Ini adalah penjelasan lengkap tentang apa itu search intent dan bagaimana mengetahui maksud pencarian dari sebuah kata kunci dengan lebih baik.
Search intent adalah poin yang amat penting dalam menulis sebuah konten website. Dengan mengetahui search intent kita bisa bikin konten yang memang dibutuhkan pengunjung sekaligus disukai oleh Google.
Apa Itu Search Intent?
Search Intent adalah maksud pencarian dari sebuah kata kunci. Dengan kata lain apa yang orang harapkan ketika mereka mengetikkan sebuah queri di mesin pencari seperti Google.
Karena itu Search intent biasa juga disebut dengan user intent atau keyword intent.
Ketika seseorang mencari sebuah informasi di Google maka tentu ia punya ekspektasi atau gambaran mengenai konten seperti apa yang ia butuhkan. Apakah berupa halaman pembelian, youtube video, atau mungkin sebuah artikel berisi panduan melakukan sesuatu.
Contohnya…
Ketika si A mencari “HP Android di bawah 2 jutaan” di Google.
Logika sederhananya, orang ini tidak butuh artikel panduan membeli HP Android. Ia juga belum mau membeli HP Android di marketplace.
Si A baru berada di fase mengumpulkan informasi. Ia sedang ingin membandingkan brand-brand HP Android mana dengan harga di bawah 2 jutaan yang paling baik dan cocok untuk dibeli.
Karena itu, konten yang dibutuhkannya mungkin berupa konten review. Atau konten listicle yang berisi daftar HP Android di bawah 2 jutaan lengkap dengan spesifikasinya masing-masing.
Inilah yang dimaksud dengan search intent. Maksud atau tujuan yang diharapkan seseorang ketika melakukan pencarian di Google.
Kenapa Search Intent Penting untuk SEO?
Pertanyaannya, kenapa kita perlu repot-repot mencari tahu search intent ini?
Setidaknya ada 3 alasan utama. Dan 3 alasan ini sangat amat penting.
- Pertama, agar konten kita bisa muncul di hasil pencarian Google.
Search engine seperti Google selalu menampilkan konten yang paling relevan dengan kebutuhan pembaca. Google punya algoritma khusus yang disebut “RankBrain” untuk mengetahui intent dari sebuah pencarian.
Karena itu, memahami search intent dapat meningkatkan peluang konten kita mendapatkan rangking yang lebih tinggi di hasil pencarian Google. - Kedua, tentu demi kepuasan pengunjung atau pembaca konten kita. Sebab kita menyediakan konten yang memang mereka butuhkan.
Bukan cuma dari isi kontennya, tapi dari format hingga penulisannya semua mengacu pada kepentingan user (pengunjung). - Ketiga, pedoman untuk membuat konten yang lebih baik.
Memahami search intent juga akan sangat berguna bagi kita sebagai penulis atau pemilik website/blog dalam membuat konten.
Kita bisa membuat konten yang lebih baik untuk user maupun untuk search engine.
Mari kita ambil contoh kata kunci “HP Android di bawah 2 jutaan“.
Kalo kita punya website ecommerce yang menjual produk HP Android. Tentu kita ingin sales page dari produk kita muncul teratas di Google.
Tapi itu tidak mungkin.
Sebab kalo kita lihat hasil pencarian Google, kita tidak menemukan halaman marketplace di sana. Artinya Google tau kata kunci ini bukan pembelian produk atau transaksi.
Faktanya, hasil pencarian berisi website-website yang menulis listicle dari HP Android tersebut.
Sehingga, kita tidak mungkin bisa muncul di hasil pencarian tersebut kalo konten kita adalah halaman penjualan produk.
Baca juga: Cara Riset Keyword Untuk SEO: Panduan Lengkap + Contohnya
4 Jenis Search Intent
Mengutip Semrush, setidaknya terdapat 4 jenis search intent yang paling umum diketahui:
Navigational keyword: kata kunci untuk menuju ke halaman tertentu. Contohnya, “facebook”, “lazada contact”.
Informational keyword: kata kunci yang digunakan untuk mencari informasi. Seperti “Cara membuat pancake” atau “Sejarah perang diponegori”.
Commercial keyword: kata kunci untuk membandingkan berbagai produk atau brand. Ini dilakukan sebelum memutuskan membeli sebuah produk. Contohnya “HP android di bawah 2 jutaan”, “Laptop asus gaming terbaik” dan “travel umroh terbaik di Makassar”.
Transactional keyword: keyword yang digunakan untuk membeli sebuah produk. Contoh “Beli mukenah aisyah”, “rental mobil terdekat”, “jual tepung sagu semarang” dan lain sebagainya.
1. Navigational Search Intent
Navigational search intent berarti seseorang bermaksud menuju ke sebuah halaman website tertentu.
Dalam hal ini ia mungkin tidak menghafal alamat link halaman tersebut, atau mungkin malas mengetikkannya di browser. Karena itu Google digunakan sebagai pengantar menuju halaman tersebut.
Contohnya;
- gmail
- kontak lazada
- semrush keyword magic tools
Terkadang, ada juga variasi dari navigational keyword dan informasional keyword dalam satu kata kunci. Contohnya ketika seseorang mengetikkan “hukum membaca Al-Quran NU Online“.
Artinya, orang itu butuh informasi akan tetapi dia hanya ingin informasi dari laman website NU Online. Keyword seperti ini juga termasuk dalam navigational keyword.
2. Informational Search Intent
Informational search intent berarti bahwa user ingin belajar atau panduan melakukan sesuatu. Jenis kata kunci yang digunakan biasanya berupa kata tanya seperti kata ‘apa’, ‘siapa’, ‘kapan’, ‘kenapa’ dan ‘bagaimana’.
Beberapa contohnya seperti:
- Sejarah perang Diponegoro
- Kapan lebaran idul adha 2023
- Cara membuat pancake
- Siapa itu Kahar Muzakkar
Dalam hal ini, jenis konten yang dibutuhkan pembaca adalah berupa artikel panjang berisi informasi ataupun tutorial. Gak ada niat membeli apa-apa.
Karena itu, jangan sekali-kali jualan di dalamnya!
Lantas apa gunanya menarget kata kunci informasional ini?
Menurut Semrush, ada 3 benefit yang bisa didapat dengan menarget informational keyword:
- Meningkatkan visibilitas website anda. Jenis keyword informasional ini bisa dibilang paling banyak pencariannya. Sehingga potensi traffic yang datang ke website anda akan semakin banyak. Dengan begitu, makin banyak juga orang yang tau dan kenal dengan website atau brand anda.
- Membangun trust. Tak cuma mendatangkan traffic yang banyak. Tapi memberikan informasi dan konten edukasi akan meningkatkan kepercayaan orang terhadap anda. Orang akan memandang anda sebagai expert di bidangnya.
- Menarget lead (prospek) baru. Pengunjung yang datang, munking belum niat untuk membeli, akan tetapi seiring kepercayaan yang meningkatkan, nantinya traffic ini bisa dikonversi menjadi calon pelanggan.
3. Commercial Search Intent
Seperti yang sudah kita bahas di atas, Commercial search intent adalah kata kunci yang digunakan orang untuk meriset sebuah produk sebelum membeli.
Dengan kata lain, jenis intent ini setingkat lebih tinggi dibandingkan informasional keyword. Di mana orang butuh informasi, tapi sudah ada rencana untuk membeli.
Mereka sedang dalam tahap membandingkan berbagai produk atau brand mana yang cocok di masukkan ke keranjang.
Beberapa contohnya:
- Travel umroh terbaik di Surabaya
- Review apple watch ultra
- Laptop asus gaming terbaik
- Warung coto terenak di Makassar
4. Transactional Search Intent
Terakhir adalah jenis kata kunci transactional. Artinya orang yang sudah tau apa yang dia mau beli dan sekarang siap untuk melakukan pembelian.
Tapi gak melulu soal pembelian.
Transactional keyword juga termasuk ketika user ingin mendownload sebuah aplikasi, bergabung dengan newsletter, atau mendaftar menjadi member di sebuah website.
Intinya orang ini berniat untuk melakukan tindakan tertentu.
Berikut beberapa contoh kata kunci transactional:
- Beli iPhone 13 pro max
- personality test online
- download ebook “SEO Writer Career Guide”
Baca juga: Apa Itu SEO? Ini Penjelasan Lengkapnya Untuk Pemula!
Cara Mengetahui Search Intent dengan Lebih Baik
Pertanyaan puncaknya adalah gimana caranya mengetahui maksud dari sebuah pencarian kata kunci? Bagaimana kita bisa menulis konten yang lebih baik dengan memahami search intent ini?
Berikut ini beberapa cara yang biasa saya lakukan:
1. Menggunakan Tools Riset Keyword
Cara yang paling simple untuk mengetahui search intent adalah dengan menggunakan tools. Berbagai tools riset keyword ini tersedia secara gratis online.
Beberapa diantaranya seperti Semrush Keyword Magic Tools, CognitiveSEO dan lainnya.
Hanya dengan mengetikkan kata kunci yang ingin kita target, maka akan muncul apakah kata kunci tersebut merupakan informational, navigational, commercial, atau transactional.
2. Melihat dari keyword itu sendiri
Cara termudah selanjutnya adalah dengan melihat kata kunci itu sendiri. Masing-masing kata kunci tentu memiliki kata-kata umumnya sendiri.
Contoh informasional keyword berisi kata apa, siapa, bagaimana, kapan, cara, panduan dan lain sebagainya. Kata kunci navigational biasanya merujuk langsung pada nama brand seperti facebook, lazada, dll.
Commercial biasanya berupa kata-kata review, terbaik, perbandingan, murah, dll. Dan transactional keyword berisi kata kata seperti jual, beli, download, daftar, dll.
3. Melihat Hasil Pencarian Google
Bagi saya, ini cara yang paling efektif. Kita bisa mengetahui bukan juma jenis search intent sebuah keyword, tapi juga apa kebutuhan konten pembaca secara lebih jelas.
Caranya…
Pertama, ketikkan kata kunci ada di Google. Maka akan muncul berbagai website hasil pencarian.
Catat berbagai hal berikut:
a. Jenis Website apa yang muncul?
Apakah berupa marketplace, social media, blog, website berita, atau website lainnya.
Jika website yang muncul hampir sama dengan jenis website kita, maka kita punya peluang yang sama untuk muncul juga. Contoh jika website kita adalah web berita. Dan kata kunci yang kita incar memunculkan web marketplace, maka peluang untuk bersaing bisa saja kecil.
b. Jenis Kontennya Apa?
Bukan cuma jenis websitenya. Tapi perhatikan juga jenis kontennya. Format konten seperti apa yang dimunculkan.
Apakah berupa konten artikel? Apakah berupa video? Atau berupa sales page? Jika artikel, format artikelnya seperti apa? Apakah berupa listicle, panduan, berita, atau seperti apa?
Semua ini akan menjadi informasi penting untuk membuat sebuah konten yang relevan. (Ingat bahwa Google menampilkan hasil pencarian yang paling relevan).
c. Perhatikan bagian “People Also Ask”
Di Google, selain daftar website, biasanya juga ada bagian “People Also Ask (PAA)” atau “Orang Juga Bertanya“
Di bagian ini terdapat daftar pertanyaan-pertanyaan yang juga diajukan oleh user terkait dengan kata kunci kita. Ini adalah informasi penting untuk kita.
PAA ini semacam kisi-kisi dari Google mengenai informasi apa sebenarnya yang dibutuhkan orang dari kata kunci yang kita target. Pastikan semua pertanyaan ini kita jawab di dalam konten yang kita buat.
d. Perhatian bagian “Related Search”
Di bagian paling bawah pencarian juga ada bagian “Related Search” atau “Penelusuran Lainnya“.
Ini juga informasi penting untuk mengetahui search intent sebuah keyword. Daftar kata kunci terkait ini juga sebaiknya kita sediakan di dalam konten kita.
Saya biasanya menjadikannya sebagai bagian-bagian sub judul di dalam konten.
Namun…
Semua harus dilakukan dengan natural dan mengutamakan kenyamanan pembaca.
4. Berdasarkan Marketing Funnel Strategi
Terakhir, khusus untuk website-website bisnis, bisa menggunakan marketing funnel dalam mengelompokkan kontennya.
Mengutip Sprout Social, marketing funnel adalah tahapan yang dilalui customer (customer journey) dari awal mengenal bisnis kita sampai akhirnya melakukan pembelian.
Kita bisa mengelompokkan setiap kata kunci berdasarkan marketing funnel ini.
- Awareness: Ketika user membutuhkan informational keyword. Seperti “cara belajar main gitar“.
- Consideration: Ketika user ingin membandingkan informasi dengan commercial keyword. Seperti “10 merek gitar terbaik dan murah yang cocok untuk pemula“.
- Conversion: Ketika user mencari kata kunci transaksional atau navigational. Seperti “beli gitar akustik Yamaha c315“.
Kesimpulan: Pahami Apa itu Search Intent, Bikin Konten Lebih Baik
Itulah penjelasan lengkap mengenai apa itu search intent beserta jenis dan cara mengetahui maksud pencarian user dengan lebih baik.
Intinya, search intent adalah alasan mengapa seseorang mencari informasi di Google. Kita perlu mengetahui search intent ini agar bisa membuat konten yang lebih baik, untuk user maupun untuk search engine.
Gimana menurut kamu?