kerja, & Contoh Nyatanya
Perbandingan DeepSeek dan ChatGPT
ChatGPT dan DeepSeek sama-sama dirancang untuk memahami dan menghasilkan teks dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Keduanya bisa digunakan untuk mengerjakan tugas seperti menulis, menerjemahkan, meringkas, dan menjawab pertanyaan.
Berikut beberapa poin perbandingan DeepSeek dan ChatGPT
ChatGPT | Perbandingan | DeepSeek |
---|---|---|
Open AI | Perusahaan | Hangzhou DeepSeek AI |
2022 | Tahun Diluncurkan | 2025 |
GPT-4 & GPT-4-turbo: model transformer dengan skala besar, dilatih menggunakan dataset global multibahasa | Model & Arsitektur | Mixture of Experts: model arsitektur AI yang membagi tugas ke beberapa submodel (expert). Sehingga lebih hemat dan efisien |
terlatih dalam dataset besar, cocok untuk topik umum tetapi kurang terspesialisasi | Data Training & Spesialisasi | dilatih pada dataset khusus, keahlian mendalam di sektor seperti Keuangan, Kesehatan, dan logistik |
Cocok untuk ngobrol selayaknya manusia tapi hasilnya bisa jadi kurang akurat dan relevan | Performa & Akurasi | Hasil akurat dan relevan. Khususnya mampu mengurai tugas-tugas berbasis data dan angka matematis. |
– Menjawab pertanyaan – menulis konten/artikel – pendidikan interaktif – Mengobrol seperti teman | Kegunaan | – Analisa data dan prediksi tren – penggalian informasi – Riset ilmiah dan analisis statistik |
– Mudah digunakan – Interaksi dan percakapan lebih humanis | Keunggulan | – Akurasi informasi dan analisa tinggi – mampu memberikan insight dan pengambilan keputusan |
– Data tidak realtime – respon bisa tidak akurat – tidak spesifik dan mendalam | Kelemahan | – Data tidak realtime – kurang interaktif – butuh integrasi untuk digunakan di industri |
– Customer support – Pembuatan konten – Menjelaskan pelajaran/informasi – Sebagai asisten pribadi | Cocok untuk | – Analisis keuangan – Diagnosa kesehatan – Mengatur logistik & operasional – Analisa kontrak dan dokumen hukum |
Baca juga: 5 Tips Menggunakan AI dengan Benar dan Etis
Kesimpulan
Nah, demikianlah sekelumit penjelasan terkait DeepSeek, sang penantang ChatGPT.
Sejauh ini yang bisa dipahami, DeepSeek adalah model AI yang cocok untuk tugas-tugas berat dan mendalam (sesuai namanya deep+seek). Ia sangat cocok untuk menganalisa data dan memberikan insight atau prediksi trend.
ChatGPT masih akan menjadi AI yang cocok untuk penggunaan sehari-hari. Membantu bikin konten, menjawab pertanyaan, hingga merencanakan liburan.
Next, kita akan bahas lebih dalam soal perbandingan keduanya, lengkap dengan contoh kasus penggunaannya. So, jangan sampai ketinggalan ya!
Referensi:
- Kompas Tekno. (2025, 28 Januari). Apa Itu DeepSeek? Penantang ChatGPT dari China. Diakses dari https://tekno.kompas.com/read/2025/01/28/15050027/apa-itu-deepseek-penantang-chatgpt-dari-china
- Bisnis.com. (2025, 28 Januari). AI China DeepSeek Bikin Big Tech AS Ketar-Ketir, Nvidia Boncos US$5,93 Miliar Sehari. Diakses dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20250128/620/1835098/ai-china-deepseek-bikin-big-tech-as-ketar-ketir-nvidia-boncos-us593-miliar-sehari
- Bisnis.com. (2025, 28 Januari). DeepSeek AI Klaim Hadapi Serangan Skala Besar, Pengguna Baru Sulit Mendaftar. Diakses dari https://teknologi.bisnis.com/read/20250128/101/1835135/deepseek-ai-klaim-hadapi-serangan-skala-besar-pengguna-baru-sulit-mendaftar
- Detik.com. (2025). Apa Itu DeepSeek? Kecerdasan Buatan Asal China Ini Rival ChatGPT. Diakses dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7754044/apa-itu-deepseek-kecerdasan-buatan-asal-china-ini-rival-chatgpt
- Kumparan. (2025). Apa Itu DeepSeek dan Mengapa AI Ini Viral? Ini Penjelasannya. Diakses dari https://kumparan.com/berita-hari-ini/apa-itu-deepseek-dan-mengapa-ai-ini-viral-ini-penjelasannya-24OzET4xj5m
- Liputan6. (2025). Fakta DeepSeek AI Guncang Dunia, Biaya Pengembangan Lebih Murah 10x dari ChatGPT. Diakses dari https://www.liputan6.com/bisnis/read/5899971/fakta-deepseek-ai-guncang-dunia-biaya-pengembangan-lebih-murah-10x-dari-chatgpt
- Bisnis.com. (2025, 28 Januari). Apa Itu DeepSeek? Chatbot AI Pesaing ChatGPT yang Bikin AS Ketar-Ketir. Diakses dari https://teknologi.bisnis.com/read/20250128/84/1835113/apa-itu-deepseek-chatbot-ai-pesaing-chatgpt-yang-bikin-as-ketar-ketir
- Strategi.id. (2025). Biaya Pengembangan dan Operasional Lebih Murah, Buat DeepSeek Jadi AI Killer bagi ChatGPT. Diakses dari https://www.strategi.id/teknologi/10414443938/biaya-pengembangan-dan-operasional-lebih-murah-buat-deepseek-jadi-ai-killer-bagi-chat-gpt
- DataCamp. (2025). DeepSeek vs ChatGPT. Diakses dari https://www.datacamp.com/blog/deepseek-vs-chatgpt
- Tempo.co. (2025). DeepSeek vs ChatGPT, Mana Chatbot AI yang Lebih Canggih? Ini Hasil Pengujian Ringkas Tempo. Diakses dari https://www.tempo.co/digital/deepseek-vs-chatgpt-mana-chatbot-ai-yang-lebih-canggih-ini-hasil-pengujian-ringkas-tempo-1200486
- Adda247. (2025). ChatGPT vs DeepSeek: A Detailed Comparison. Diakses dari https://currentaffairs.adda247.com/chatgpt-vs-deepseek-a-detailed-comparison/
- Antara News. (2025). Beda DeepSeek dengan ChatGPT. Diakses dari https://www.antaranews.com/infografik/4616810/beda-deepseek-dengan-chatgpt
- Katadata. (2025). Beda DeepSeek dan ChatGPT dari Sisi Teknologi. Diakses dari https://katadata.co.id/digital/teknologi/679b1abd616a7/beda-deepseek-dan-chatgpt-dari-sisi-teknologi