Berikut ini panduan lengkap bagaimana cara riset keyword untuk SEO beserta contoh dan step-stepnya.
Riset keyword atau kata kunci adalah salah satu hal penting dalam optimasi SEO. Namun banyak orang yang masih bingung bagaimana cara melakukan riset keyword yang benar.
Apakah kamu salah satunya?
Nah di artikel ini kita akan membahas secara detail tentang apa itu keyword, cara riset keyword, tools yang digunakan, hingga contoh melakukan riset kata kunci tersebut.
Yuks, langsung aja kita bahas…
Apa itu Riset Keyword
Riset keyword adalah proses menemukan dan menganalisa kueri (kata kunci) yang digunakan orang dalam mencari informasi di Google atau search engine lainnya.
Kueri atau kata kunci tersebut nantinya akan digunakan dalam membuat konten di website kita.
Tujuannya…
Agar konten tersebut nantinya bisa muncul di halaman pertama Google ketika orang mencarinya.
Baca juga: Apa Itu SEO? Ini Penjelasan Lengkapnya Untuk Pemula!
Mengapa Perlu Riset Keyword?
Keyword riset bertujuan untuk menemukan kata kunci yang paling tepat dan relevan untuk kita gunakan dalam konten atau website kita. Dari kata kunci ini juga kita bisa mendapatkan banyak insight terkait strategi konten dan optimasi SEO seperti apa yang nantinya perlu kita lakukan.
Brian Dean, Founder Backlinko, menyebutkan riset keyword ini ibarat kompas dalam kampanye SEO kita. Ini akan menentukan bagaimana kita membuat konten, mengoptimasi on-page SEO, melakukan link building, hingga melakukan promosi dan mendapatkan lead.
Dan yang lebih penting, dari keyword riset ini adalah kita bisa memahami target audience kita dengan lebih baik. Dengan begitu kita bisa memberikan konten yang mereka butuhkan.
Contoh…
Anggaplah kita punya bisnis pijat bayi di Kota Jogja.
Pertanyaannya, bagaimana kita tau kata kunci apa yang digunakan orang untuk mencari bisnis kita di Google?
Itulah pentingnya riset kata kunci.
Kata kunci 1: “Baby Spa Jogja”
Kata kunci 2: “Pijit Bayi Jogja”
Kata kunci 3: “Baby Massage Jogja”
Dari kata kunci tersebut, kita bisa tahu apa yang sebenarnya orang butuhkan terkait bisnis kita.
Saya gak tau perbedaan antara “baby spa”, “baby massage” atau “pijit bayi”. Akan tetapi dari sini kita bisa tau, bahwa orang-orang di Jogja lebih banyak membutuhkan layanan “baby spa” di banding yang lainnya.
Selain itu, kita juga menemukan variasi kata kunci lain yang bisa digunakan untuk memperkaya konten yang akan kita buat.
Apa Yang Diriset Dari Sebuah Kata Kunci?
Secara umum ada 4 hal yang harus diperhatikan saat mencari keyword atau kata kunci. Yaitu user intent, search volume, keyword competition dan LSI Keyword.
1. Memahami User Intent
Google merangking konten berdasarkan relevansi dengan kebutuhan user. Konten yang paling sesuai dengan kebutuhan pencarian akan ditempatkan paling atas.
Inilah yang disebut dengan user intent.
User intent adalah maksud/tujuan pencarian suatu kata kunci.
Setiap kata kunci yang diketikkan di Google, pasti memiliki tujuan tertentu. Apa yang orang harapkan dengan kata kunci tersebut? Masalah apa yang ingin diselesaikan dengan mencari kata kunci tersebut?
Konten seperti apa yang dibutuhkan dari kata kunci tersebut?
Nah, kita perlu tahu apa tujuan dari pencarian tersebut, agar kita bisa menyediakan konten yang memang tepat. Sebab beda keyword, pasti akan beda tujuannya.
Dan beda pula jenis konten yang akan dimunculkan.
Secara umum terdapat 4 jenis intent yang perlu diketahui. Yakni;
- Informational keyword: kata kunci yang digunakan untuk mencari informasi. Seperti “Cara membuat pancake” atau “Sejarah perang diponegori”.
- Navigational keyword: kata kunci untuk menuju ke halaman tertentu. Contohnya, “facebook”, “lazada contact”.
- Commercial keyword: kata kunci untuk membandingkan berbagai produk atau brand. Ini dilakukan sebelum memutuskan membeli sebuah produk. Contohnya “HP android di bawah 2 jutaan”, “Laptos asus gaming terbaik” dan “travel umroh terbaik di Makassar”.
- Transactional keyword: keyword yang digunakan untuk membeli sebuah produk. Contoh “Beli mukenah aisyah”, “rental mobil terdekat”, “jual tepung sagu semarang” dan lain sebagainya.
Baca juga: Apa Itu Search Intent? Cara Nulis Konten yang Lebih SEO Friendly
2. Mengetahui Search Volume
Search volume adalah jumlah rata-rata dari hasil pencarian per bulan untuk suatu kata kunci. Dengan kata lain, berapa kali orang mencari kata kunci tersebut di Google dalam sebulan.
Memilih keyword memang agak tricky.
Di satu sisi kita ingin menarget kata kunci yang paling banyak dicari orang. Akan tetapi di lain sisi, kata kunci raksasa seperti itu tentu tingkat persaingannya juga tidak mudah.
Keyword-keyword seperti ini biasanya berupa keyword pendek (short-tail keyword). Biasanya terdiri dari 1-3 kata.
Contoh:
- Jadwal Liga 1
- Wisata Jogja
- April Mop
- Cara membuat blog
Solusinya kita bisa memilih keyword yang punya pencarian lebih kecil, tapi dengan tingkat persaingan yang cukup rendah.
Keyword ini biasanya lebih panjang, terdiri dari 4-6 kata (long-tail keyword).
- Cara menulis artikel SEO friendly
- Cara membuat akun di situs prakerja
- Tempat wisata di Jogja untuk keluarga
Baca juga: Mengenal Profesi SEO Writer: Apa Saja Tugas, Jobdesk dan Skill yang Dibutuhkan
3. Mengetahui Keyword Competition
Persaingan sebuah kata kunci saat ini semakin tinggi. Khususnya di keyword-keyword short-tail, maka rata-rata yang muncul di SERP Google juga situs-situs raksasa.
Itulah kenapa kita tidak sekedar mengejar search volume. Khususnya kalo website kita masih baru ataupun kecil.
Mengenali keyword competition menjadi sangat krusial di sini.
Selain menggunakan tools riset keyword, kita juga bisa mengecek secara manual siapa saja pesaing yang sudah ada di halaman pertama Google untuk kata kunci yang kita bidik.
Catat satu-satu website tersebut, mulai dari kekuatan websitenya, apakah dia termasuk media besar atau bukan, hingga bagaimana dia menulis kontennya. Semua ini jadi modal bagi kita untuk mempersiapkan konten yang lebih baik.
Next, kita juga akan bahas lebih detail soal competitor analisis di sini.
4. LSI Keyword
Apa itu LSI Keyword?
LSI adalah singkatan dari latent semantic indexing. Ini adalah cara yang digunakan Google untuk semakin mengerti isi sebuah konten.
Yakni dengan melihat kata-kata atau frasa yang mirip, berkaitan atau relevan dari kata kunci utama.
Contohnya begini…
Kalau di artikel kita membahas tentang “Cara Bermain Gitar untuk pemula”, maka kita bisa membantu Google untuk semakin mengerti konten kita dengan kata-kata atau frasa yang berkaitan dengan gitar.
Contohnya ada kata “kunci”, “akustik”, “chord”, “lagu”, “memetik”, “musik”, dan lain sebagainya.
Jadi, prinsipnya gak melulu harus ngulang-ngulang kata kunci utama.
Lantas dimana menemukan LSI Keyword ini?
Selain menggunakan tools, salah satunya bisa juga dengan menggunakan google search. Saya lebih senang cara ini.
Caranya…
Kita ketikkan kata kunci utama kita di Google. Selanjutnya kita bisa melihat LSI keyword pada 3 bagian utama.
Yakni:
- Google autocomplete
- People Also Ask
- Related Search
Dengan melihat pada 3 bagian ini, kita juga bisa mengetahui keyword intent dan kebutuhan pembaca kita dengan lebih baik.
3 Tools Riset Keyword Yang Saya Gunakan
Untuk mempermudah kita melakukan riset kata kunci, terdapat berbagai tools yang bisa kita gunakan. Tools-tools ini semuanya gratis.
Berikut ini beberapa tools yang saya sering saya gunakan untuk melakukan keyword research:
1. Google Trends
Ini tools pertama dan paling sering saya gunakan. Dengan Google trends kita bisa mengetahui kata kunci apa yang sedang banyak dicari orang terkait dengan konten yang mau kita buat.
Tak jarang kita bisa menemukan keyword-keyword potensial yang tak terpikirkan sebelumnya.
Selain itu, kita bisa mengetahui apakah sebuah keyword masih relevan untuk kita garap saat ini, atau mungkin sudah ketinggalan.
Penjelasan tentang cara melakukan keyword research di Google Trends sudah saya bahas selengkapnya di artikel sebelumnya.
2. Keywordtool.io
Berbeda dengan tools lainnya, tools ini akan menunjukkan rekomendasi keyword-keyword dengan menggunakan Google autocomplete.
Ini cocok terutama untuk mencari long-tail keyword. Keyword-keyword panjang yang memiliki volume pencarian tinggi namun dengan tingkat persaingan yang lebih kecil.
Cukup masukkan kata kunci atau topik utama kamu, maka tools ini akan menampilkan daftar kata kunci yang sering diketikkan orang di Google terkait kata kunci tersebut.
Jika menggunakan yang versi pro, maka kamu juga bisa melihat secara langsung volume pencarian, trends bahkan tingkat persaingan keyword.
3. Wordstream Free Keyword Tools
Tools ini saya gunakan untuk mengetahui volume pencarian dari sebuah keyword. Karena di Google Trends dan Keywordtool.io tidak memunculkan volume pencarian dari keyword tersebut.
Maka Wordstream FKT ini solusinya!
Kenapa saya lebih memilih tools ini daripada pakai ubersuggest ataupun semrush yang lebih populer?
Jawabannya simple!
Karena Wordstream 100% gratis dan tidak ada batasan penggunaannya. Beda sama Ubersuggest atau Semrush yang cuma bisa dipake beberapa kali saja untuk versi gratisnya.
Nah, kombinasi tiga tools kombinasi ini sudah cukup banget buat saya dalam memilih dan menentukan keyword-keyword potensial.
Kesimpulan; Cara Riset Keyword Untuk SEO
Nah, itulah panduan lengkap tentang bagaimana cara riset keyword untuk SEO.
Mulai dari mencari search volume, memahami intent, kompetisi, hingga LSI Keywordnya. Begitupun dengan tools-tols yang saya kerap gunakan.
Bagaimana menurut kamu?
Komen ya!